Penyakit

Imun Trombositopenia Purpura (ITP)

Deskripsi

ITP atau Idiopathic thrombocytopenic purpura adalah penyakit autoimun yang berdampak kepada trombosit atau platelet. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mudah mengalami memar atau perdarahan. Perdarahan yang terjadi disebabkan oleh tingkat trombosit yang rendah. Kondisi ini bisa terjadi kepada orang dewasa maupun anak-anak. ITP pada anak-anak biasanya terjadi pasca infeksi virus dan bisa pulih sepenuhnya tanpa melalui pengobatan atau penanganan khusus. Sedangkan pada orang dewasa, ITP biasanya merupakan kelainan yang bersifat kronis atau jangka panjang. Pada kasus tertentu, nilai trombosit dapat menjadi sangat rendah sehingga harus diterapi karena beresiko terjadi perdarahan internal.

 

 

Baca juga: Jaga Sistem Imun Tubuh Si Kecil agar Ia Tetap Ceria!

Pencegahan

Untuk menghindari kekambuhan, seseorang dapat melakukan pola hidup sehat, seperti menghindari stres psikologis, makan makanan yang sehat dan bergizi tepat waktu, minum air putih minimal 2 liter perhari, tidur dan istirahat yang cukup, perbanyak makan buah dan sayur, olahraga ringan secara teratur.

Gejala

Pada kasus Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), gejala tidak selalu muncul. Namun pada beberapa kasus, terjadi gejala antara lain:
- Mudah terjadi memar.
- Perdarahan yang terjadi dibawah kulit/bintik-bintik merah pada kulit.
- Perdarahan dari hidung dan gusi.
- Terdapat darah pada urine dan feses.
- Perdarahan berlebihan saat menstruasi.

 

Baca juga: Sistem Imun Pengaruhi Kehidupan Sosial, Lho!

Penyebab

Trombositopenia adalah kondisi dimana nilai trombosit berada dibawah normal. Pada beberapa orang, rendahnya nilai trombosit disebabkan karena sistem imun dalam tubuh yang mengalami kesalahan sehingga menghancurkan trombosit di dalam tubuh itu sendiri. Penyebab munculnya reaksi imun tersebut biasanya tidak diketahui sehingga disebut Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (idiopathic artinya penyebab yang tidak diketahui). Pada sebagian besar anak-anak, ITP muncul pasca infeksi virus tertentu, misalnya campak. Infeksi tersebut mungkin memicu gangguan pada respon imun.

 

 

Orang yang menderita ITP memproduksi antibodi dengan respon yang salah, antibodi tersebut menempel pada trombosit dan menandai trombosit untuk dihancurkan oleh sel-sel imun lainnya. Kondisi ini menyebabkan turunnya kadar trombosit dalam darah. Penyebab ITP belum bisa dipastikan, namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena ITP. Wanita lebih cenderung terkena ITP daripada pria dan umumnya anak-anak menderita ITP pasca infeksi virus tertentu (misalnya campak, cacar, dan infeksi saluran nafas).

Diagnosis

Diagnosa ITP bertujuan untuk memastikan bahwa gejala perdarahan atau jumlah trombosit yang rendah bukan disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain. Prosedur yang dilakukan untuk mendiagnosis ITP antara lain:
- Pemeriksaan darah lengkap, bertujuan untuk mengetahui jumlah sel darah termasuk jumlah trombosit.
 -Blood smear, bertujuan untuk mengonfirmasi jumlah trombosit pada pemeriksaan darah lengkap.
- Pemeriksaan sumsum tulang, bertujuan untuk mengetahui penyebab rendahnya nilai trombosit.

 

Baca juga: Penyebab Sistem Imun Lemah dan Tubuh Mudah Sakit

Penanganan

Untuk mencegah terjadinya perdarahan, penderita biasanya diberikan suntikan faktor pembekuan darah. Suntikan yang diberikan untuk penderita hemofilia A adalah octocog alfa yang dirancang untuk mengontrol faktor pembekuan VIII (8). Pemberian suntikan ini dianjurkan tiap 48 jam. Kemudian untuk penderita hemofiilia B dengan kekurangan faktor pembekuan IX (9) akan mendapat suntikan nonacog alfa. Penyuntikan obat ini biasanya dilakukan 2 kali dalam seminggu. Suntikan untuk mencegah perdarahan ini biasanya diberikan seumur hidup, serta perkembangan kondisi pasien yang akan terus dipantau melalui jadwal pemeriksaan rutin.

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...