Diet makanan mentah adalah konsumsi harian makanan utuh yang belum diolah, berbasis sayuran, dan diutamakan bersifat organik. Untuk bisa dikategorikan sebagai diet makanan mentah, tiga perempat dari diet harian seseorang harus terdiri dari makanan mentah.

 

Orang yang melakukan diet makanan mentah percaya bahwa banyak mengonsumsi makanan mentah bisa meningkatkan kesehatan. Beberapa dari mereka umumnya  tidak mengonsumsi makanan hewani. Namun, ada pula yang mengonsumsi makanan hewani, namun dalam bentuk mentah.

 

Umumnya, tujuan melakukan diet makanan mentah bukan untuk menurunkan berat badan, namun penurunan berat badan mungkin terjadi. Nah, artikel ini akan membahas lengkap tentang diet makanan mentah, termasuk pertanyaan sehatkah diet ini?

 

Baca juga: Ternyata, Kandungan Gizi pada Kangkung Sangat Banyak!

 

Jenis-Jenis Diet Makanan Mentah

Ada tiga jenis diet makanan mentah, yaitu:

  • Tipe vegetarian yang hanya mengonsumsi makanan berbasis tanaman, beserta telur dan produk susu.
  • Tipe vegan yang tidak mengonsumsi makanan hewani sama sekali.
  • Tipe omnivora yang mengonsumsi makanan hewani dan nabati.

 

Ketiga kelompok orang ini mengonsumsi makanan mentah, meskipun jenisnya berbeda-beda. Yang termasuk omnivora adalah orang yang tetap mengonsumsi daging hewan, namun secara mentah.

 

Jika Menjalani Diet Makanan Mentah, Apa yang Bisa Dikonsumsi?

Makanan-makanan di bawah ini merupakan yang umumnya dikonsumsi jika menjalani diet makanan mentah:

  • Buncis, kecambah, biji-bijian, kacang polong.
  • Buah kering
  • Buah dan sayuran segar
  • Jus sayur dan buah segar
  • Susu dari kelapa muda
  • Susu kacang
  • Kacang mentah
  • Rumput laut
  • Makanan organik, alami, dan tidak diolah.
  • Makanan yang difermentasi, seperti kimchi.

Tergantung dari tipe atau jenisnya, diet makanan mentah juga bisa terdiri dari:

  • Telur
  • Ikan, misalnya, sushi atau sashimi
  • Daging
  • Produk susu, namun yang tidak dipasteurisasi.

Sementara itu, makanan yang perlu dihindari jika menjalani diet makanan mentah adalah:

  • Semua makanan yang dimasak atau diolah.
  • Minyak olahan
  • Garam dapur
  • Gula halus dan tepung
  • Kopi, teh, dan alkohol
  • Pasta

Setiap orang bisa memiliki interpretasi yang berbeda-beda tentang diet makanan mentah beserta pengertiannya. Beberapa orang tetap mengonsumsi sedikit makanan yang dimasak, sementara sebagian lainnya benar-benar hanya mengonsumsi makanan mentah. 

 

Bagaimana Mempersiapkan Makanan untuk Diet Makanan Mentah?

Orang yang menjalani diet makanan mentah mempersiapkan makanannya secara khusus. Satu-satunya alat untuk memanaskan makanan yang digunakan adalah dehidrator atau mesin pengering.

 

Dehidrator mengeluarkan udara panas ke makanan. Suhu di dehidrator biasanya tidak melebihi 46 derajat celsius. Orang yang menjalani diet makanan mentah juga bisa mengolah makanan dengan cara diblender atau dipotong menggunakan pisau.

 

Untuk biji-bijian seperti gandum biasanya dikonsumsi setelah direndam di air. Untuk kacang-kacangan juga bisa direndam, sementara buah-buahan bisa dikeringkan sebelum dimakan. Banyak pula buah dan sayuran yang dioleh menjadi jus atau terkadang smoothies. 

