Habis melahirkan, buat me time saja saya tidak sempat, apalagi mau merawat wajah. Alhasil, muka saya jauh dari namanya mulus, lembap, cerah, dan cantik. Sedih, ya? Sampai suami saya mulai protes agar saya merawat diri lagi. Namun mumpung masih awal-awal minggu, selain semangat fokus pada urusan pekerjaan, bagaimana kalau fokus juga pada urusan kulit wajah?

 

Kalau yang namanya pertambahan usia memang tidak bisa kita cegah sih, ya! Sayangnya, kita juga bukan highlander yang selalu muda terus. Namun kalau mencegah datangnya keriput, flek hitam, dan kulit kusam, itu masih lebih mungkin, sih.

Baca juga: Cegah Keriput pada Wajah, Yuk!

 

Mengatur pola makan dengan gizi seimbang sudah pasti, tetapi juga dibantu dengan pemakaian produk perawatan kulit. Ada satu lagi nih yang bisa Kamu jadikan perhatian, yaitu menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang mungkin saja suka Kamu lakukan tanpa sadar.

 

Beberapa kebiasaan buruk di bawah ini ternyata memiliki peranan membuat kulit kita cepat keriput dan muncul noda hitam. Alhasil, kita kelihatan tua sebelum waktunya. Yuk, hilangkan kebiasaan buruk berikut ini.

 

1. Malas pakai sunscreen

Masih belum pakai sunscreen juga? Dih, ngeyel banget dibilangin. Saya saja sudah berkali-kali baca artikel tentang pemakaian sunscreen. Tahu sendiri kan, malas pakai sunscreen itu akan merusak kolagen, elastin, serta sel kulit. Kulit yang dibiarkan ‘telanjang’ tanpa perlindungan akan mengalami penuaan dini. Kerutan akan cepat muncul, termasuk bintik hitam serta mungkin saja kanker.

 

Selalu aplikasikan sunscreen atau krim tabir surya 20-30 menit sebelum terkena sinar matahari langsung. Pilih krim tabir surya yang bisa melindungi kulit dari sinar UVB (ditandai dengan nilai SPF) dan UVA (ditandai dengan nilai PA), atau biasa yang disebut dengan perlindungan spektrum luas (broad spectrum). Contohnya, dalam kemasan krim sunscreen akan tertulis SPF 30 PA++.

 

Sedikit info yang saya baca di internet, ternyata masih banyak area-area lain di tubuh kita yang membutuhkan perlindungan sunscreen. Di mana sajakah itu?

 

Bibir

Ini dia yang sering  terlupakan. Bibir juga wajib diproteksi dari gempuran sinar UVA dan UVB. Kita bisa memilih memakai lipbalm yang mengandung SPF. Jika mengabaikan perlindungan pada bibir, ada kemungkinan muncul garis-garis gelap, kulit bibir menjadi pecah-pecah, kemudian menghitam. Konon semakin tipis bibir kita, maka semakin butuh perlindungan SPF.

Baca juga: Cek Masker yang Tepat bagi Jenis Kulit Wajah Kamu, yuk!

 

Telinga

Telinga meskipun tertutup rambut, tetap membutuhkan sunscreen. Banyak kasus kanker kulit yang awalnya terdeteksi dari area telinga. Sunscreen memiliki beragam jenis, bisa yang berbentuk gel, krim, atau spray. Namun, pastikan memiliki SPF yang tinggi.

 

Bahu

Kalau selama ini selalu fokus pada wajah, tangan, dan kaki, maka area bahu juga jangan dilupakan. Karena selama baju kita tidak terlalu tertutup, maka area bahu pasti terkena paparan sinar UVA dan UVB. Apalagi kalau pakaian yang kita gunakan model sleeveless atau ketika berenang.

 

Kelopak mata

Menurut beberapa ahli, salah satu area yang paling tinggi terkena kanker kulit adalah area kelopak mata, jika dibandingkan dengan area tubuh atau wajah lainnya. Kamu bisa menggunakan sunscreen berbentuk stik untuk area ini.

 

Kulit kepala

Jangan lupa melindungi kulit kepala dan rambut dari teriknya sinar matahari. Pasalnya, sinar matahari dapat membuat kulit kepala menjadi kering dan iritasi. Jadi, segera cari hair sunscreen untuk melindungi keduanya. Jika udara sedang terik banget, bisa juga dibantu dengan pemakaian topi. Ya, carilah topi cantik supaya bisa sekaligus bergaya.

 

2. Hobi Begadang

Bukan rahasia lagi kalau selama tidur di malam hari, sel kulit akan beregenerasi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Itulah kenapa rangkaian produk perawatan kulit di malam hari cenderung lebih banyak dan lengkap. Proses ini membuat kulit dehidrasi, sehingga penting mengoleskan pelembap, cream malam, hingga serum di malam hari.

 

Nah, buat Mums yang baru punya bayi seperti saya, bisa tidur 8 jam di malam hari itu semacam halusinasi, ya? Cara mengakalinya adalah dengan ikut tidur ketika bayi tidur. Walaupun ini juga kedengarannya sulit dilakukan, ini dapat mencegah penuaan dini. Tidur cukup juga membuat kita tetap waras, karena terhindar dari kelelahan.

 

3. Melewatkan sayur dan buah

Melewatkan konsumsi sayur dan buah sebanyak dua hingga tiga cangkir sehari akan mempercepat tanda-tanda penuaan di kulit. Kenapa bisa begitu? Karena kita kekurangan antioksidan dan vitamin, yang jelas-jelas tersedia di dalam sayur dan buah.

Baca juga: Waspadai 7 Tanda Kanker Kulit yang Tidak Tampak!

 

Kedua kandungan ini membantu kulit melawan radikal bebas dan menjaga sel kulit tetap sehat. Cobalah untuk mencari buah atau sayur yang banyak mengandung vitamin E, A, C, dan B3. Vitamin-vitamin tersebut juga dapat membantu mencegah kerusakan kolagen, mempertahankan elastisitas kulit, serta mengurangi hiperpigmentasi. Jadi, marilah mulai belanja sayur berwarna gelap, seperti bayam, paprika merah, jeruk, asparagus, jamur, dan ubi jalar.

 

4. Terlalu banyak mengonsumsi gula

Jika kita mengonsumsi makanan bergula tinggi, seperti makanan berbahan utama tepung, akan memicu peradangan di kulit serta menimbulkan jerawat. Makanan yang manis-manis akan menyebabkan glikasi, sebuah proses saat molekul gula menempel pada kolagen. Akibatnya, kolagen jadi tidak fleksibel dan memicu munculnya kerut pada kulit.

 

Jadi bagaimana? Masih mau meneruskan kebiasaan buruk di atas? Yuk, sama-sama rawat kulit kita dari sekarang. Jadi di masa depan, saat anak kita sudah remaja dan jalan-jalan bersama, kita dikira kakak-adik. Hahaha.

 

Masker Wajah yang Kurang Baik Digunakan - guesehat.com