Memperkenalkan si Kecil pada berbagai jenis makanan adalah salah satu hal paling menarik di tahun pertama. Bagi Mums, madu yang memiliki rasa manis dan bertekstur lembut mungkin akan cocok diberikan kepada si Kecil. Eits, tetapi tunggu dulu, para ahli merekomendasikan agar Mums sebaiknya menunggu usia anak menginjak 1 tahun terlebih dulu untuk memperkenalkan madu. Hal ini karena madu memiliki risiko kesehatan jika dikonsumsi oleh anak berusia 1 tahun ke bawah.

 

Bolehkah Bayi di Bawah 1 Tahun Diberikan Madu?

Madu mengandung spora bakteri yang disebut dengan Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan pada bayi, yang mana gejalanya bisa muncul sekitar 8 hingga 36 jam setelah madu dikonsumsi.

 

Bakteri botulinum banyak ditemukan di tanah dan melepaskan spora untuk mencemari madu. Pemanasan, perebusan, pemasakan, atau pasteurisasi tidak dapat menghilangkan spora ini dan akan tetap mencemari madu.

 

Meskipun orang dewasa dan anak-anak tidak mengalami masalah ketika mengonsumsi madu, bayi berusia 1 tahun ke bawah dapat sangat berisiko karena belum memiliki sistem kekebalan yang sempurna.

 

Spora dari botulinum dapat berubah menjadi bakteri di dalam usus dan menghasilkan neurotoksin yang berbahaya bagi tubuh. Kondisi ini disebut dengan istilah botulisme. Botulisme adalah kondisi yang serius karena dapat menyebabkan kelemahan otot dan masalah pernapasan pada bayi.

 

Sekitar 70% bayi yang mengalami botulisme akan memerlukan ventilasi mekanis selama rata-rata 23 hari. Rata-rata perawatan di rumah sakit untuk botulisme adalah sekitar 44 hari. Selain dapat menyebabkan botulisme, madu juga dapat merusak gigi bayi. Itulah sebabnya memberikan madu pada usia bayi sangat tidak dianjurkan.

 

Baca juga: Kuis: Cek Pengetahuan Kamu Tentang Madu!
 

Jadi, Kapan Bayi Dapat Mengonsumsi Madu?

Berdasar rekomendasi para dokter, bayi dapat mengonsumsi madu setelah mereka melewati batas usia 12 bulan atau berusia lebih dari 1 tahun. Ini karena bayi masih sangat rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh spora bakteri, terutama antara usia 3 hingga 6 bulan, karena sistem tubuhnya belum berkembang dengan sempurna. Konsumsi madu yang sudah dipasteurisasi untuk bayi di bawah 12 bulan juga tidak dianjurkan.

 

Apa Saja Manfaat Madu?

Meskipun botulisme pada bayi sangatlah berbahaya, konsumsi madu di saat yang tepat ketika anak sudah menginjak usia 1 tahun atau lebih bisa memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat madu untuk balita:

- Membantu meringankan pilek, flu, dan batuk.

- Memperkuat sistem kekebalan tubuh.

- Membantu anak tidur dan mengatasi eksem.

- Madu adalah sumber multivitamin, asam amino esensial, mineral, dan flavonoid.

- Meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.

- Memiliki sifat antibakteri dan antijamur, yang dapat membantu proses penyembuhan luka lebih cepat.

- Membantu perkembangan kognitif dan meningkatkan suasana hati.

- Meningkatkan energi karena memiliki kandungan fruktosa.

 

Baca juga: 3 Manfaat Madu Manuka
 

Bagaimana Anjuran Memberikan Madu kepada Anak?

Ketika si Kecil sudah menginjak usia 1 tahun, idealnya ia memang sudah diperbolehkan untuk mencoba madu. Namun, sama halnya dengan memperkenalkan jenis makanan baru, Mums perlu melakukannya secara perlahan dan tidak terburu-buru.

 

Masukkanlah madu sedikit demi sedikit secara bertahap sebagai bahan tambahan dalam makanan si Kecil, seperti dalam yoghurt atau sebagai olesan roti. Ini bisa membantu Mums untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi atau tidak.

 

Memperkenalkan jenis makanan baru memang menjadi momen yang menyenangkan ya, Mums. Akan tetapi, tetap perhatikan rekomendasi usia yang tepat dan akan lebih baik lagi jika Mums mengonsultasikannya terlebih dulu dengan dokter anak sebelum memberikannya kepada si Kecil. (AS)

 

Baca juga: Cara Mengetahui Madu yang Asli dan Apa Manfaatnya bagi Tubuh
 

 

Sumber

Healthline. "When Is It Safe for Babies to Eat Honey?".

Parenting First Cry. "Honey For Babies – Is It Safe, Benefits, and More".