Tidak terasa, sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri atau yang dikenal luas sebagai Lebaran akan segera tiba! Kamu pasti sudah mempersiapkan jiwa dan raga untuk menghadapi Lebaran kali ini. Dan dalam tradisi masyarakat Indonesia, salah satu hal yang lekat dengan persiapan Lebaran adalah mudik alias pulang ke kampung halaman!

 

Mudik Lebaran tentunya membutuhkan persiapan fisik yang prima. Karena tak jarang perjalanan yang ditempuh membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya karena padatnya lalu lintas. Semua orang tentunya ingin menjalani mudik dengan sehat. Namun, bagaimana bila selama mudik Lebaran Kamu harus mengonsumsi obat? Baik itu obat yang Kamu gunakan untuk mengobati gejala penyakit selama mudik seperti flu, batuk, atau diare, dan juga obat-obatan yang memang harus rutin diminum seperti hipertensi,  diabetes, kolesterol, dan lain-lain.

 

Berikut saya akan sharing mengenai hal-hal yang sebaiknya Kamu perhatikan jika selama mudik Lebaran Kamu harus mengonsumsi obat. Yuk disimak, agar mudik tetap nyaman namun kondisi kesehatan juga tidak terabaikan!

 

Jangan hentikan konsumsi obat rutin

Jika Kamu sedang mendapatkan terapi obat yang harus rutin diminum setiap hari, pastikan konsumsi obat terus berjalan sesuai jadwal walaupun sedang mudik! Misalnya untuk obat hipertensi, kolesterol, diabetes, dan lain-lain. Pastikan juga Kamu sudah memiliki persediaan obat yang cukup untuk digunakan selama periode mudik.

Berada dalam perjalanan dan kegiatan yang berbeda dengan rutinitas harian kadang membuat kita lupa mengonsumsi obat rutin. Jika Kamu memiliki kecenderungan untuk lupa minum obat, Kamu bisa menggunakan bantuan alarm atau pengingat di hand phone. Atau Kamu dapat pula menggunakan aplikasi-aplikasi pengingat minum obat yang ada di smart phone. Baca juga ide-ide lain untuk membantumu mengingat waktu minum obat!

 

Simpan obat di tas tangan

Simpanlah persediaan obat-obatanmu di tas tangan (hand carrier), bukan di bagasi, agar Kamu lebih mudah mengaksesnya. Penggunaan dompet atau kantung kecil khusus untuk menyimpan obat dapat menjadi pilihan agar tas tetap rapi dan Kamu lebih mudah menemukan obat-obatan yang Kamu butuhkan.

Hindarkan obat yang Kamu bawa dari sinar matahari langsung dan usahakan obat disimpan dalam kondisi sejuk. Beberapa orang yang saya kenal suka menyimpan obat di dashboard atau laci mobil. Hal ini tidak disarankan, karena dapat membuat obat terpapar cahaya matahari dan suhu serta kelembapan tinggi yang dapat merusak molekul obat. Amat disayangkan bukan, jika obat tidak bekerja dengan maksimal hanya gara-gara salah penyimpanan!

Jika Kamu bepergian dengan membawa obat-obatan yang harus disimpan dalam suhu dingin (contohnya insulin dalam bentuk pen yang belum dibuka atau obat-obat dalam bentuk suppositoria), Kamu dapat menggunakan cool box atau wadah khusus berinsulator untuk menjaga suhunya tetap dingin selama perjalanan.

 

Pastikan obat terkemas dengan baik

Usahakan untuk membawa obat dalam kemasan yang mengandung informasi mengenai isi, dosis dan cara penggunaan, kondisi penyimpanan, dan waktu kedaluwarsa obat. Untuk obat-obatan yang Kamu dapatkan dari resep dokter, hal ini biasanya tercantum dalam label obat yang diberikan oleh apotek saat Kamu menebus resep. Sedangkan untuk obat yang Kamu beli bebas alias over the counter, informasi ini terdapat dalam label pembungkus. Hal ini untuk memastikan Kamu tetap mengetahui identitas dari obat-obatan yang Kamu bawa!

 

Bawa daftar nama obat-obatan yang sedang dikonsumsi

Semua orang pasti menginginkan perjalanan mudik yang sehat. Namun ada kalanya dalam perjalanan atau selama di tempat tujuan mudik kondisi fisik melemah dan Kamu harus mendapatkan perawatan medis.

Untuk mengantisipasi hal ini, selalu bawalah daftar nama obat-obatan yang sedang rutin Kamu konsumsi. Termasuk juga riwayat alergi obat atau makanan tertentu yang Kamu alami. Sehingga petugas kesehatan yang menganganimu akan mempunyai gambaran yang lebih lengkap mengenai riwayat kesehatanmu.

 

Jika bepergian keluar negeri, bawalah copy resep obat yang sedang dikonsumsi

Jika pada masa mudik Lebaran ini Kamu memutuskan untuk bepergian keluar negeri sambil membawa persediaan obat-obatanmu, ada baiknya Kamu menyiapkan copy resep dokter atau surat keterangan mengenai obat yang Kamu bawa tersebut. Hal ini untuk memudahkan pemeriksaan di bagian imigrasi.

 

Catat kontak dokter langganan

Sebelum melakukan mudik, ada baiknya lakukan kontrol kesehatan rutin dahulu dengan dokter langganan. Terutama jika Kamu memiliki riwayat penyakit kronis yang harus selalu dipantau. Catatlah kontak doktermu sebagai persiapan jika Kamu harus menghubungi beliau saat sedang mudik.

 

Hati-hati efek samping obat

Beberapa obat memiliki efek samping yang dapat berpengaruh pada keterampilan yang membutuhkan konsentrasi misalnya menyetir. Jika Kamu mudik dengan menyetir kendaraan pribadi, sebaiknya perhatikan konsumsi obat berikut.

 

Pertama adalah obat-obatan yang mengandung antihistamin. Antihistamin lazim terdapat dalam obat anti alergi serta obat pereda flu dan batuk. Contoh molekul obatnya adalah chlorpheniramine maleate, cetirizine, loratadine, triprolidine, dan fexofenadine. Obat-obatan ini dapat menyebabkan kantuk, sehingga harus digunakan dengan hati-hati saat Kamu menyetir kendaraan.

 

Kedua adalah obat diabetes terutama golongan insulin dan sulfonilurea (contohnya glimepiride, gliklazid, glibenklamid), karena obat-obatan ini dapat menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia ditandai dengan lemas, keringat dingin, mengantuk. Jika sedang konsumsi obat-obat ini, sediakan permen atau minuman manis di dalam mobil sebagai pertolongan pertama saat terjadi hipoglikemia.

 

Itulah tips-tips mengonsumsi obat selama mudik Lebaran yang bisa Kamu terapkan tidak hanya untukmu tapi juga untuk orang-orang tersayang yang mudik bersamamu. Jangan lupa siapkan pula 6 obat yang wajib Kamu bawa saat bepergian sebagai persiapan menghadapi kondisi tak terduga.

Selamat menjalani mudik Lebaran yang sehat dan menyenangkan!