Keguguran. Mendengar kata itu saja sudah membuat bergidik. Itulah kenapa, saat mengetahui telah positif hamil, setiap calon ibu akan melakukan apa pun yang terbaik untuk mempertahankan janin sehat dan tumbuh baik hingga waktunya persalinan. Tapi, benarkah ada makanan yang membuat keguguran atau minuman yang menyebabkan keguguran? Kita bahas di sini, yuk!

 

Makanan yang Membuat Keguguran, Selalu Jadi Penyebab Utama Keguguran? 

Sebelum membahas tentang makanan yang membuat keguguran atau mengetahui kebenaran soal minuman yang menyebabkan keguguran, tentu akan lebih baik jika mengetahui dulu apa dan bagaimana sebenarnya keguguran bisa terjadi.

 

Secara medis, keguguran atau abortus spontan adalah berakhirnya kehamilan atau keluarnya hasil konsepsi tanpa disengaja, sebelum usia kehamilan menginjak 20 minggu, berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Berdasarkan waktunya, faktor penyebab keguguran terbagi menjadi dua, yaitu faktor ovofetal dan faktor maternal.

 

Terjadinya keguguran di minggu-minggu pertama kehamilan, yaitu 0-10 minggu, disebabkan oleh faktor ovofetal, yang terdiri atas:

  • Ovum yang telah dibuahi gagal berkembang.
  • Kelainan kromosom.
  • Trofoblas gagal melakukan implantasi. Trofoblas adalah sel pada bagian tepi ovum (sel telur) yang telah dibuahi dan nantinya akan melekat di dinding rahim hingga berkembang menjadi plasenta serta membran, yang memberi makan hasil pembuahan.

 

Kelainan kromosom paling sering menjadi penyebab terjadinya keguguran di trimester pertama. Lebih dari 60% keguguran spontan menunjukkan tipe abnormalitas genetik. Sementara, keguguran yang terjadi di 11-20 minggu, disebabkan oleh faktor maternal, atau gangguan pada tubuh ibunya. Hal tersebut meliputi:

  • Penyakit sistemik yang diderita sang ibu, seperti diabetes melitus yang tidak dikontrol.
  • Infeksi.
  • Gangguan hormon.
  • Kelainan rahim.
  • Penyakit tiroid akibat gangguan atau kelainan fungsi kelenjar tiroid.
  • Masalah psikologis diduga juga menjadi salah satunya, walaupun perlu didukung oleh penilaian lanjutan,

 

Apa pun faktor penyebabnya, risiko keguguran bisa meningkat akibat 2 hal, yaitu:

  • Pertambahan usia ibu. Menurut data, wanita yang berusia lebih dari 35 tahun, berisiko lebih tinggi mengalami keguguran.
  • Adanya riwayat keguguran.

 

Membaca penjelasan di atas, tentu menimbulkan pertanyaan selanjutnya. Apakah benar abortus spontan dapat terjadi akibat memakan makanan yang membuat keguguran atau mengonsumsi minuman yang menyebabkan keguguran? Jawabannya adalah….

 

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Abortus Spontan Alias Keguguran

 

Fakta: Memang Ada Makanan yang Membuat Keguguran

Asupan nutrisi adalah hal yang penting dan patut diperhatikan selama kehamilan. Pasalnya, jika asupan tidak diperhatikan, ada beragam risiko yang bisa terjadi. Mulai dari kekurangan nutrisi yang menyebabkan si Kecil stunting dan anemia pada ibu hamil, preeklampsia akibat kenaikan berat badan yang tak terkendali, hingga mengalami keracunan makanan. Jenis keracunan makanan yang paling berbahaya untuk ibu hamil adalah listeria. 

 

Risiko akibat terjangkit listeria bukanlah hal sepele, karena akan langsung berefek langsung pada janin yang dikandung. Risiko yang bisa saja terjadi adalah:

 

  • Keguguran

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes menyebar melalui plasenta dan menyebabkan keguguran sebelum kehamilan memasuki usia 20 minggu.

 

  • Kematian janin

Janin meninggal setelah kehamilan lebih dari usia 20 minggu.

 

  • Persalinan prematur

Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai usia 37 minggu menimbulkan risiko pada kesehatan bayi setelah dilahirkan hingga kemudian hari.

 

  • Berat badan Lahir Rendah (BBLR) 

Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika lahir dengan berat kurang dari 2,5 kilogram, padahal berat badan normal bayi di atas 2,5 atau 3 kilogram. Bukan hal sepele, bayi dengan berat badan lahir rendah rentan sakit atau mengalami infeksi.

 

Sementara untuk jangka panjang, berisiko mengalami keterlambatan perkembangan motorik atau kemampuan dalam belajar. Masalah medis yang dialami bayi dengan kondisi BBLR, akan semakin kompleks jika terlahir prematur.

