Erangan dan desahan erotis tidak dapat dipisahkan dari aktivitas seksual. Tak hanya mengerang, berbagai jenis suara bisa dihasilkan dari ranjang, mulai desahan, melenguh, hingga jeritan. Memang tidak semua orang, wanita terutama, akan mengeluarkan suara erotis saat bercinta. Pria pun demikian. 


Lantas apakah erangan ini menandakan seks yang lebih memuaskan? Yuk simak makna suara saat bercinta ditinjau dari beberapa aspek, termasuk aspek anatomi tubuh!
 
 
Baca juga: Kepribadian Menentukan Seberapa Suka Kamu dengan Seks



Mengapa Keluar Suara Saat Bercinta?

Seorang peneliti, Lorraine McCune, sudah meneliti tentang desahan dan erangan yang terkait dengan aktivitas tertentu, sejak 1987. Dia menjelaskan bahwa melenguh atau mendengus sebenarnya adalah respons fisiologis yang normal karena suatu aktivitas.
 
 
Dengusan, desahan, atau erangan adalah suatu epifenomen yang terjadi ketika tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen. Contoh, petenis profesional Martina Hingis, sangat terkenal dengan dengusannya saat memukul bola.
 
 
Secara ilmu kedokteran bisa dijelaskan begini: saat kita membutuhkan oksigen, otot-otot interkostal akan aktif untuk menjaga paru-paru mengembang selama menarik napas. Hal ini menyebabkan kontraksi pada otot-otot laring, menyebabkan suatu tekanan agar tubuh memperpanjang napas untuk meningkatkan oksigenasi darah. Ketika ada tindakan melawan glottis yang mengerut, maka akan dihasilkan bunyi.


Peneliti dari University of Nebraska Omaha menemukan, dengan mengeluarkan suara, kecepatan bola para petenis meningkat 3,8%. Jadi suara saat berhubungan seks, bisa diartikan sebagai upaya menambah kekuatan, Gengs!
 
 
Baca juga: 5 Manfaat Berhubungan Seks di Pagi Hari



Ahli ilmu saraf Barry Komisaruk, yang juga penulis The Science of Orgasm, mengatakan, tidak diragukan lagi bahwa erangan seksual adalah respon fisiologis untuk meningkatkan tenaga.
 
 
Seperti burung yang menghimpun tenaga dengan mulai mengepakkan sayap dan kemudian menghasilkan bunyi, begitu pula dalam aktivitas seksual. Awalnya, hanya terdengar suara napas kecil pasangan bercinta Kamu. Tetapi seiring aktivitas seks semakin intens dan dalam, suara yang dihasilkan pun mengikuti. Timbul suara erangan dan bahkan jeritan yang menggambarkan seberapa menyenangkan seks terjadi.


Erangan saat bercinta juga sebagai cara mudah mengungkapkan ekspresi. Ketika kita menikmati makanan enak, secara tidak sengaja kita juga mendesah bukan daripada mengatakan "enak". 
 
 
Baca juga: Ingin Alami Orgasme Tak Terlupakan? Coba 7 Cara Ini!
 


Erangan Kerap Dimanfaatkan untuk Orgasme Palsu

Karena mengerang bisa menunjukkan kenikmatan saat berhubungan seksual, maka sebagian orang memanfaatkannya untuk orgasme palsu. Wanita paling sering melakukan hal ini.
 

Dari sebuah survei yang pernah dilakukan, rupanya cukup sering wanita melakukan orgasme palsu. Bahkan 80% responden menyatakan, dari seluruh hubungan seksual yang sudah mereka jalani, separuhnya berakhir dengan berpura-pura orgasme.


Mengeluarkan suara erangan erotis adalah cara paling jitu menunjukkan ke pasangannya bahwa mereka sudah mengalami orgasme (palsu). Alasannya ada dua. Selain ingin segera mengakhir aktivitas seksual, mereka melakukannya untuk meningkatkan kepercayaan diri pasangannya.


Lantas apakah pria menyadarinya? Tentu saja tergantung pengalaman untuk mengenali erangan yang memang keluar bersamaan dengan orgasme, atau hanya erangan palsu.


Baca juga: 3 Faktor ini Memicu Gairah Seksual Wanita Lebih Tinggi
 
 

Jadi Apa Makna di Balik Suara Saat Bercinta?

Seorang pakar seks dan penulis buku Urban Tantra, Barbara Carellas menjelaskan, tidak ada orang yang mati karena tidak mengeluarkan suara saat berhubungan seks. Artinya, sah-sah saja Kamu memilih bercinta dalam senyap, atau melenguh sesuka hati.
 

Namun, erangan atau suara saat bercinta bisa menambah pengalaman erotis yang tidak terlupakan. Orang yang tidak pernah bersuara saat bercinta, menurut Carellas, bisa jadi tidak terlalu banyak bernapas. 


Padahal, pernapasan penting saat bercinta. Tarikan napas akan memperpanjang pengalaman orgasme. Seks adalah sebuah aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari pengumpulan dan pelepasan energi. Sensasi psikologis yang dirasakan, sudah sewajarnya dikeluarkan melalui suara. (AY) 
 
 




Sumber: