Tak dipungkiri, momen membawa bayi pulang ke rumah untuk pertama kalinya dari rumah sakit merupakan momen yang paling bahagia, terutama untuk Mums. Bagaimana tidak, selama kurang lebih 9 bulan penantian Mums selama itu akhirnya datang juga. Berbagai rencana mungkin telah Mums susun untuk merawat si Kecil. Mulai dari di mana ia akan tidur, apa yang harus dilakukan saat ia menangis, hingga bagaimana cara merawat kulitnya yang masih sensitif.

 

Namun, meskipun suami selalu siaga menemani, tetapi realitanya ‘kebingungan’ itu terjadi juga. Kapan waktu terbaik untuk menjemur si Kecil? Sampai berapa lama ia harus dijemur? Apakah sampai matahari tinggi atau sampai ia bosan? Kemudian, apa yang harus dilakukan saat pipi si Kecil memerah, benarkah akibat sisa ASI?

 

Untuk menjawab masalah tersebut, Teman Bumil dan Sleek Baby menyelenggarakan event yang bertema “Cara Merawat Kulit Sensitif Bayi”. Acara ini diselenggarakan untuk menjawab kebingungan ibu baru, khususnya dalam merawat kulit bayi baru lahir. Acara ini diikuti Mums yang terlihat antusias menyimak paparan pembicara. Simak yuk hasil diskusi selengkapnya!

 

Fakta Kulit Bayi Baru Lahir

Dilansir dari webmd.com, kulit bayi baru lahir memiliki tekstur yang sangat halus. Begitu pun dengan sistem imun yang dimilikinya, masih sangat lemah. Bahkan, saat baru dilahirkan kulit si Kecil berkeriput seperti lansia. Akibat kondisi inilah berbagai masalah pada kulit bayi kerap muncul, seperti kulit mengelupas, kering, lecet, dan timbul ruam. Penyebabnya pun beragam, mulai dari paparan bahan kimia, produk yang mengandung pewangi, serta bahan pewarna yang terdapat pada pakaian, sabun cuci, hingga produk bayinya. 

 

Sedangkan pada masalah kulit mengelupas, penyebabnya sedikit berbeda dengan masalah kulit yang lainnya, khususnya ketika kondisi ini terjadi di seminggu pertama. Rupanya, sejak di dalam kandungan kulit si Kecil terlindungi oleh lapisan tipis tidak berwarna yang bernama vernix. Lapisan pelindung ini secara alami akan terkelupas di minggu-minggu pertama. Namun, jika Mums melahirkan lewat dari Hari Perkiraan Lahir (HPL), maka proses pengelupasan ini akan terjadi saat si Kecil masih dalam janin Mums. Jadi, Mums tak perlu khawatir ya dengan masalah ini, terlebih jangan mencoba untuk mengelupasnya sendiri atau memberikannya losion agar tidak mengelupas.

 

Baca juga: Manfaat Petroleum Jelly untuk Kulit Bayi

 

Kemudian, terkait dengan masalah kulit tersebut, bagaimana cara tepat dalam merawat kulit bayi baru lahir yang masih sensitif?

 

Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Ditemui dalam event “Cara Merawat Kulit Sensitif Bayi” dari Teman Bumil dan Sleek Baby, dr. Hafiza Fikri Fadel, SpKK menjelaskan jika kulit bayi menjadi sensitif akibat perbedaan lingkungan yang drastis antara di dalam rahim dengan di luar. Saat dilahirkan, sebenarnya bayi belum dapat memproteksi dirinya secara maksimal, apalagi dengan serangan virus dan bakteri. Sama halnya dengan kulit, produksi minyak di kulit bayi baru lahir masih sedikit, kadar pigmen pun masih sedikit. Sehingga, kulit si Kecil masih cenderung kering akibat tidak adanya pelembap alami. Oleh karena itu, harus dilakukan perawatan yang tepat agar kulit bayi tidak iritasi, seperti

  • Sebaiknya jangan terlalu lama saat menjemur bayi. Cukup 10-15 menit saja, bahkan bayi tidak perlu ditelanjangi. Sedangkan waktu terbaik untuk menjemur bayi adalah antara pukul 7 hingga 8 pagi. Mums dapat menyesuaikan cuaca saat itu. Jika mendung dan berangin, sebaiknya bayi tidak perlu dijemur hari itu.

  • Mandikan bayi dengan air bersuhu suam-suam kuku sebanyak dua kali sehari. Kemudian, jangan lupa gunakan sabun dan shampoo bayi untuk mengangkat kotoran yang menempel pada kulitnya.

  • Usahakan untuk selalu mengoleskan pelembap di kulit bayi, dua kali sehari. Pasalnya, bayi membutuhkan bantuan pelembap untuk mencegah kulitnya kering dan iritasi.

  • Jangan gunakan produk antiseptik untuk kulit bayi, seperti yang seringkali ditemukan pada sabun mandi orang dewasa.

  • Pilihlah produk bayi yang tidak mengandung parfum atau pewangi yang tinggi, seperti yang terdapat pada produk dari Sleek Baby. Jadi, Mums tak perlu pusing dalam memilih produk bayi mana yang aman untuk kulit sensitif si Kecil, sebab produk Sleek Baby telah diformulasikan secara khusus untuk membersihkan perlengkapan bayi dengan bahan food grade dan alami. Selain itu, produk perawatan dari Sleek Baby sangat lengkap. Mulai dari sabun untuk mencuci pakaian, pencuci botol susu dan peralatan makan, sabun mandi, hingga krim untuk penggunaan popok. 

  • Gantilah popok setiap 2-3 jam sekali, atau saat popok sudah penuh. Kemudian, bersihkan kulit dengan kapas yang dibasahi air sebelum menggunakan popok yang baru.

  • Rajinlah mengganti sprei, sarung bantal, sarung tangan, dan selimut bayi untuk mencegahnya menjadi sarang bakteri. Hal ini ternyata berkaitan dengan ruam di pipi yang selama ini kita pikir akibat sisa ASI. Nyatanya, ruam bias saja terjadi akibat sarung tangan yang kotor, yang sering bersentuhan dengan kulit pipi bayi.

 

Bagaimana Mums, cukup mudah bukan merawat kulit sensitif bayi? Kuncinya, Mums harus memastikan jika lingkungannya selalu terjaga kebersihannya. Selain itu, Mums harus teliti dalam melihat perubahan yang terjadi pada kulit si Kecil. Jika kondisinya lebih buruk dari yang telah disebutkan sebelumnya seperti terjadi dermatitis atopik atau eksim, dermatitis seboroik atau eksim di kulit kepala, hingga rhinitis yang ditandai dengan gejala bersin-bersin, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak Mums, ya! (BD/AY)