Geng Sehat, kalian pasti sudah tahu dong kalau stres yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai permasalahan bagi tubuh? Nah, ternyata dampak yang negatif ini juga bisa dialami oleh kulitmu lho, Gengs!

 

Saat stres, terjadi peningkatan hormon kortisol dalam tubuh. Peningkatan hormon yang terjadi secara signifikan ini akhirnya mengacaukan pesan-pesan yang seharusnya disampaikan oleh saraf ke otak. Alhasil, timbullah berbagai permasalahan, termasuk pada kulit yang ditandai berbagai gejala mulai rasa gatal hingga munculnya garis-garis halus dalam jangka panjang.

 

Meski perawatan kulit menggunakan serum, masker, ataupun pelembap dapat membantu mengatasi permasalahan kulit ini, namun perlu diingat juga bahwa pengobatan dari dalam juga penting dilakukan. Pengobatan dari dalam yang dimaksud di sini tentu saja meliputi asupan nutrisi yang baik untuk kulit dan juga mengendalikan kadar stres dalam tubuh.

 

Baca juga: 7 Hal yang Harus Diketahui ketika Membersihkan Kulit Berminyak
 

Dampak stres pada Kesehatan Kulit

Ini adalah beberapa kondisi yang menyebabkan dampak buruk pada kulit:

 

1. Kulit stres akibat sinar matahari dan pertahanan kulit yang mulai lemah

Radiasi sinar ultraviolet (UV) bersifat karsinogen sehingga dapat membahayakan kesehatan kulit. Sinar UV memberikan sinyal kepada sel darah untuk bergerak secara cepat ke daerah yang terpapar sinar guna memperbaikinya. Namun, kondisi ini bisa menimbulkan noda gelap, terbentuknya tahi lalat, bahkan kanker kulit.

 

Cara terbaik untuk menghindari dampak negatif stres akibat paparan sinar matahari ini adalah dengan menggunakan tabir surya setiap ingin bepergian ke luar rumah. Jika memungkinkan, Kamu juga bisa membawanya di dalam tas ketika kamu pergi.

 

Selain menggunakan tabir surya, Kamu juga bisa menggunakan beberapa bahan alami yang mengandung SPF tinggi untuk menangkal dampak buruk sinar UV. Beberapa bahan alami tersebeut antara lain, minyak zaitun, kelapa, peppermint, dan serai.

 

Konsumsi buah-buahan yang tinggi antioksidan dan vitamin C, seperti stroberi dan delima juga memiliki manfaat untuk melindungi sel-sel dalam tubuh yang rusak akibat radikal bebas dan paparan sinar matahari.

 

 

2. Peradangan dan kulit yang iritasi

Gatal-gatal, psoriasis, eksem, dermatitis, kondisi-kondisi ini merupakan akibat dari peradangan. Selain itu, penelitian juga membuktikkan bahwa ketika otak mengalami stres, kondisi ini bisa memengaruhi kulit untuk melakukan perlindungan. Dengan kata lain, stres bisa membuat kulit lebih sulit memperbaiki diri.

 

Peradangan juga bisa menyebabkan jerawat. Namun, perlu juga diperhatikan apakah permasalahan kulit yang dialami disebabkan stres, alergi, atau penggunaan produk yang tidak tepat. Ini penting untuk menentukan perawatan yang tepat.

 

Apabila permasalahan kulit yang dialami adalah akibat stres, maka Kamu perlu mengetahui dulu apa penyebab Kamu stres. Dengan mengetahui penyebabnya, Kamu bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi.

 
Baca juga: 7 Hal Tak Biasa yang Bisa Bikin Kulit Tampak Bercahaya

 

3. Peningkatan produksi minyak dan jerawat

Stres akibat ujian akhir atau patah hati bisa memicu timbulnya jerawat pada wajah. Stres menyebabkan hormon dan bahan kimia menjadi tidak seimbang sehingga meningkatkan produksi minyak.

 

Meski sulit untuk menghilangkan stres, namun bukan berarti Kamu tidak bisa menghindarinya. Luangkan waktu sekitar 5-10 menit untuk melakukan beberapa langkah meredakan stres, seperti berolahraga. Berolahraga tidak hanya mampu meredakan stres, tetapi juga membuat kemampuan fisik tubuhmu menjadi lebih baik.

