Melihat si Kecil dengan pipi yang begitu chubby tentu sangat menggemaskan. Beberapa orang tua bahkan menganggap jika badan anak yang gemuk menunjukkan anak sehat dan asupan gizinya terpenuhi. Padahal, kelebihan berat badan sejak kecil bisa mengundang sejumlah masalah kesehatan lho, Mums!

 

Pada umumnya, berat badan ideal bayi di bawah umur 3 bulan adalah 3,4-5,7 kg, umur 4-6 bulan antara 5-7,4 kg, dan umur 7-9 bulan adalah 8-8,9 kg. Sedangkan bayi usia 10-12 bulan berada pada kisaran 9,3-9,9 kg.

  

Penyebab Bayi Mengalami Kelebihan Berat Badan

Seiring perkembangan zaman, anak dengan kelebihan berat badan kini semakin banyak ditemukan, terlebih di kota-kota besar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak memiliki berat badan berlebih, mulai dari faktor keturunan, lingkungan, pola makan, kurangnya aktivitas, hingga pengaruh faktor sekunder, seperti kelainan dan penyakit. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa hal yang menyebabkan bayi mengalami kelebihan berat badan:

  • Genetik atau keturunan. Orang tua yang memiliki masalah dengan berat badan atau obesitas ternyata dapat 'mewarisi' gen ini pada keturunannya. Jadi jika Mums dan Dads memiliki tubuh yang gemuk, maka kemungkinan si Kecil mengalami obesitas juga semakin tinggi.

  • Obesitas saat hamil. Selama hamil, dokter atau bidan menganjurkan Mums untuk tetap menjaga kenaikan berat badan. Tujuannya adalah agar bayi yang dilahirkan tidak berukuran besar dan berisiko mengalami obesitas pada masa pertumbuhannya.

  • Mengalami diabetes gestasional. Obesitas saat hamil dapat memicu Mums mengalami diabetes gestasional. Jika seorang ibu hamil mengalami diabetes gestasional, maka kemungkinan berat badan bayi yang dilahirkan bisa berukuran lebih dari 4 kg.

  • Kurang peka terhadap kondisi anak. Anak rewel bisa menandakan banyak hal. Namun, terkadang orang tua salah mengartikannya sebagai sinyal lapar. Ada pula yang membujuk anak untuk berhenti rewel dengan makanan atau minuman. 

  • Bayi tidak mendapatkan ASI ekslusif atau terlalu dini memberikan makanan berkalori tinggi. Penelitian menunjukkan bayi yang mengonsumsi susu formula lebih rentan terkena obesitas karena kandungannya terlalu kental, manis, dan juga tinggi kalori. Ketiga universitas di Inggris, yakni University College London, Oxford, dan Bristol, menemukan dua per tiga bayi di zaman modern mengonsumsi terlalu banyak kalori dan susu formula. Akibatnya, bayi rentan mengalami overdosis protein dan mengalami obesitas. Bahkan, pemberian susu formula secara berlebihan juga bisa membuat bayi berisiko mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2 saat dewasa nanti.

 
Baca juga: Kenali 3 Penyebab Obesitas pada Bayi