Dulu, orang awam tidak terlalu memedulikan perkembangan otak bayi. Para orangtua hanya mempelajari refleks-refleks pada bayi, seperti menghisap. Ada anggapan, bahkan di antara ahli kesehatan dan ilmuwan sekalipun, bahwa otak bayi baru lahir ibarat kertas kosong yang menunggu untuk ditulis seiring pertumbuhannya dalam lingkungan. 

 

Namun, kemajuan ilmu pengetahuan semakin menemukan bahwa perkembangan otak pada bayi justru sangat aktif, bahkan berada di periode puncak. Perkembangan otak bayi sangat singkat, ya Mums, hanya sejak masa konsepsi sampai sampai dua tahun pertama kehidupan. Setelah itu otak bayi mendekati otak orang dewasa yang tidak berkembang sepesat sebelumnya. Maka sayang sekali jika Mums melewatkan periode emas ini tanpa berbuat sesuatu. 

 

Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa perkembangan otak bayi dapat diamati dengan sangat jelas. Ahli dan ilmuwan menggunakan berbagai macam alat canggih untuk mempelajari tentang otak bayi. Namun, Mums tidak perlu menggunakan alat canggih untuk melihat perkembangan otak si Kecil. Cukup dengan mengajaknya bermain dan amati perkembangannya yang semakin hari semakin pintar.

 

 

Seperti yang dilansir oleh portal Mom’s Bag of Tricks, berikut beberapa permainan otak yang bisa Mums lakukan bersama si Kecil usia 2 bulan. Brain games dipercaya dapat meningkatkan stimulasi perkembangan otak si Kecil, lho!  

Baca juga: Stimulasi Pendengaran Bayi dengan 3 Cara Ini
 

1. Sentuhan 

Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman sensoris dan sentuhan positif, serta interaksi sosial dengan orang dewasa mampu meningkatkan kemampuan kognitif bayi. Lakukan hal berikut:

  • Biarkan bayi bereksperimen dengan benda-benda dengan tekstur yang berbeda, halus dan kasar misalnya handuk, wol, beludru, satin, atau bulu.
  • Tempelkan atau gosokkan dengan lembut benda-benda bertekstur tersebut di kulit bayi ketika sedang digendong oleh Mums atau saatia terbangun dalam posisi tiduran.
  • Mums perlu ingat bahwa kulit bayi sangat sensitif, jadi jangan memberikannya kain yang terlalu kasar.

 

2. Permainan nonverbal 

  • Menyentuh, memegang, dan menggendong bayi tidak hanya menenangkannya namun juga meningkatkan perkembangan otak si Kecil.
  • Cobalah berkomunikasi dengan bayi sambil menatap matanya, beri respon setiap ia melakukan pergerakan dan mengeluarkan suara. Mums juga bisa menyontoh dan mengulang pergerakan si Kecil, sepert mengeluarkan lidah.
  • Dekap bayi di dalam perlukan Mums sambil berjalan-jalan di sekitar ruangan. Sesekali Mums bisa berhenti berjalan untuk menatap matanya serta menciumnya. Lakukan hal ini beberapa kali dalam sehari.

 

3. Permainan nama 

Ini adalah permainan yang asyik untuk dimainkan dengan si Kecil. Apalagi sejak kecil, ia sudah mengenal suara Mums.

  • Saat bayi sedang berada dalam posisi telentang, berdirilah di sisi tempat tidurnya. Cobalah memanggil-manggil namanya hingga ia menoleh atau mengarahkan pandangannya ke arah Mums. Setelah itu, Mums bisa pindah posisi ke sisi lain dan mengulang hal itu kembali. 
Baca juga: 3 Cara Menstimulasi Otak Bayi
 

4. Bermain rattle 

  • Peganglah rattle (mainan bayi yang berbunyi jika digerakkan) sekitar 1 meter di depan wajah bayi. Gerakkan mainannya ke kiri dan ke kanan. Ketika perhatian si Kecil sudah tertuju ke arah rattle, coba gerakkan dari jarak yang lebih jauh agar Mums tahu jarak pandang bayi. Biasanya, bayi menyukai mainan ini. Namun, kalau ia sudah menunjukkan pertanda stimulasi berlebihan, hentikan permainan dan biarkan ia istirahat.

 

5. Nyanyikan lagu

  • Nyanyikanlah lagu-lagu atau irama musik yang menangkan saat mengganti popok si Kecil. Banyak bayi yang tidak menyukai sensasi saat popoknya sedang diganti, jadi nyantikanlah ia lagu atau irama yang menenangkan supaya ia senang. Bahkan, Mums juga bisa menari di depan si Kecil. Lama kelamaan, bayi akan mengingat lagu dan irama tersebut. Bahkan, suatu saat nanti ia akan bisa menirunya sendiri!
  • Jangan takut bertingkah laku konyol. Pada umumnya, bayi senang melihat pergerakan, suara, dan kata-kata yang terdengar konyol. Nyanyikanlah lagu dalam suara yang bereda-beda.

 

6. Ajak bicara si Kecil 

Penelitian menunjukkan bahwa berbicara sendiri dengan bayi adalah kunci untuk membuat koneksi antar bahasa. Tidak hanya di saat bulan pertama sejak ia lahir, namun juga untuk masa depan anak ketika sudah tumbuh nanti!

  • Saat sedang bersama si Kecil, bicaralah dengannya tentang berbagai macam hal yang Mums alami dan lihat. Misalnya, Mums bisa mengeluarkan celoteh-celoteh saat sedang membersihkan kamar si Kecil atau saat sedang masak. Awalnya memang terkesan konyol bicara sendiri, namun dampaknya besar untuk perkembangan bahasa si Kecil. Jadi, jangan ragu untuk membicarakan tentang apapun dengan si Kecil, ya!
 Baca juga: Ini yang Perlu Diperhatikan Saat Menstimulasi Bayi
 

                                                                                                                                                                                                             

Beberapa jenis brain games di atas bisa Mums terapkan dalam rutinitas sehari-hari. Permainan-permainan tersebut juga mudah, kok. Jadi, tidak akan merepotkan kesibukan Mums mengurus si Kecil setiap hari. (UH/AY)