Salah satu sensasi terbesar dan paling ditunggu-tunggu pada masa kehamilan adalah merasakan pergerakan si Kecil dalam kandungan. Bahkan, meski tendangannya sering membangunkan Mums di malam hari, hal tersebut sama sekali tidak membuat Mums merasa kesal, bukan? Sebaliknya, justru bisa menenangkan Mums karena artinya si Kecil baik-baik saja.

 

 

Meski begitu, salah satu pertanyaan besar yang sering diungkapkan adalah apakah gerakan janin ini bisa dirasakan pula oleh para ibu hamil dengan kondisi obesitas? Nah, untuk menjawabnya, yuk simak ulasannya berikut ini!

 

 

Baca juga: Cara Aman Menurunkan Berat Badan pada Ibu Hamil yang Obesitas

 

Ketahui Dulu Pergerakan Janin yang Normal

Meskipun ibu hamil dengan kondisi obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi, hingga saat ini sebenarnya tidak ada bukti ilmiah bahwa ibu hamil dengan obesitas tidak bisa merasakan pergerakan janin.

 

Secara normal, kebanyakan wanita mulai merasakan gerakan janin antara usia kehamilan 18-20 minggu. Pada saat ini, ukuran janin sudah cukup besar dan juga cukup kuat untuk menabrak dinding rahim. Di awal-awal, gerakan janin hanya akan terasa seperti gelembung gas daripada tendangan. Maka dari itu, enggak heran kalau beberapa Mums mungkin tidak akan menyadari gerakan ini.

 

Di sisi lain, beberapa wanita hamil juga mungkin tidak akan merasakan gerakan janin hingga usia kehamilannya mencapai 25 minggu. Ini semua bisa dipengaruhi dari posisi plasenta. Kondisi plasenta anterior yang tumbuh di bagian perut rahim bisa meredam beberapa tendangan, sehingga Mums mungkin akan merasakan lebih sedikit gerakan.

 

 

Bagaimana Pergerakan Janin pada Ibu dengan Kondisi Obesitas?

Beberapa orang menganggap jika wanita hamil dengan kondisi obesitas mungkin akan kesulitan untuk merasakan gerakan janin. Ya, secara eksternal atau dengan cara menempelkan tangan Mums pada bagian perut, mulai dari gerakan hingga detak jantung si Kecil akan sulit terdeteksi pada awal kehamilan. Namun pada dasarnya, Mums masih bisa merasakan gerakan janin secara internal atau dari bagian dalam rahim.

 

Beberapa penelitian telah dilakukan terkait pergerakan janin pada ibu hamil dengan kondisi obesitas. Sebuah studi di Inggris yang diterbitkan British Medical Journal tahun 1979 tidak menemukan hubungan antara berat badan ibu dan persepsi gerakan janin. Penelitian ini juga tidak menemukan hubungan antara jumlah kehamilan yang terjadi ataupun posisi plasenta. Namun, penelitian ini bersifat kecil karena hanya melibatkan 20 wanita saja.

 

Sebuah artikel Australia yang diterbitkan dalam edisi Juli 2009 dari Obstetrical and Gynecological Survey juga mencatat bahwa bukti terkait faktor-faktor yang memengaruhi gerakan janin ternyata masih kurang. Laporan British Medical Journal lain yang diterbitkan pada Desember 2006 menyatakan bahwa wanita obesitas mungkin hanya akan merasakan sedikit gerakan janin, tetapi sayangnya belum ada data pasti yang mendukung pernyataan ini.

 

Baca juga: Mums, Yuk Hitung Gerakan Si Kecil dalam Kandungan!

 

Cara Mendeteksi Gerakan Janin pada Ibu Hamil dengan Obesitas

Beberapa bayi lebih aktif dibanding yang lain, bahkan saat mereka masih di dalam rahim. Maka dari itu, penting untuk mengenali perubahan dari pola normal bayi Mums. Menurut sebuah studi dari Centers for Disease Control and Prevention yang diterbitkan pada September 2007 dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology, wanita obesitas memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi melahirkan bayi yang meninggal dibanding wanita dengan berat badan normal.

 

Gerakan janin yang menurun dapat menandakan kondisi gawat janin. Jadi, apabila Mums melihat adanya perubahan dalam aktivitas normal si Kecil, segera beri tahu dokter. Dokter mungkin akan menyarankan Mums untuk melakukan serangkaian untuk menentukan kesehatan si Kecil.

 

Selain itu, kebanyakan dokter juga akan merekomendasikan Mums untuk membuat grafik tendangan setelah usia kehamilan 28 minggu. Untuk melakukan ini, berbaringlah di salah satu sisi dan catat berapa lama yang diperlukan untuk merasakan 10 tendangan. Biasanya, Mums akan merasakan 10 tendangan dalam 2 jam. Jika tidak, periksa kembali di hari yang sama. Apabila Mums masih tidak bisa merasakan 10 gerakan dalam 2 jam, beri tahu dokter kandungan.

 

Mengetahui gerakan janin merupakan cara untuk memastikan kondisi si Kecil baik-baik saja. Pastikan Mums mengetahui cara untuk menghitung gerakan janin. Usahakan juga untuk menjaga berat badan ideal agar Mums dan si Kecil selalu dalam kondisi yang sehat. Yuk ketahui tips-tips kehamilan lainnya melalui fitur Tips di aplikasi Teman Bumil! (BAG/AS)

 

Baca juga: Menghitung Tendangan Janin Itu Penting, Lho!

 

Tips Menghitung Gerakan Janin -GueSehat.com

 

Sumber:

"Baby Movement in Obese Moms" - Livestrong