Penggunaan
Colistin digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif. Dalam bentuk tablet, obat ini dapat mengatasi infeksi pada saluran pencernaan dan strerilisasi usus. Dalam bentuk injeksi, colistin diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri gram negatif yang parah.
Cara Kerja Obat
Colistin merupakan antibiotik golongan polimiksin. Obat ini bekerja dengan aktif melawan bakteri gram negatif.
Efek Samping
Setiap obat pasti punya efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping colistin yang dapat terjadi adalah superinfeksi (infeksi baru selain infeksi yang sudah terjadi), kerusakan ginjal, gangguan penglihatan, gangguan pencernaan, kepala pening, mual, muntah, rasa bingung, neuropati perifer (kerusakan saraf perifer), menurunnya fungsi pernapasan, dan kelemahan otot. Untuk efek samping yang fatal dari obat ini adalah radang usus parah.
Pemakaian Obat
Dalam menentukan pemakaian obat, risiko dan keuntungannya harus ditimbang dan diperhatikan dengan matang. Hati-hati dan konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan colistin pada pasien yang mengalami gangguan ginjal, menderita porfiria (gangguan pembentukan sel darah merah yang tidak sempurna), serta wanita hamil atau menyusui. Simpan obat ini pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat yang panas dan lembap atau terkena paparan sinar matahari langsung.
Dosis
Jumlah dosis colistin yang diberikan pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Untuk mengobati infeksi pada saluran cerna dan sterilisasi usus dalam bentuk colistin sulfat, dosisnya 1,5-3 MIU sebanyak 3 kali sehari. Sedangkan untuk terapi infeksi gram negatif berat dalam bentuk natrium colistimethate dosisnya 2,5-5 mg/kg/hari diberikan dalam 2-4 dosis terbagi. Dosis maksimal yang diberikan adalah 5 mg/kg/hari.
Interaksi
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap colistin. Oleh sebab itu, sebaiknya informasikan kepada dokter tentang obat apa saja yang sedang Kamu gunakan sebelum menggunakan colistin.
Menggunakan colistin dengan obat apapun yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi penggunaannya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.
1) Colistin jika digunakan dengan obat pelemas otot akan meningkatkan efek kurariform (pelumpuhan otot).
2) Colistin akan meningkatkan efek kerusakan ginjal jika digunakan bersamaan dengan obat aminoglikosida, amphotericin B, capreomycin, dan vancomycin.
Sumber:
mims.com: colistin