Setiap anak pasti melalui proses perkembangan, meski tahapannya bisa berbeda-beda. Perkembangan ini terbagi menjadi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial emosi, bahasa, dan kognitif. Setiap pertambahan usia si Kecil, Mums akan berkenalan dengan target perkembangan atau milestone. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini!

 

  1. Perkembangan kognitif

Kognitif adalah kemampuan si Kecil dalam belajar dan menyelesaikan masalah. Sebagai contoh, ketika si Kecil berusia 2 tahun, ia akan mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan tangan atau matanya. Ketika berusia 5 tahun, ia pun sudah mampu menyelesaikan masalah matematika sederhana.

 

Baca juga: Fortnite Battle Royale, Game Survival yang Ramah untuk Anak ADHD

 

  1. Perkembangan sosial emosi

Sosial emosi adalah perkembangan kemampuan si Kecil dalam berinteraksi dengan orang-orang. Perkembangan ini juga mencakup kemampuan si Kecil untuk mengontrol diri. Contoh perkembangan sosial emosi adalah si Kecil yang sudah menginjak usia 6 minggu bisa tersenyum, di usia 10 bulan sudah bisa melambaikan tangan, dan di usia 5 tahun sudah mengerti cara mengantre.

 

 

  1. Perkembangan bahasa

Perkembangan bahasa sangat memengaruhi kemampuan si Kecil dalam mengerti dan menggunakan bahasa. Misalkan ketika si Kecil berusia 12 bulan, ia sudah bisa mengatakan “papa” atau “mama”. Ketika usia 2 tahun, ia mampu menyebutkan nama-nama organ tubuhnya. Kemudian di usia 5 tahun, kosakatanya akan lebih kaya.

 

  1. Perkembangan motorik halus

Kemampuan motorik halus bisa terlihat dari kemampuan si Kecil dalam menggunakan otot-otot kecilnya, seperti tangan dan jari. Contoh perkembangan motorik halus adalah bisa mewarnai, memegang sendok, membalikkan halaman buku, dan masih banyak lagi.

 

Baca juga: Si Kecil Malas dan Susah Mandi? Begini Trik Mengatasinya!

 

  1. Perkembangan motorik kasar

Bila motorik halus berkaitan dengan penggunaan otot kecil, maka motorik kasar adalah kemampuan si Kecil menggunakan otot besarnya. Contohnya adalah ketika si Kecil berusia 6 bulan, ia akan belajar duduk dengan sedikit bantuan. Di usia 12 bulan, ia akan belajar berdiri sambil merambat di perabot rumah. Lalu di usia 5 tahun, kedua kakinya sudah mahir untuk melompat.

 

Target perkembangan anak adalah kemampuan yang didapatkan si Kecil dalam jangka waktu tertentu. Target ini biasanya berkembang seiring waktu sampai ia mempelajari kemampuan baru. Contohnya, si Kecil perlu belajar merangkak, berdiri, baru akhirnya berjalan.

 

Kepanikan Mums biasa terjadi ketika si Kecil tumbuh tidak mencapai target perkembangan yang semestinya. Mums perlu mengerti kalau perkembangan setiap anak itu bisa berbeda. Kadang perkembangan mereka lebih cepat atau lambat dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

 

Baca juga: Ini Mitos dan Fakta Menyusui yang Wajib Diketahui!

 

Namun, ada jangka waktu yang memang ditetapkan. Contohnya si Kecil umumnya akan belajar berjalan di usia 9-15 bulan. Bila ia masih berusia 13 bulan dan belum bisa berjalan, Mums jangan langsung khawatir. Namun jika ia sudah berusia 15 bulan dan belum juga berjalan, Mums sebaiknya berkonsultasi kepada dokter anak. Karena ada kemungkinan si Kecil memiliki gangguan kesehatan atau abnormalitas dalam perkembangannya.

 

Bisakah Mums membantu si Kecil mencapai milestone-nya? Tentu bisa. Perkembangan anak memang tergantung dari 2 faktor, yaitu genetik dan lingkungan. Genetik adalah sesuatu yang diturunkan oleh orang tua ke anak, seperti warna mata, kidal atau tidak, dan sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan berarti pengalaman si Kecil yang didapatkan di rumah, sekolah, dan komunitas. Contohnya ketika si Kecil mengalami kekurangan gizi, maka IQ-nya akan lebih rendah.

 

Dalam mengembangkan perkembangan motorik, sosial emosi, bahasa, dan kognitif si Kecil juga dibutuhkan kasih sayang, perhatian, komunikasi, dan menerapkan pola asuh yang benar. Semua ini dibutuhkan oleh si Kecil sepanjang hidupnya.

 

Baca juga: Hati-hati Kematian Bayi karena Tidur Satu Ranjang dengan Orang Tuanya!

 

Cara Menstimulasi Pendengaran Bayi - GueSehat.com