 

Selain mengurangi tumbuhnya jerawat dengan cara meredakan stres, Kamu juga bisa mengandalkan penggunaan obat topikal. Kandungan obat jerawat seperti beta-hidroksi yang juga dikenal sebagai asam salisilat dapat menembus pori-pori kulit dan membersihkan bagian-bagian yang tersumbat. Meski begitu, perhatikan juga penggunaannya ya, Gengs. Hindari menggunakan obat ini terlalu banyak karena bisa membuat kulit menjadi kering hingga iritasi.

 

4. Kulit menjadi lebih tipis dan sensitif

Ketika kadar kortisol dalam tubuh meningkat secara abnormal, kulit mungkin akan menjadi lebih tipis dari seharusnya. Ini karena kortisol menyebabkan terjadinya proses pemecahan protein kulit yang akhirnya membuat kulit tampak hampir setipis kertas. Kondisi kulit yang seperti ini juga rentan membuatnya mudah memar dan sobek.

 

Selain berkaitan dengan stres, kondisi kulit yang tipis ini juga bisa menjadi pertanda dari sebuah gangguan kesehatan yang disbeut sindrom cushing. Gangguan ini merupakan penyakit hormonal yang juga bisa menyebabkan tubuh mengalami intoleransi glukosa, kelemahan otot, dan sistem kekebalan tubuh melemah. Maka itu, untuk memastikan kondisi ini akibat stres atau bukan, lebih baik konsultasikan kepada dokter, ya!

 
Baca juga: Cara Mencerahkan Kulit Dengan Minyak Zaitun

 

5. Proses penyembuhan luka yang lambat

Ketika seseorang mengalami stres berat, epidermis kulit akan menjadi lemah sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi patogen dari luar. Ini juga memperlambat kemampuan alami kulit untuk menyembuhkan luka, bekas luka, dan jerawat.

 

Untuk memperbaiki kondisi epidermis kulit ini, cobalah untuk menggunakan beberapa produk perawatan kulit seperti gliserin dan asam hialuronat. Bahan-bahan ini dapat mempertahankan kelembapan alami kulit dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak.

 

Selain dari luar, perhatikan juga perawatan dari dalam yang meliputi asupan nutrisi untuk kulit. Konsumsilah makanan yang kaya akan antioksidan sehingga dapat membantu proses penyembuhan kulit dari dalam.

 

6. Mata lelah dan lingkaran hitam

Jika Kamu mulai melihat adanya lingkaran hitam di sekitar mata, maka itu menunjukkan betapa kurang tidurnya Kamu. Selain itu, stres juga memiliki peran menyebabkan kondisi ini. lho. Ketika Kamu memaksakan diri begadang, tubuh akan mengalami stres dan berada pada mode "menyerang atau menghindar" serta menghasilkan hormon adrenalin secara konstan.

 

7. Garis-garis halus dan kerutan

Tekanan psikologis bisa membuat bukti dari emosi kita di seluruh wajah, misalnya saat marah atau sedih. Semua gambaran wajah dari emosi-emosi ini akan membekas dan menimbulkan garis-garis halus serta kerutan.

 

Alih-alih menggunakan perawatanm botox, Kamu bisa melakukan yoga untuk mengatasi kondisi ini. Melalui teknik pijatan wajah pada area-area yang sering tegang seperti dahi, alis, atau garis rahang, kulit akan menjadi lebih lentur dan juga elastis, sehingga kerutan pun dapat disamarkan.

 

Tuh kan Gengs, ternyata stres juga bisa memengaruhi kondisi kulitmu lho. Enggak mau dong kalau nanti wajahmu jadi terlihat lebih tua dengan adanya kerutan-kerutan halus hanya karena Kamu stres menghadapi ujian atau patah hati? Maka itu, yuk mulai kendalikan stresmu. Lakukan hal-hal yang membuat pikiranmu lebih tenang, misalnya dengan berolahraga sehingga stres dapat dihindari.

 

Nah, kalau Kamu memiliki permasalahan serupa dengan kondisi kulit, yuk tanyakan langsung pada ahlinya di Forum GueSehat! (BAG/AY)

Baca juga: 5 Masalah Kulit yang Bisa Diatasi dengan Laser
 

Kebiasaan Merusak Kulit -GueSehat.com

 

Sumber:

"8 Ways Your Skin Reflects Your Stress — and How to Calm It" - Healthline