Jangan Kaget, Saat Hamil Kulit Bisa Jadi Gelap dan Kusam
Berbagai perubahan terjadi dalam tubuh ibu hamil, salah satunya kulit bumil kusam, padahal sebelumnya tidak demikian. Berikut ini penyebab umum kulit ibu hamil kusam.
Nama Paten :
Benoson-M, Brentan, Daktarin, Daktarin Diaper, Daktarin Oral Gel, Daktazol, Fungares, Funtas, Kalpanax Krim, Locoriz, Micofa, Moladerm, Mycorine, Thecort, Colacort.(ISO vol.50)
Miconazole digunakan untuk mengobati infeksi akibat fungi atau jamur pada kulit.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/miconazole-oral-buccal.html)
Miconazole merupakan obat golongan antifungi yang merusak membran dinding sel jamur dan meningkatkan permeabilitas jamur, disertai kehilangan nutrisi. Sebagai antijamur, miconazole bekerja dengan merusak struktur sel jamur, sehingga dapat menghentikan pertumbuhan jamur.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/miconazole-oral-buccal.html)
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi, yaitu:
1. Efek samping yang umum terjadi: mual, muntah, sakit perut, diare, sakit kepala, dan perubahan indra perasa.
2. Efek samping yang jarang terjadi: nyeri, batuk, kesulitan bernapas, penyumbatan telinga, demam atau panas dingin, sakit kepala, kehilangan suara, sakit pinggang, hidung tersumbat, kesulitan buang air kecil, kulit pucat, hidung berair, bersin, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas, perdarahan atau memar yang tidak normal, lemah atau lelah, feses berwarna hitam, kulit pucat, napas pendek, luka, atau bisul pada pada mulut.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/miconazole-side-effects.html)
Kamu yang menggunakan obat ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai yang tertera pada label. Jangan menggunakan dosis obat lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
2. Konsultasikan ke dokter jika sedang hamil atau menyusui.
3. Segera konsultasikan ke dokter jika kondisimu tidak membaik atau memburuk.
4. Konsultasikan ke dokter jika mengalami kerusakan hati.
5. Simpan obat ini pada suhu 15-30°C
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/miconazole/?type=brief&mtype=generic)
Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu. Namun, dosis yang umum digunakan dari obat ini meliputi:
Sediaan mulut atau tenggorokan
1. Untuk mengatasi masalah orofaring candidiasis adalah 20 mg/g (24 mg/mL) gel: 2,5 mL 4 kali/hari.
2. Untuk mengobati intestinal candidiasis adalah 20 mg/g (24 mg/mL) gel: 20 mg/kg/hari dalam 4 dosis terbagi. Dosis maksimal adalah 250 mg (10 mL) 4 kali/hari.
Sediaan vagina untuk mengatasi vulvovaginal candidiasis adalah 2% krim. Oleskan pada intravaginal di waktu tidur dengan dosis tunggal untuk 10-14 hari atau 2 kali sehari untuk 7 hari. Pessary (supposutoria yang diberikan per vagina) dapat diberikan 100 mg/hari untuk 7 atau 14 hari, 100 mg 2 kali sehari untuk 7 hari, 200 mg atau 400 mg/hari untuk 3 hari, atau 1.200 mg pada dosis tunggal.
Sediaan topikal
1. Untuk mengobati infeksi jamur pada kulit diberikan 2% krim , losion, atau serbuk. Oleskan secara tipis pada daerah yang terinfeksi 2 kali sehari untuk 2-6 minggu.
2. Untuk mengobati infeksi jamur pada kuku diberikan 2% krim dengan dioleskan pada area yang terinfeksi 1-2 kali/hari.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/miconazole/?type=brief&mtype=generic)
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Adapun interaksi dari miconazole, yaitu:
1. Miconazole dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin.
2. Dapat meningkatkan atau memperlama efek obat hypoglikemik oral (seperti sulfonylureas), phenytoin, HIV protease inhibitor (seperti saquinavir), agen antineoplastik (seperti vinca alkaloids, busulfan, docetaxel), Ca channel blocker (seperti dihydropyridines, verapamil), agen immunosuppresan (seperti ciclosporin, tacrolimus, sirolimus), carbamazepine, cilostazol, buspirone, disopyramide, alfentanil, sildenafil, alprazolam, brotizolam, midazolam IV, rifabutin, methylprednisolone, trimetrexate, ebastine, dan reboxetine.
3. Meningkatkan risiko aritmia jantung dengan stemizole, cisapride, dofetilide, halofantrine, mizolastine, pimozide, quinidine, sertindole, terfenadine.
4) Meningkatkan paparan alkaloid ergot yang memicu ergotisme (keracunan alkaloid ergot).
5) Meningkatkan risiko rhabdomyolysis (kerusakan otot rangka) dengan HMG-CoA reduktase inhibitor (seperti simvastatin dab lovastatin).
6) Meningkatkan efek triazolam dan oral midazolam.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/miconazole/?type=brief&mtype=generic)
Direktori