Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses penting setelah melahirkan yang tak boleh dilewatkan oleh Mums dan bayi. Selain dapat meningkatkan bonding, IMD juga sangat penting untuk membantu keberlangsungan pemberian ASI eksklusif.

 

WHO dan UNICEF merekomendasikan agar proses IMD dilakukan segera setelah bayi dilahirkan atau sekitar 1 jam pertama kehidupan. Selama proses IMD, bayi akan diletakkan di atas dada atau perut Mums dan dibiarkan mencari puting susu sendiri untuk menyusu.

 

Baca juga: Pentingnya Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
 

Manfaat IMD bagi Mums dan Bayi

Menurut WHO dan UNICEF, IMD dapat menyelamatkan sekitar 22% dari bayi yang meninggal sebelum usia 1 bulan. Selain itu, ada beragam manfaat dari IMD yang perlu Mums ketahui, di antaranya:

- Dada ibu dapat membantu menghangatkan bayi. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu ini dapat menurunkan risiko kematian akibat hipotermia. (kedinginan).

- Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel.

- Bayi memperoleh bakteri baik dari ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk mencegah infeksi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.

- Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), yakni cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk perkembangan usus. Perlu diketahui, fungsi usus bayi ketika dilahirkan masih belum optimal, sehingga tidak siap untuk mengolah asupan makanan. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang Bayi.

- Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan mencetuskan alergi. Sementara makanan lain selain ASI mengandung protein yang sulit dicerna oleh usus bayi.

- Bayi yang dibiarkan menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif.

- Sentuhan dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin. Hormon ini penting karena dapat menyebabkan rahim berkontraksi, sehingga membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan, merangsang hormon lain yang dapat membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, serta merangsang keluarnya ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.

 

Baca juga: Pentingnya IMD di 1 Jam Pertama Kehidupan Bayi
 

IMD Sukses, Kunci Keberhasilan ASI Eksklusif

Seperti telah disebutkan sebelumnya, IMD sangat penting dalam mendukung pemberian ASI eksklusif pada bayi. ASI eksklusif sendiri merupakan periode pemberian ASI tanpa penambahan makanan atau pun minuman lain, baik berupa air putih, jus, maupun susu selain ASI. Proses ini dilakukan pada bayi sejak lahir hingga ia berusia 6 bulan.

 

ASI merupakan asupan nutrisi utama dan terbaik bagi bayi, sehingga Mums perlu memastikan si Kecil memperolehnya secara cukup. Guna memastikan kecukupan ASI untuk si Kecil, ada beberapa hal yang bisa Mums lakukan untuk meningkatkan produksi ASI. Berikut di antaranya:

 

1. Menyusui lebih sering

Semakin tinggi permintaan menyusu, maka semakin tinggi pula jumlah ASI yang dihasilkan. Proses ini dikenal pula dengan istilah let down refleks, yang membantu merangsang kontraksi pada otot-otot payudara. Jadi, pastikan untuk menyusui si Kecil sesering mungkin, termasuk saat di malam hari atau di sela-sela jam tidurnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Mums dianjurkan untuk membangunkan bayi yang sedang tertidur untuk menyusu setiap 4 jam.

 

2. Rutin memompa ASI ketika bayi sedang tidak menyusu

Ada kalanya bayi tidak menyusu atau sudah merasa kenyang, tetapi payudara Mums masih terasa kencang. Untuk mengatasi hal ini, Mums bisa mengeluarkan ASI dengan cara memompa payudara.

Cara ini juga dapat membantu agar produksi ASI tetap banyak. Pasalnya, payudara yang kosong akan mengisyaratkan tubuh untuk memproduksi ASI kembali.

 

3. Menyusui dari kedua payudara secara langsung

Saat menyusui secara langsung atau Direct Breast Feeding (DBF), biarkan bayi menyusu dari salah satu payudara hingga berhenti, kemudian berikan payudara yang sebelahnya. Stimulasi atau rangsangan di kedua payudara sangat baik dalam melancarkan produksi ASI.

 

4. Memastikan kebutuhan zat gizi Mums tercukupi dengan baik

Bagaimanapun juga, asupan gizi Mums merupakan faktor yang tak kalah penting dalam melancarkan produksi ASI. Mengonsumsi makanan bergizi secara rutin, seperti buah-buahan, sayuran hijau, daging, ayam, ikan, dan telur, sangat baik dalam meningkatkan produksi ASI. Selain itu, jangan lupa untuk memastikan tubuh tidak dehidrasi dengan minum setidaknya 8 gelas air per hari.

 

5. Mengonsumsi suplemen herbal menyusui dengan laktogogue

Laktogogue adalah obat atau zat yang dipercaya dapat membantu merangsang, mempertahankan, atau meningkatkan produksi ASI. HerbaAsimor merupakan suplemen lengkap untuk ibu menyusui, dengan kombinasi laktogogue Galatonol dan Striatin yang baik unyuk ibu menyusui.

Asimor - GueSehat

Galatonol adalah kombinasi dari 2 herbal Indonesia, yaitu daun katuk dan daun torbangun, yang sudah sejak lama dipercaya dapat meningkatkan hormon menyusui dan melancarkan ASI. Sementara itu, Striatin merupakan fraksi dari ikan gabus yang memiliki manfaat dapat memberikan nutrisi pada ASI serta membuatnya lebih kental, sehingga bayi bisa merasa lebih kenyang.

Karena terbuat dari bahan herbal alami, HerbaAsimor sangat aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Konsumsi HerbaAsimor secara rutin 2 kali sehari, masing-masing 1 kaplet, dapat membuat produksi ASI melimpah, lancar, dan berkualitas.

 

IMD merupakan kunci penting dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Maka dari itu, jangan pernah melewatkan momen ini ya, Mums! (BAG/AS)

 

Baca juga: 10 Tahapan Inisiasi Menyusu Dini Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia