Penyakit

Campak (morbili)

Deskripsi

Campak (morbili) atau juga dikenal sebagai rubeola, adalah salah satu penyakit sangat menular, dengan setidaknya 90% tingkat infeksi sekunder pada kontak domestik yang rentan. Meskipun dianggap terutama sebagai penyakit masa kanak-kanak, campak dapat mempengaruhi orang-orang dari segala umur. Penyebab utamanya adalah virus. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.

 

Baca juga: Kenali Campak, Mulai dari Gejala hingga Penyebabnya

 

Pencegahan

Karena campak adalah kondisi yang sangat menular, maka diperlukan perhatian besar untuk mencegah penularan. Tindakan yang dapat dilakukan adalah: 1. Isolasi penderita campak pada saat sakit dengan tanda ruam hingga 4 hari setelahnya untuk mencegah penularan kepada orang-orang di sekitar yang rentan. 2. Tidak berada di sekitar penderita campak apabila kondisi rentan dan belum memiliki kekebalan terhadap campak. 3. Melakukan vaksinasi yang pada umumnya adalah tindakan wajib pada anak. Vaksinasi biasanya diberikan pada saat usia 9 bulan.

 

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Terkena Campak?

Gejala

Tanda dan gejala yang biasanya muncul pada penderita campak antara lain: 1. Mata merah. 2. Mata menjadi sensitif terhadap cahaya. 3. Tanda-tanda seperti pilek (misalnya radang tenggorokan, hidung beringus, atau hidung tersumbat). 4. Demam. 5. Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan. 6. Ruam kulit berwarna merah kecil-kecil rapat dan merata, hampir seluruh tubuh.

Penyebab

Penyebab campak adalah virus campak,yaitu salah satu virus RNA dari genus Morbillivirusdalam keluargaParamyxoviridae. Manusia adalah host alami virus ini. Virus yang sangat menular ini dapat menyebar oleh batuk dan bersin melalui kontak pribadi yang dekat atau kontak langsung dengan air liur atau droplet pada saat batuk.

Diagnosis

Diagnosis campak ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas. Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan: 1. pemeriksaan darah, pemeriksaan darah tepi 2. pemeriksaan Ig M anti campak 3. Pemeriksaan komplikasi campak seperti enteritis, ensefalopati, dan bronkopneumoni.

Penanganan

Tidak ada obat anti virus untuk mengobati campak. Pengobatan dilakukan melalui penyediaan perawatan kesehatan secara simptomatis seperti melindungi dari dehidrasi dengan memberikan cairan, obat penenang rasa sakit, obat penurun suhu, dan mengobati komplikasi yang mungkin timbul akibat terkena campak seperti pneumonia.

 

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Terkena Campak?

Rekomendasi Artikel

Tersedia Kembali di Indonesia, Ini 7 Fakta Penting Vaksin MMR!

Tersedia Kembali di Indonesia, Ini 7 Fakta Penting Vaksin MMR!

Sejak pertengahan minggu lalu, ada informasi dari para penyedia pelayanan kesehata bahwa vaksin MMR telah tersedia kembali di tempat mereka dan siap untuk digunakan.

Yovita Diane Titiesari

15 January 2019

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...