Kematian menjadi akhir kehidupan manusia dan setiap manusia ditakdirkan untuk meninggal suatu saat nanti. Kematian bisa disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau hal lain. Mereka yang ditinggalkan pasca kematian, biasanya akan larut dalam kesedihan. Namun, tidak ada yang bisa menghindar dari takdir ini. Di balik suramnya kata kematian, tersimpan proses alam yang mungkin tidak Kamu duga.

 

Fakta mengejutkan disampaikan oleh Jorgensen, direktur rumah duka di Seattle, Amerika Serikat. Ia menyebutkan bahwa mayat bisa mengeluarkan suara seperti mengerang, mendesah, atau mencicit jika diberi tekanan di dadanya. Hal tersebut terjadi karena paru-paru di tubuh orang yang telah meninggal dunia masih menyisakan udara. 

 

Meninggal dunia merupakan fase pembusukan sel-sel dalam tubuh. Setelah manusia meninggal dunia, bukan berarti saat itu juga seluruh sel dalam tubuh berhenti bekerja. Nyatanya, sesaat setelah seseorang dinyatakan wafat secara medis, masih ada proses peruraian alami di dalam tubuh, lho.

 

Baca juga : Apa Kelelahan Bisa Menyebabkan Kematian?

 

Beberapa detik setelah meninggal dunia

Di detik-detik awal seseorang meninggal dunia, aktivitas otak, aliran darah, dan pernapasan akan berhenti. Beberapa detik setelahnya otak akan terbangun secara tiba-tiba, kemudian kembali berhenti. Sampai sekitar 15 menit setelah proses tersebut, masih ada akitivitas listrik di otak. Berhentinya aliran darah membuat darah menjadi tergenang dan menggumpal di beberapa bagian tubuh.

 

Beberapa menit setelah seseorang meninggal dunia

Beberapa menit setelahnya, sel-sel dalam tubuh akan langsung mati akibat kekurangan oksigen. Sel akan mulai hancur dan proses pembusukan tubuh dimulai. Secara perlahan, dalam hitungan detik sampai jam, suhu tubuh akan menurun sekitar -17 Celcius per jam sampai akhirnya suhu tubuh akan menurun sampai sama dengan temperatur ruangan di sekitarnya. Fase tersebut dinamakan dengan algor mortis.

 

Beberapa jam setelah seseorang meninggal dunia

Gravitasi akan menarik darah ke bawah tubuh sehingga kulit berwarna pucat dan dipenuhi bercak merah. Selanjutnya adalah fase rigor mortis. Pada fase ini, kalsium akan menumpuk di otot di sekujur tubuh sehingga otot akan berkontraksi dan kemudian menjadi kaku pada 24 sampai 48 jam setelahnya. Beberapa jam kemudian, kulit orang yang telah meninggal akan mengering, mengerut, dan menyusut. Kulit yang menyusut akan menjauh dari kutikula dan folikel rambut. Hal tersebut membuat kuku pada jari tangan dan kaki serta rambut seakan-akan tumbuh dan bertambah panjang.

 

Beberapa hari setelah seseorang meninggal dunia

Dalam hitungan 36 - 48 jam, otot yang kaku akan kembali relaks. Pelemasan otot memicu usus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran dan racun dari dalam tubuh. proses ini sama seperti sedang buang air, feses dan urine akan keluar. Setelah beberapa hari, tubuh yang tanpa sirkulasi darah, penumpukan karbon dioksida serta pH yang tinggi dan sel-sel yang mulai rusak, dan hancur akan membuat proses pembusukan tubuh mulai berlangsung.

 

Selain itu, dalam hitungan hari, tubuh akan memproduksi zat pengurai yang disebut dengan kadaverin dan putresin. Zat pengurai ini mengeluarkan bau yang tidak sedap dan menyengat. Zat pengurai dan enzim asam yang tinggi membuat bakteri berkembang biak. Bakteri ini membuat proses penguraian berlangsung cepat. Organ-organ tubuh akan mulai mengalami pembusukan dan penguraian. Enzim serta bakteri akan mencerna organ-organ tubuh seperti organ dalam saluran pencernaan, hati, otak, dan organ-organ lainnya. Akibat bantuan bakteri, enzim akan mencerna organ-organ dan membuat tubuh berwarna kehijauan.

 

Beberapa minggu setelah seseorang meninggal dunia

Bakteri yang terus mencerna anggota tubuh dan tidak adanya kerja jantung yang membuat darah tidak mengalir akan membuat tubuh orang yang telah meninggal berwarna ungu kehitaman secara permanen. Rambut dan bulu halus akan mulai rontok karena akar-akarnya telah kehilangan nutrisi.

 

Tubuh yang dijajah oleh bakteri membuat tubuh seakan-akan hidup kembali dengan adanya kehidupan yang lain. Bau yang menyengat yang dihasilkan oleh zat pengurai akan memancing serangga dan binatang untuk berkembang biak pada mayat tersebut. Menurut penelitan Australian Museum, belatung mampu menghabiskan hingga 60% tubuh manusia hanya dalam waktu 1 minggu.

 

Beberapa bulan dan tahun setelah seseorang meninggal dunia

Dalam hitungan bulan, tubuh akan terus diurai dan dicerna oleh beragam organisme. Dibutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk menyisakan tulang kerangka tubuh saja. Namun, pada pemakaman yang menggunakan peti, proses penguraian sampai hanya menyisakan tulang kerangka tubuh membutuhkan waktu dalam hitungan tahun.

 

Donor organ setelah meninggal dunia

Sebelum tubuh benar-benar meninggal, beberapa menit setelah kematian seseorang, ia masih bisa menyelamatkan nyawa orang lain. Seseorang yang telah meninggal dunia bisa melakukan donor organ dan memberikannya kepada mereka yang membutuhkan. Setelah napas berhenti berhembus dan jantung berhenti berdetak, fungsi organ dalam tubuh juga ikut terhenti. Namun, seperti yang Kamu tahu, tidak semua sel akan langsung mati. Keadaan inilah yang membuat seseorang yang telah meninggal dunia bisa mendonorkan organ tubuhnya.

 

Di Indonesia, donor organ masih menjadi hal yang langka. Padahal, lebih dari 6.500 orang setiap tahunnya meninggal dunia sebelum mendapatkan donor yang pas untuk mereka. Beberapa donor organ memang hanya bisa dilakukan saat pendonornya masih bernapas, namun ada juga organ yang bisa disumbangkan setelah seseorang meninggal dunia, contohnya adalah kornea mata, kulit, sumsum tulang, dan katup jantung.