Tulang humerus merupakan tulang terbesar pada lengan dan penyusun satu-satunya lengan atas. Fraktur humerus adalah cedera yang terjadi pada tulang humerus akibat benturan keras yang menyebabkan trauma langsung atau tidak langsung.
Fraktur humerus dapat menimpa siapa saja dan tingkat keparahannya dapat ditatalaksana dengan cara yang berbeda. Fraktur humerus dapat saja menjadi kondisi yang cukup serius ketika terjadi komplikasi.
Ketika tulang humerus mengalami benturan nyang cukup keras maka bukan hanya merusak jaringan lunaknya saja tetapi dapat meluas menjadi komplikasi yang wajib Kamu waspadai, di antaranya:
• Terjadi pembengkakan hebat akibat patah atau retak tulang humerus yang bisa menyebabkan tekanan pada pembuluh darah sehingga suplai darah ke arteri seluruh tubuh terblokir. Jika pasokan darah tidak cukup mengalir lancar ke otot-otot sekitar fraktur maka akan terjadi kelemahan otot fraktur dan menyebabkan cacat jangka panjang.
• Kerusakan pada arteri dan saraf-saraf sekitar lokasi tulang yang mengalami cedera hebat dapat menyebabkan kelumpuhan permanen karena fungsi saraf dan otot terputus dalam waktu yang bersamaan ketika benturan terjadi.
• Patah tulang yang menyebabkan patahan tulang keluar dari kulit dapat terkontaminasi polutan udara dan mempermudah masuknya berbagai macam bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi. Infeksi dapat mengakibatkan patahnya tulang tidak bisa disemnbuhkan dengan cepat dan sempurna. Bentuk tulang akan mengalami perubahan dan nampak asimetris ketika berhasil disambungkan kembali.
• Radang sendi. Fraktur humerus dapat menyebabkan seseorang terserang radang sendi jika cedera yang terjadi meluas kearah jaringan tulang yang paling dalam dan mencederai otot atau saraf saraf disekitarnya.
• Ukuran normal berkurang. Patah tulang akibat benturan hebat dapat menyebabkan ukuran normal tulang menjadi berkurang (tulang menjadi lebih pendek) dan komposisi kalsium yang ada pada tulang akan mengalami erosi secara alami dan akibatnya rentan terserang kerapuhan karena struktur tulang yang telah mengalami keretakan atau patah pada dasarnya tidak akan lagi memiliki kekuatan utuh seperti sedia kala. Perubahan struktur, Kepadatan dinding tulang atau bentuk yang telah ada perubahan menyebabkan massa tulang juga berkurang.