Beberapa tahun terakhir, puasa air putih menjadi populer untuk diterapkan sebagian orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cara cepat. Puasa air adalah jenis puasa di mana Kamu tidak boleh mengonsumsi apapun selain air.

 

Penelitian menunjukkan bahwa puasa air putih dapat bermanfaat bagi kesehatan, misalnya menurunkan risiko beberapa penyakit kronis dan merangsang autophagy, suatu proses yang membantu tubuh Kamu memecah dan mendaur ulang bagian lama sel-sel .

 

Namun, penting untuk dicatat bahwa puasa air hanya boleh dilakukan selama 24 hingga paling lama 72 jam. Jika melakukan lebih dari itu, harus dengan pengawasan medis. Oleh karena itu, diet ini sebenarnya tidak cocok diterapkan oleh semua orang karena ada banyak risiko kesehatan.

 

Baca juga: Lagi Turunkan Berat Badan? Awas Jangan Tersesat oleh 5 Mitos Diet Ini!

 

Prinsip Puasa Air

Puasa air mirip dengan Intermittent Fasting (IF) yang melibatkan pengaturan jendela makan. Perbedaan antara IF dan puasa air ialah pelaku IF boleh mengonsumsi kopi hitam dan teh tanpa gula atau pun kaldu tulang.

 

Sementara orang yang melakukan puasa air tidak boleh mengonsumsi tiga jenis air tersebut. Umumnya, puasa air sering disarankan untuk tujuan medis, di mana IF fokus pada penurunan berat badan dan berbagai manfaat kesehatan.

 

Orang dengan penyakit tertentu seperti jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan kelebihan berat badan, dapat mengambil manfaat dari puasa air. Ketika tubuh tidak memiliki akses ke karbohidrat yang merupakan sumber energi, maka tubuh akan menggunakan lemak sebagai penggantinya. Itulah kenapa, puasa air dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh menggunakan lemak untuk energinya.

 

Saat menjalani puasa air, Kamu tidak diperbolehkan makan atau minum apapun selain air. Biasanya, pelaku diet akan minum air antara dua hingga tiga liter per hari selama menjalani puasa air. Saat menjalani puasa air, ada kemungkinan Kamu merasa lemah atau pusing. Maka dari itu, hindari melakukan olahraga berat atau mengemudi karena bisa menyebabkan kecelakaan.

 

Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, cara terbaik untuk menurunkan berat badan dengan melakukannya secara perlahan dan menggabungkan diet sehat dengan olahraga. Penting juga untuk mencoba dan mengubah beberapa kebiasan makan seperti mengurangi jumlah makanan makanan manis dan camilan yang dimakan.

 

Baca juga: Ngemil Kuaci Bisa Menurunkan Berat Badan Lho!

 

Bahaya dan Risiko Puasa Air

Meskipun ada manfaat kesehatan yang potensial, terdapat risiko yang cukup besar jika melakukan puasa air dilakukan terlalu lama atau oleh seseorang yang kesehatan atau usianya menempatkan mereka pada risiko kerusakan pada tubuh.

 

Apabila Kamu memiliki masalah kesehatan dan berencana untuk berpuasa lebih dari 24 jam, Kamu harus berkonsultasi dan melakukan puasa di bawah pengawasan dokter.

 

Puasa air tidak bisa aman bagi semua orang. Tidak boleh dilakukan oleh orang dewasa yang lebih tua, Kamu yang kekurangan berat badan, atau mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Berikut adalah beberapa bahaya dan risiko puasa air.

 

1. Dapat menurunkan jenis berat badan yang salah. Karena air cepat membatasi kalori, Kamu akan kehilangan banyak berat badan dengan cepat. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Kamu akan kehilangan berat badan hingga setiap hari selama menjalani puasa air. Sayangnya, berat badan yang berkurang tersebut mungkin berasal dari air, karbohidrat, dan bahkan massa otot.

 

2. Mengalami dehidrasi. Meski kedengarannya aneh, puasa air bisa membuat Kamu dehidrasi. Itu karena, sekitar 20 hingga 30 persen dari asupan air harian Kamu berasal dari makanan yang dimakan. Jika Kamu minum sejumlah air yang sama tapi tidak mengonsumsi makanan, ada kemungkinan Kamu tidak mendapatkan cukup air. Gejala dehidrasi di antaranya pusing, mual, sakit kepala, sembelit, tekanan darah rendah, dan produktivitas rendah. Agar terhindar dari dehidrasi, Kamu harus minum air lebih banyak dari biasanya.

 

3. Terkena hipotensi ortostatik. Hipotensi ortostatik merupakan kondisi umum yang dialami oleh mereka yang melakukan puasa air. Hipotensi ortostatik didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah yang terjadi ketika Kamu tiba-tiba berdiri dan mengalami pusing hingga berisiko pingsan. Apabila Kamu mengalami hipotensi ortostatik saat melakukan puasa, hindari mengemudi karena bisa menyebabkan kecelakaan.

 

Baca juga: Turunkan Berat Badan dengan Air Putih? Caranya Gampang!

 

 

Referensi:

Healthline. Water Fasting: Benefits and Dangers

GREATIST. Considering a Water Fast? Here’s Everything You Want to Know

MedicalNewsToday. All you need to know about water fasting