 

  • Infeksi pada bayi, seperti sepsis (komplikasi berbahaya akibat infeksi) dan meningitis (pembengkakan pada otak dan sumsum tulang belakang).

Keracunan makanan ini bermula ketika Mums mengonsumsi sesuatu yang mengandung bakteri Listeria monocytogene. Bakteri Listeria banyak terdapat di tanah, makanan olahan, daging mentah, kotoran hewan, dan lain-lain.

 

Sayuran bisa terpapar bakteri Listeria dari tanah dan masuk ke dalam tubuh jika tidak dicuci dengan baik. Daging mentah dan produk susu yang tidak dipasteurisasi juga bisa menginfeksi ibu hamil, karena pembawa bakteri ini umumnya adalah hewan.

 

Tak sampai di situ, penyebaran bakteri Listeria pada makanan juga masih bisa berlanjut di ruang pendingin. Ketika makanan yang mengandung bakteri Listeria disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu di bawah 4° Celcius, maka bakteri akan menyebar dan menghinggapi makanan lain yang berdekatan dengan makanan yang sudah terkontaminasi.

 

Pada orang dewasa secara umum, infeksi listeria hanya akan menunjukkan gejala-gejala ringan, atau bahkan tak disadari terjadi. Namun, berbeda cerita jika menimpa ibu hamil. Pasalnya, kekebalan tubuh ibu hamil sedang tak seprima biasanya dan sistem metabolisme tubuh sedang fokus untuk pertumbuhan janin. Ditambah lagi, imunitas janin belum terbentuk dengan sempurna, sehingga ia berada dalam risiko besar jika terjadi keracunan makanan saat hamil.

 

Gawatnya, gejala listeria yang umum terjadi, sering sekali tidak disadari oleh ibu hamil karena disalahartikan sebagai gejala umum kehamilan ataupun sakit biasa, yaitu:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare
  • Nyeri otot.
  • Demam.
  • Kaku leher.
  • Menggigil.

 

Baca juga: Mums, Hindari Penggunaan Obat yang Menyebabkan Keguguran Berikut Ini!

 

Daftar Makanan yang Membuat Keguguran atau Minuman yang Menyebabkan Keguguran

Pencegahan jelas merupakan langkah terbaik untuk mencegah Mums terinfeksi Listeria selama hamil. Karena penyebarannya melalui makanan, maka beberapa makanan berikut ini sebaiknya dijauhi untuk sementara waktu:

 

  • Keju lunak 

Jenis keju lunak seperti feta, brie, atau camembert, umumnya terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi dan berisiko menjadi makanan yang membuat keguguran. 

 

  • Lalapan/Salad

Bakteri Listeria dapat dimatikan dengan proses pemanasan. Inilah kenapa, memakan sayuran mentah yang disajikan dalam bentuk lalapan atau salad, tak disarankan jika Mums sedang hamil.

 

  • Sisa makanan yang disimpan di dalam lemari es

Menyimpan sisa makanan di dalam lemari pendingin memang tak dilarang. Namun, jika telah disimpan lebih dari 3 hari dalam kondisi lemari pendingin di bawah 4° Celcius, maka lebih baik memilih dibuang. Bakteri Listeria tidak akan mengubah bau atau rasa makanan, sehingga inilah yang mengecoh makanan sisa yang telah lama disimpan masih terlihat atau terasa enak.

 

  • Susu mentah

Susu murni yang tidak melalui proses pasteurisasi merupakan contoh minuman yang menyebabkan keguguran. Pasalnya, susu mentah adalah sumber penyakit bawaan bahan dari pangan (foodborne disease) yang dapat menyebabkan keracunan makanan seperti Listeria hingga kematian.

 

Menghindari Efek Negatif dari Makanan yang Membuat Keguguran 

Tak hanya menjauhi beberapa makanan yang membuat keguguran, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Mums lakukan untuk menghindari paparan bakteri listeria. Cara tersebut tergolong mudah dan sebenarnya adalah rutinitas yang seharusnya dilakukan setiap saat.

 

Cara tersebut adalah:

  • Masak hingga matang protein hewani, seperti ayam, daging sapi, dan makanan laut.
  • Cuci buah-buahan dengan air mengalir, walaupun kulitnya telah dikupas. 
  • Letakkan daging, sayur, serta makanan yang telah dimasak secara terpisah saat disimpan di dalam lemari es.
  • Cuci tangan, alat masak, dan talenan setelah dipakai untuk memasak daging dan sayur mentah.

 

Baca juga: Benarkah Diabetes Meningkatkan Risiko Keguguran?

 

 

 

 Sumber

The Asian Parent. Fruits to Avoid During First Trimester

Healthline. Food Poisoning While Pregnant.

Forbes. Listeria Foods.