Menjadi orang tua baru merupakan hal yang paling membahagiakan. Namun, ada perasaan bingung dan khawatir dalam mengurus si Kecil. Apalagi kalau kita mengurusnya tanpa bantuan orang tua atau nanny. Hal ini pun menjadi tantangan baru. Lalu, apa saja hal-hal yang wajar terjadi pada bayi baru lahir?

 

1. Gumoh atau Muntah

Mums baru saja menyusui Si Kecil, tetapi tiba-tiba ia memuntahkan kembali ASI yang sudah diminumnya? Jangan khawatir, hal ini wajar terjadi pada bayi baru lahir karena kerja katup yang membuka tutup jalan antara esofagus dan lambung belum sempurna. Kondisi ini wajar terjadi, serta akan berkurang dan menghilang dengan sendirinya saat bayi berusia 6 bulan sampai 1 tahun.

 

Gumoh berbeda dengan muntah. Saat gumoh, biasanya si Kecil tampak tidak menyadarinya dan jumlah ASI yang keluar dari mulutnya tidak terlalu banyak. Sedangkan muntah adalah kejadian tidak nyaman bagi si Kecil. Ia berusaha keras mengeluarkan susu yang diminumnya dan biasanya jumlah yang dikeluarkan banyak.

 

Baca juga: Mums, Sudah Tahu Belum Fakta-fakta Newborn Berikut Ini?

 

Untuk mangatasi gumoh dengan tepat, Mums perlu memperhatikan posisi saat menyusui. Usahakan bayi menyusu sedikit demi sedikit, disendawakan, lalu disusui lagi. Namun bila gumoh terjadi secara terus-menerus dan berlebihan, sebaiknya Mums berkonsultasi ke dokter untuk dicari tahu penyebabnya.

 

2. Tidur Dalam Waktu yang Lama

Saat si Kecil lahir, biasanya ia lebih banyak tidur dan hanya bangun ketika ingin menyusu, buang air kecil, dan buang air besar. Hal ini wajar terjadi, Mums. Bayi baru lahir membutuhkan 16-20 jam sehari untuk tidur.

 

Hal ini juga terjadi karena jam biologis tubuhnya belum sempurna. Namun seiring bertambahnya usia, jam tidur tersebut akan berkurang dan si Kecil akan tidur lebih lama dalam tiap episode tidurnya.

 

Kebutuhan Tidur Sesuai Usia Anak - GueSehat.com

 

3. Berat Badan yang Berkurang

Saat si Kecil lahir, ia memiliki berat badan 3 kg. Namun di hari ke-5, berat badannya menjadi 2,8 kg! Kok bisa? Tidak perlu khawatir Mums, berat badan bayi baru lahir memang akan turun dalam beberapa hari.

 

Hal ini disebabkan berat lahir mencakup kelebihan cairan tubuh, yang akan hilang perlahan-lahan beberapa hari berikutnya. Lalu, peningkatan berat badan akan terjadi di usia 3-6 minggu. Rata-rata bayi akan naik berat badannya 20-30 gr per hari.

 

Baca juga: Mums, Ini Tips Merawat Tali Pusat Si Kecil

 

4. Noisy Breathing

Saat si Kecil berusia 3 minggu, napasnya berbunyi 'grok-grok' seperti sedang pilek. Tenang Mums, ia bukan pilek melainkan noisy breathing. Jika terdapat banyak liur di rongga mulut, bunyi 'grok-grok' akan terdengar saat bayi bernapas.

 

Selain liur, bunyi ini bisa disebabkan oleh ingus atau lendir di dalam lubang hidung bayi. Lingkungan yang berdebu juga dapat merangsang produksi lendir pada bayi walaupun ia tidak sedang pilek.

 

Ada pula berbagai faktor lain yang menyebabkan bunyi 'grok-grok', salah satunya saluran napas bayi yang masih kecil atau sempit dan refleks menelan ludah yang belum baik.

 

5. Milia atau Baby Acne

Ternyata bukan hanya orang dewasa yang bisa kena jerawat, si Kecil pun bisa lho, Mums! Baby acne berupa bintil-bintil seperti jerawat berwarna kemerahan biasanya muncul di area pipi, dahi, dagu, dan punggung.

 

Umumnya, jerawat ini semakin parah apabila cuaca sedang panas atau si Kecil sensitif terhadap bahan pakaian yang kasar. Penyebabnya belum jelas, tetapi diduga karena faktor hormonal ibu di akhir kehamilan. Jerawat bayi akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, paling lama 3 bulan.

 

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kontak Kulit Penting untuk Bayi Baru Lahir

 

6. Cradle Cap

Cradle cap ditandai dengan adanya sisik seperti ketombe di kulit kepala dan bagian kemerahan yang batasnya tegas. Cradle cap sama sekali tidak berbahaya dan akan menghilang dalam waktu 6-12 bulan. Kondisi ini pun tidak perlu pengobatan khusus. Mums hanya perlu menggunakan sampo bayi dan menyisirnya dengan sisir yang lembut untuk menghilangkan cradle cap.

 

7. Kuning

Kuning pada bayi disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi, akibat hatinya yang belum mampu "membuang" bilirubin secara sempurna. Umumnya, kuning terjadi secara berurutan dari kepala sampai kaki.

 

Sekitar 60% bayi mengalami kuning dan mayoritas dikategorikan wajar, jika terjadi pada usia 2-14 hari. Kuning yang tidak wajar adalah yang terjadi dalam 24 jam pertama kelahiran bayi.

 

Kadar bilirubin yang melebihi batas normal bisa diatasi dengan terapi sinar atau fototerapi. Jika tidak ditangani dengan tepat, dapat berisiko menimbulkan kernicterus, yaitu kerusakan otak akibat bilirubin yang menembus otak. Bayi juga berpotensi mengalami kejang dan cerebral palsy (kelumpuhan otak). 

 

Baca juga: Penelitian Temukan Penyebab Kelainan Usus Bayi Berada di Luar