 

Untuk membuat kukis coklat kacang, bisa dilakukan dengan memblender kacang mede dan gandum sebagai adonanannya, kemudian dicampur dengan minyak kelapa, carob, dan bubuk cokelat. Setelah semua dicampurkan, dinginkan selama 30 menit sebelum dikonsumsi.

 

Baca juga: Bahaya Penggunaan Kertas Rames Sebagai Pembungkus Makanan

 

Manfaat Diet Makanan Mentah

Orang yang menjalani diet makanan mentah mengatakan bahwa mengonsumsi makanan yang tidak dimasak atau diolah bisa menurunkan berat badan. Mereka juga percaya bahwa dengan menjalani diet makanan mentah, tubuh bisa lebih baik mencegah penyakit kronik.

 

Beberapa nutrisi, misalnya, vitamin B dan vitamin C yang bersifat larut dalam air, biasanya berkurang dan hilang akibat proses masak atau pengolahan makanan. Jadi, mengonsumsi makanan mentah memastikan beberapa nutrisi masuk ke tubuh secara maksimal.

 

Pasalnya, menurut orang yang menjalani diet makanan mentah, makanan mentah mengandung enzim-enzim penting. Memanaskan makanan di atas suhu 47 derajat celsius akan menghancurkan enzim, vitamin, dan mineral di dalam makanan.

 

Namun, penelitian ilmiah belum membuktikan atau mengonfirmasi hal tersebut. Menurut orang yang menjalani diet makanan mentah, makanan yang dimasak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Selain itu, makanan yang dimasak juga menyumbat sistem pencernaan dan pembuluh darah.

 

Orang yang menjalani diet makanan mentah percaya bahwa orang yang mengonsumsi makanan mentah akan menerima beberapa manfaat:

  • Lebih banyak energi.
  • Kulit lebih bersih.
  • Pencernaan lebih lancar.
  • Menurunkan berat badan.
  • Menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

 

Penelitian telah menunjukkan bahwa diet harian berbahan dasar tumbuhan (namun tidak perlu mentah) bisa menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, obesitas, dan diabetes tipe 2.

 

Risiko Diet Makanan Mentah

Ahli gizi mengatakan bahwa orang yang mengonsumsi makanan mentah harus berhat-hati dan mengetahui tentang peringatan serta risiko-risiko ini:

 

  • Kacang merah: mengandung zat kimia yang disebut phytohaemagglutinin. Kacang merah mentah mentah bisa beracun.
  • Singkong: beberapa jenis singkong bisa beracun.
  • Biji kacang polong: beberapa jenis biji kacang polong bisa menyebabkan kelamahan pada kaki jika dikonsumsi secara mentah.
  • Biji aprikot: mengandung amigdalin, yang mengandung sianida.
  • Lobak: mengandung furanocoumarin, zat kimia yang diproduksi tanaman sebagai mekanisme pertahanan melawan predator. Banyak jenis zat kimia tersebut yang beracun.
  • Telur mentah: bakteri salmonella terkandung di dalam beberapa telur, dan bisa menyebabkan penyakit serius bahkankematian. Namun, bakterinya bisa dibunuh jika telur dimasak.
  • Daging: konsumsi daging mentah bisa memasukkan bakteri, parasit, dan virus berbahaya ke dalam tubuh. 
  • Susu: susu mentah bisa mengandung Myobacterium bovis, yang bisa menyebabkan TB.
  • Beberapa sayuran juga lebih bermanfaat untuk kesehatan jika dimasak. Misalnya saja, memasak tomat memunculkan antioksidan likopen untuk dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh. Namun, memasak tomat juga bisa merusak kandungan vitamin C.

 

Baca juga: Makan Tengah Malam Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta?

 

Penjelasan di atas sudah cukup jelas untuk memberikan informasi seputar diet makanan mentah untuk Geng Sehat. Kalau Geng Sehat mau mencoba diet makanan mentah ini, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengetahui risiko dan prosedur tepatnya. 

 

 

Sumber:

Medical News Today. The raw food diet: Should I try it?. April 2017.

Mercloa. The Type of Food that Will Slow Nearly EVERY Inflammatory Disease. 2019.