Banyak pasangan suami istri menginginkan punya anak kembar. Hamil anak kembar ada kekurangan dan kelebihannya sendiri. Kelebihannya, dalam satu waktu Mums dikaruniai dua anak yang lucu dan menggemaskan. Namun di sisi lain, saat mengandung anak kembar, Mums akan merasa lebih berat atau lebih sulit untuk beraktivitas karena beban yang dibawa lebih dari satu anak. Setelah melahirkan pun, mengasuh dua anak sekaligus pastinya lebih sulit dan penuh tantangan. Terkait persalinan, Mums mungkin bertanya-tanya, bisakah ibu hamil kembar melahirkan normal?

 

Bisakah Ibu Hamil Kembar Melahirkan Normal? 

Apakah hamil kembar dapat melakukan persalinan normal? Jawabannya ternyata bisa, Mums. Penelitian telah menunjukkan bahwa kehamilan kembar dua cenderung lebih baik melahirkan normal daripada kembar tiga. Hal ini disebabkan bayi kembar tiga memiliki ruang gerak yang lebih sempit di dalam rahim dan memiliki posisi yang bervariasi, sehingga sulit untuk menuju jalur lahir.

 

Dokter A. Cristina Rossi dari San Giacomo Hospital, Monopoli, Bari, Italia, mengungkapkan bahwa bayi kembar yang pertama dilahirkan melalui proses normal lebih aman jika dibandingkan dengan kelahiran dengan operasi caesar. Sedangkan pada bayi kembar yang kedua tidak ada perbedaan antara dilahirkan dengan normal maupun caesar. 

 

Baca juga: Hamil Kembar? Bersiaplah Untuk Merasakan Hal Ini!

 

Faktor Bayi Kembar Bisa Dilahirkan Normal

Posisi bayi dalam kandungan dan letak plasenta menjadi salah faktor penentu proses persalinan yang akan Mums jalani. Terdapat beberapa tipe presentasi janin dalam kandungan. Tipe pertama adalah tipe yang paling umum terjadi, yaitu kepala kedua bayi menghadap ke jalur lahir. Tipe kedua adalah kasus yang paling jarang, yakni kepala-bokong atau bokong-bokong (sungsang).

 

Selain itu, tempat Mums melahirkan juga menjadi faktor penentu apakah bayi akan lahir melalui proses normal atau operasi caesar. Beberapa rumah sakit akan merekomendasikan operasi caesar pada kehamilan kembar dalam satu plasenta. Pasalnya, bayi kembar dalam satu plasenta lebih berisiko mengalami komplikasi saat dilahirkan. Terakhir, kondisi tubuh Mums juga menjadi pertimbangan dalam proses melahirkan bayi kembar.

 

Diskusikan kepada Dokter

Diskusikan dengan dokter dan bidan mengenai kondisi dan proses melahirkan yang Mums pilih. Dengan begitu, Mums dan dokter dapat mengambil keputusan bersama apakah metode persalinan yang dipilih dapat direalisasikan sesuai dengan kondisi tubuh Mums dan janin. 

 

Umumnya, setelah 38 minggu usia kandungan, plasenta tidak dapat berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu, sebaiknya persalinan dilakukan sebelum memasuki usia kandungan tersebut agar menghindari risiko bayi meninggal saat dilahirkan. Pada kehamilan yang usianya sudah besar atau lebih dari 38 minggu, biasanya dokter kesulitan untuk mengatur posisi bayi kembar agar lebih mudah dilahirkan.

 

Baca juga: Enggak Sabar Menanti Kelahiran Si Kembar? Baca Persiapannya Dulu di Sini

 

Dokter biasanya merekomendasika dua pilihan, yaitu induksi atau operasi caesar. Jika memilih untuk melahirkan bayi kembar dengan proses persalinan normal, maka memerlukan penanganan yang lebih intensif dibandingkan persalinan normal dengan satu bayi. Selama persalinan, dokter akan memantau kondisi bayi dan merekomendasikan epidural untuk menghilangkan rasa sakit.

 

Jika Mums memutuskan untuk melahirkan secara normal, Mums harus memikirkan bahwa ada risiko lain yang akan terjadi saat di ruang persalinan, yang memungkinkan Mums untuk melahirkan dengan cara lain. Kondisi yang bisa terjadi antara lain:

  • Salah satu atau kedua bayi tertekan.
  • Persalinan berjalan lambat.
  • Peranakan turun.
  • Persalinan normal tidak berhasil.

 

Terdapat kasus lain, yaitu bayi pertama dilahirkan melalui persalinan normal sementara bayi kedua dilahirkan dengan operasi caesar. Namun, hal itu jarang terjadi. Hanya sekitar kurang dari 5% wanita pernah mengalami hal tersebut.

 

Konsultasikan kepada dokter atau bidan mengenai kondisi janin setelah mulai memasuki usia kandungan 33 minggu. Dokter atau bidan akan memprediksi dan memantau perkembangan keduanya. Jika kondisi kepala bayi berada pada jalur lahir, kondisi tubuh Mums dalam keadaan baik, tidak memiliki riwayat penyakit, dan dokter mendukung persalinan normal, maka bukan tidak mungkin Mums bisa melahirkan secara normal. (GS/AS)

 

Baca juga: Berencana Melahirkan? Intip Berapa Biaya Melahirkan di Rumah Sakit di Jakarta Ini!