Demam bisa dialami oleh siapa saja, termasuk bayi yang baru lahir. Namun sampai usianya 3 bulan, demam pada bayi menjadi kondisi serius yang harus segera diatasi. Nah, agar Mums tidak panik dan bingung, yuk simak penjelasan mengenai kondisi demam pada bayi baru lahir!

 

Penyebab Bayi Demam

Pada dasarnya, demam bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Demam biasanya menjadi pertanda bahwa tubuh bayi yang baru lahir sedang bekerja melawan infeksi.

 

Ketika terkena demam, suhu tubuh meningkat, sehingga bakteri dan virus semakin sulit untuk bertahan hidup. Demam juga mengaktivasi sistem imun dan sel-sel darah putih yang bisa melawan infeksi.

 

Biasanya, demam dikaitkan dengan penyakit-penyakit umum, misalnya flu. Namun, terkadang demam juga bisa menjadi pertanda kondisi yang serius, seperti infeksi saluran kemih, infeksi telinga, atau meningitis.

 

Gejala yang Perlu Diwaspadai saat Bayi Demam

Pada bayi baru lahir, demam adalah kondisi yang serius. Pasalnya, demam bisa menjadi pertanda pertama bayi sedang mengalami infeksi serius. Oleh karena itu, jika bayi Mums memiliki suhu tubuh di atas normal, segera periksakan kondisinya ke dokter. 

 

Biasanya, ada beberapa gejala yang menyertai demam pada bayi, seperti sulit tidur, penurunan nafsu makan, kurang aktif, dan mengalami kejang. Selain itu, Mums juga perlu mewaspadai dan segera memeriksakan si Kecil ke dokter jika ia mengalami salah satu gejala ini:

  • Menangis terus-menerus
  • Tubuh lemah dan lemas.
  • Bagian fontanel (bagian lunak pada bagian atas dan belakang kepala) membengkak.
  • Bayi terlihat kesakitan.
  • Munculnya lebam atau bintik-bintik keunguan di kulitnya.
  • Terlihat pucat.
  • Kesulitan bernapas.
  • Tidak mau minum susu.
  • Sulit menelan.
  • Muntah-muntah atau diare.

 

 
Baca juga: Mengenali Gejala dan Cara Mengatasi Demam Berdarah Sejak Dini

 

Bagaimana Cara Memeriksa Suhu Bayi Baru Lahir?

Ada 2 cara untuk memeriksa suhu tubuh bayi baru lahir, mengukur suhu rektal (di dalam dubur) dan mengukur suhu ketiak. Namun, jangan gunakan termometer air raksa.

 

Metode yang paling akurat adalah mengukur suhu rektal, tetapi kebanyakan orang tua lebih memilih mengukur suhu tubuh bayi lewat ketiak. Berikut beberapa tips untuk mengukur suhu tubuh bayi:

 

Mengukur Suhu Tubuh Bayi Menggunakan Termometer Elektronik

  • Baringkan bayi dalam posisi telentang dan tekuk kakinya.
  • Bersihkan termometer menggunakan air sabun, kemudian oleskan petroleum jelly.
  • Masukkan termometer secara perlahan ke dalam dubur bayi, sekitar 2,5 cm.
  • Tunggu hingga termometer membaca suhunya. Biasanya, alat akan mengeluarkan bunyi jika sudah mendeteksi suhu.
  • Setelah digunakan, bersihkan termometer menggunakan sabun dan air.
  • Kisaran suhu rektal bayi yang normal adalah 36,6-38°C.

 

Mengukur Suhu Bayi Lewat Ketiak

  • Posisikan termometer di dalam ketiak bayi, lalu rapatkan tangan bayi ke tubuhnya.
  • Tunggu beberapa saat hingga termometer membaca suhu tubuhnya.
  • Kisaran suhu ketiak bayi yang normal adalah 36,7-37,1°C.

 

Termometer oral tidak direkomendasikan digunakan pada anak hingga usianya 4 tahun. Termometer telinga juga tidak dianjurkan untuk digunakan pada bayi baru lahir, karena cenderung menunjukkan suhu tubuh yang tidak akurat. Termometer telinga akan menunjukkan hasil yang akurat jika anak sudah berusia 2 tahun.

 
Baca juga: Lakukan Penanganan Demam Berdarah Ini Pada Anak

 

Pengobatan Demam pada Bayi Baru Lahir

Jangan asal mencoba obat-obatan untuk mengobati demam bayi yang baru lahir. Satu-satunya hal yang bisa Mums lakukan adalah memeriksakannya ke dokter. Dokter biasanya akan merekomendasikan obat acetaminophen dengan dosis yang spesifik.

 

Di luar itu, tetap susui bayi jika tidak ada masalah dengan selera makannya. Kalau bayi menunjukkan tanda dehidrasi, seperti mulut kering, menggunakan kurang dari 6 popok per hari, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, atau kulit kering, periksakan juga ke dokter. Dokter biasanya akan merekomendasikan cairan elektrolit. 

 

Mums juga bisa mencoba memandikan bayi menggunakan spons dan air hangat. Hal tersebut juga bisa membantu menurunkan demamnya.

 

Jika bayi Mums terkena demam akibat infeksi, hal tersebut memang sangat mengkhawatirkan. Namun, bayi juga cepat memberi respons jika infeksinya ditangani sedini mungkin.

 

Inilah mengapa sangat penting untuk memeriksakan bayi ke dokter secepat mungkin. Jika dokter menduga bayi Mums terkena infeksi, ia akan segera memberikan antibiotik.

 

Meskipun kebanyakan bukan disebabkan oleh masalah serius, demam pada bayi yang baru lahir memang cukup mengkhawatirkan. Apalagi kalau Mums adalah seorang ibu baru.

 

Oleh sebab itu, segera periksakan bayi ke dokter, terutama jika ia masih berusia di bawah 3 bulan. apalagi kalau disertai gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan. (BAG/AS)

 

Baca juga: Demam Tifoid, Berbahayakah?

 

Bayi Lelah -GueSehat.com

 

Sumber:

"Fever in Babies"