Halo, Mums. Pernah punya pengalaman bayinya mengiler atau mengeluarkan air liur terus, tidak? Terus apa sih penyebabnya? Apa benar karena sewaktu Mums hamil, terus ngidamnya tidak kesampaian? Yuk, cari tahu dulu sebelumnya daripada menerka-nerka kenapa bisa begitu!

 

Mums, sering kali kita mendengar pernyataan kalau bayi mengiler itu tandanya waktu hamil ngidam Mums tak terpenuhi. Benar tidak, sih? Padahal, sama sekali tidak ada hubungannya bayi mengiler dengan ngidamnya Mums, lho. Anggapan ini tentu hanya mitos. Sebab, sampai saat ini tidak ada riset yang membuktikan adanya keterkaitan antara mengiler dan ngidam.

 

Mengiler adalah suatu proses yang normal ketika anak masih bayi. Bahkan, masih ditoleransi sampai anak berusia empat tahun. Anak saya meski sekarang giginya sudah komplet semua, masih juga mengiler. Saya sempat berpikiran kalau ia kena radang tenggorokan atau hal lainnya. Eh, ternyata pas saya baca-baca soal mengiler pada anak, hal tersebut masih bisa diterima sampai batas umur 4 tahun. Jadi sedikit lega dengarnya.

 

Bahkan dari buku karya Utami S. Rahayu, A-Z Tip Bayi Cerdas dan Sehat, yang saya baca, dalam istilah kedokteran mengiler disebut shalore, yaitu pengeluaran cairan ludah dari rongga mulut yang tidak disengaja, akibat ketidakmampuan untuk menelan.

Baca juga: Selain Eksem, Ini 6 Jenis Gangguan Kulit pada Anak

 

Pada bayi, mengiler boleh dibilang suatu hal yang biasa atau normal. Ini dialami oleh setiap bayi. Namun, mengiler baru banyak dijumpai pada bayi berumur 8–12 bulan, bersamaan dengan proses tumbuh gigi. Di sisi lain, mengiler memiliki manfaat untuk bayi lho, Mums. Air liur berfungsi melindungi permukaan wilayah tenggorokan pada saat menelan makanan.

 

Di dalam air liur terdapat enzim amilase. Enzim ini berfungsi membantu pencernaan dan mengeliminasi atau mengevakuasi bakteri dan virus dari mulut, agar tidak sampai ke usus. Jadi, mengiler bermanfaat untuk membantu pencernaan bayi, Mums.

 

Bahkan menurut dr. Satyawati Sp.A., dari Rumah Sakit Azra, Bogor, solusi sederhana untuk mengiler adalah segera membersihkannya dengan tisu atau kain bersih. “Air liur yang terus menetes dan membuat kulit bayi jadi basah bisa membuat bayi merasa tak nyaman. Sementara usaha bayi untuk mengelap tetesan air liur dengan tangannya sendiri dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit,” terangnya.

 

Jadi begitu bayi mengiler, bersihkan wajahnya dengan air hangat atau cukup dilap dengan lap kering yang lembut atau tisu. Sedangkan untuk melindungi baju yang digunakan agar tidak terlalu basah, dapat memanfaatkan alas tadah iler, biasa disebut bib atau slabber, yang banyak dijual di pasaran.

Baca juga: Mengenal Seputar GERD pada Bayi

 

Mengiler disebabkan proses kematangan saraf otot mulut yang belum sempurna. Seiring bertambahnya usia, proses ini akan semakin sempurna. Bayi pun lebih mampu mengendalikan air liur yang diproduksi. Faktanya, air liur memang tidak diproduksi secara berlebihan. Bila produksi air liur berlebihan, pertanda adanya penyakit.

 

Selain itu, penyebab mengiler dibagi dalam dua kategori, yaitu yang ringan (akan hilang dengan sendirinya) dan serius sebagai gejala adanya gangguan kesehatan. Betul, mengiler yang berlebihan bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan.

 

Orang tua perlu mencermati mengiler yang muncul pada bayinya, termasuk jumlah dan frekuensinya. Konsultasikan hal ini pada dokter saat kontrol rutin, sehingga dokter dapat melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang hal-hal yang menyebabkan mengiler. Bila perlu, segera lakukan tindakan yang tepat.

Baca juga: Kenali Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir