Penyakit

Infeksi parasit Giardia di usus (Giardiasis)

Deskripsi

Giardiasis adalah suatu infeksi pada pada usus halus yang disebabkan oleh parasit flagelata protozoa Giardia intestinalis (sebelumnya dikenal dengan Giardia lamblia). Infeksi ini dapat mengakibatkan terjadinya penyakit diare kronis, kolonisasi asimpomatis, serta melambatkan pertumbuhan pada anak-anak. Umumnya, parasit ini banyak ditemui pada daerah-daerah yang memiliki sanitasi buruk.

 
Baca juga: Fakta-fakta Menarik Seputar Usus Buntu

Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari giardiasis adalah dengan mencegah masuknya parasit Giardia intestinalis melalui orang maupun benda yang sudah terkontaminasi parasit. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menjaga kebersihan diri dan sanitasi.
  • Biasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, maupun setelah buang air besar atau buang air kecil. 
  • Mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan.
  • Meminum air yang matang.
  • Tidak melakukan anal seks dengan tidak terproteksi. Gunakan kondom untuk meminimalkan risiko terinfeksi.
  • Jika melakukan wisata ke daerah endemik, jangan mengonsumsi air kran, walaupun hanya digunakan untuk sikat gigi. Gunakan air yang matang agar meminimalkan risiko terinfeksi, termasuk saat membuat es batu.
  • Sebaiknya memakan makanan yang dimasak hingga matang, terutama jika melakukan wisata ke daerah endemik.

Gejala

Beberapa gejala yang menyertai kondisi giardiasis antara lain:

  • Kram perut.
  • Sering bersendawa.
  • Pusing, mual, dan muntah.
  • Kembung.
  • Gangguan pencernaan.
  • Merasa sangat kelelahan.
  • Dehidrasi.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan karena adanya malnutrisi.
  • Perut terasa melilit.

 

Baca juga: Diet Rendah Garam: Manfaat, Tips, dan Risikonya

Penyebab

Penyebab utama dari giardiasis adalah infeksi parasit Giardia intestinalis. Parasit ini dapat menginfeksi manusia melalui banyak cara penyebaran. Penyebab yang paling sering terjadi adalah melalui air minum yang terkontaminasi oleh parasit Giardia intestinalis.

Selain itu, kontaminasi ini dapat bersumber dari kontak dengan feses binatang yang terkontaminasi maupun saat penggantian popok bayi yang terkontaminasi parasit tersebut. Kontaminasi giardiasis dari bahan makanan jarang terjadi, karena proses memasak makanan dengan panas, akan mematikan parasit tersebut.

Namun, kontaminasi giardiasis melalui makanan masih dapat terjadi melalui air yang terkontaminasi, pada saat proses pencucian bahan makanan. Giardiasis dapat juga menyebar melalui kontak dengan orang yang terkontaminasi. Seks anal yang tidak terproteksi juga dapat menjadi salah satu cara penyebaran giardiasis.

Diagnosis

Penegakan diagnosis giardiasis dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium menggunakan sampel feses untuk mengetahui ada tidaknya infeksi parasit Giardiasis intestinalis. Pemeriksaan lain yang menunjang adalah enteroscopy, untuk mengetahui kemungkinan adanya infeksi pada saluran pencernaan dan pengambilan sampel jaringan.

Penanganan

Pada umumnya, penanganan kondisi giardiasis dilakukan dengan memberikan terapi farmakologi menggunakan antibiotik, untuk membunuh parasit Giardia intestinalis. Antibiotik yang umumnya diresepkan adalah metronidasol dan tinidazole. Selain itu, dapat juga diberikan nitazoxanide (umumnya digunakan untuk pasien anak karena tersedia dalam bentuk cair) dan paromomycin (memiliki kejadiaan bayi lahir dengan catat yang lebih rendah dibandingkan dengan antibiotik lainnya, walaupun untuk kondisi ibu hamil, tidak direkomendasikan terapi farmakologi pada kasus giardiasis hingga setelah melahirkan).

Mengingat cara penyebaran parasit ini tergolong mudah, penanganan kondisi giardiasis tidak hanya meliputi pasien yang teridentifikasi terinfeksi parasit tersebut. Anggota keluarga yang menggunakan peralatan rumah tangga yang bersinggungan langsung dengan pasien, direkomendasikan untuk melakukan terapi yang sama sebagai tindakan preventif (pencegahan).

 

Baca juga: Sering Terkena Masalah Pencernaan? Bisa Jadi Sindrom Usus Bocor!

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...