Keju, siapa sih yang enggak suka dengan produk olahan susu yang satu ini? Yup, hampir semua orang pasti menyukainya, tak terkecuali anak-anak. Tak hanya memiliki rasa yang lezat, nutrisi yang ditawarkan keju pun tak kalah hebat. Tidak heran jika Mums terkadang tergiur untuk mencoba menambahkan keju untuk MPASI si Kecil.


Nah, tapi sebenarnya boleh tidak sih menambahkan keju untuk MPASI si Kecil? Dan pada usia berapa kira-kira keju boleh ditambahkan? Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak pembahasan berikut!

 

Mengapa Penting Memberikan MPASI?

Seiring pertumbuhannya, tentu kebutuhan nutrisi si Kecil tak lagi hanya bisa dipenuhi dengan pemberian ASI. Inilah mengapa dibutuhkan makanan pelengkap yang dikenal juga dengan makanan pendamping ASI atau MPASI.


MPASI sendiri merupakan tahapan penting dari transisi bayi mengonsumsi ASI secara eksklusif menuju makanan keluarga. Periode ini biasanya berlangsung sejak bayi berusia 6 bulan hingga 18-24 bulan.

Menurut WHO, pemberian MPASI harus dilakukan tepat waktu, artinya semua bayi baru mulai menerima MPASI pada usia 6 bulan selain ASI. Sebagai awalan, MPASI dapat diberikan 2-3 kali dalam sehari saat usianya 6-8 bulan.

 

Setelah itu, dapat dilanjutkan menjadi 3-4 kali sehari saat usianya 9-11 bulan. Sedangkan untuk anak usia 12-24 bulan dapat diberikan tambahan camilan bergizi sebanyak 1-2 kali dalam sehari sesuai yang dibutuhkan.



MPASI juga harus memadai dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Artinya, MPASI harus diberikan dengan jumlah, frekuensi, konsistensi, dan menggunakan berbagai bahan dasar makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi si Kecil di tahap perkembangannya.

 

MPASI harus disiapkan dan diberikan dengan cara yang aman, yang berarti bahwa selama proses pembuatan dan persiapannya tidak boleh terkontaminasi oleh patogen. MPASI juga harus diberikan dengan cara yang tepat, artinya harus memiliki tekstur atau konsistensi yang sesuai untuk usia anak.


Keju untuk MPASI Si Kecil

Salah satu produk yang sering digunakan dalam menu MPASI si Kecil adalah keju. Ya, produk olahan dari susu ini memang memiliki rasa gurih yang nikmat. Tidak heran kalau si Kecil selalu menyukai MPASI dengan tambahan keju di dalamnya. Nah, tapi sebelum memberikan si Kecil keju untuk MPASI, ada beberapa hal yang perlu Mums ketahui juga nih.

 

Baca juga: MPASI Sehat untuk Anak

 

1. Kapan sebenarnya waktu yang tepat memberikan keju untuk anak?

Sebagian besar bayi sebenarnya sudah boleh mengonsumsi keju setelah mereka sudah terbiasa mengunyah berbagai jenis makanan, biasanya sekitar usia 6-9 bulan. Meski begitu, tak sedikit orang tua yang merasa ragu untuk memberikan keju pada buah hati mereka. 


American Academic Pediatric (AAP) bagian alergi dan imunologi menegaskan bahwa sebagian besar bayi dapat mulai mengonsumsi keju setelah dapat mengonsumsi beberapa makanan padat tradisional seperti sereal bayi, daging, sayuran, dan buah-buahan, tanpa memperlihatkan adanya reaksi alergi.

2. Apa saja manfaat keju untuk bayi?

Tak hanya enak dan cocok untuk ditambahkan dalam berbagai menu MPASI si Kecil, keju juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan si Kecil. Berikut ini beberapa manfaat keju bagi bayi:

- Mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan bagi perkembangan gigi dan tulang bayi yang kuat.

- Kaya akan protein dan nutrisi lain seperti vitamin D yang dibutuhkan untuk membangun tubuh.

- Kaya akan vitamin B12 dan protein yang biasanya terdapat dalam daging.

- Mengandung kalori yang cukup sebagai bekal energi si Kecil sepanjang hari.

- Jika bayi mengalami masalah kenaikan berat badan dan memiliki kebutuhan nutrisi yang khusus, keju adalah produk tambahan yang sempurna dalam menu dietnya.

- Keju baik untuk gigi dan dikenal dapat mencegah kerusakan gigi.

- Bayi dengan alergi susu diketahui dapat mengatasi permasalahan alergi mereka lebih cepat ketika mengonsumsi keju panggang.

 

3. Apa saja jenis keju yang aman untuk bayi?

Meski sudah terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan si Kecil, namun ada beberapa hal yang perlu Mums perhatikan, terutama jenis keju apa saja yang aman untuk diberikan pada si Kecil.

 

Pasalnya, produk susu seperti keju rentan mengandung bakteri listeria yang bisa berakibat fatal bagi bayi. Bayi disarankan hanya mengonsumsi jenis keju yang terbuat dari susu yang telah melalui proses pasteurisasi.

 

Berikut ini daftar jenis keju yang aman untuk diberikan pada bayi:

- Cheddar

- Edam

- Parmesan

- Colby

- Colby jack

- Mozarella

- Swiss

- Romano

- Monetary jack

- Paneer

- Babybel

- Red leicester

- Provolone

- Jarlsberg

- Cheshire

 

Baca juga: Sejuta Manfaat Keju
 

4. Apa saja jenis keju yang tidak aman dan tidak boleh diberikan untuk bayi?

Selain beberapa jenis keju yang telah disebutkan di atas, berikut ini daftar jenis keju yang sebaiknya tidak diberikan untuk bayi.

- Cottage cheese

- Mascarpone

- Ricotta

- Cream cheese

- Cheese spreads (keju olesan)

 

Keju olahan sebaiknya juga tidak diberikan untuk bayi, ini karena keju olahan biasanya mengandung terlalu banyak bahan pengawet dan penambah rasa. Jauh lebih baik untuk memberikan jenis keju yang terbuat dari bahan organik.

 

5. Bagaimana cara memperkenalkan keju untuk bayi?

Jika Mums ingin mulai memperkenalkan keju pada si Kecil, ada beberapa cara yang disarankan. Ingatlah pula untuk memulainya hanya dengan menggunakan jenis keju yang aman untuk dikonsumsi.

 

Berikut beberapa metode yang dapat Mums lakukan untuk mulai mengenalkan keju pada si Kecil:

- Keju cair

Lelehkan keju di atas sedikit roti atau biskuit sebagai camilan ringan.

- Potong keju menjadi dadu-dadu kecil

Berikan si Kecil beberapa potong keju yang sudah dipotong-potong dalam ukuran lebih kecil. Potongan yang kecil dapat menghindarkannya dari risiko tersedak. Selain itu, ini juga tidak akan membahayakan pencernaan bayi yang masih sensitif

- Campurkan dengan sayuran atau makanan sehat lainnya

Agar manfaat kesehatan yang diperoleh si Kecil bisa lebih maksimal, cobalah untuk memadukan keju dengan sayuran atau makanan sehat lainnya. Kombinasikan pula dengan telur orak-arik atau pasta agar terasa lebih lezat.

 

6. Adakah hal yang perlu diperhatikan saat memberikan keju pada bayi?

Memperkenalkan keju pada si Kecil tentu menjadi hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Pasalnya, beberapa anak mungkin ada yang tidak cocok dengan kandungan protein dalam keju.

 

Nah, jika si Kecil sudah mulai menunjukkan beberapa kondisi seperti berikut ini, segera hentikan pemberian keju dan konsultasikan pada dokter. Beberapa tanda tersebut antara lain:

- Terjadi pembengkakan di area wajah, termasuk di bagian lidah dan bibir.

- Timbul ruam kemerahan dan gatal di kulit.

- Kesulitan bernapas atau terdengar bunyi saat bayi bernapas.

- Kram yang tidak wajar.

- Menjadi lebih rewel.

- Muntah dan diare.

 

Keju memang merupakan salahs atu jenis produk susu yang kaya manfaat. Oleh karena itu, tak ada salahnya memberikan keju untuk MPASI si Kecil. Kendati demikian, tetap berikan dalam jumlah secukupnya dan pastikan si Kecil tidak mengalami reaksi alergi terhadapnya.

 

Baca juga: Resep Nugget Daging Keju Brokoli untuk MPASI
 

 

Sumber

Very Well Family. "When Is It Safe to Feed a Baby Cheese?".

First Cry Parenting. "Introducing Cheese to Babies".

WHO. "Complementary feeding".