Satu-satunya cara mengetahui Kamu memiliki diabetes atau tidak adalah dengan melakukan cek gula darah. Kamu bisa melakukan cek gula darah kapan saja, sebelum maupun sesudah makan. Banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan cek gula darah, tak jarang di pusat-pusat keramaian, tanpa dipungut biaya alias gratis.

 

Cek gula darah adalah salah satu bagian kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) oleh Kementerian Kesehatan. Tujuannya mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya melakukan deteksi dini secara rutin dan melakukan perubahan gaya hidup. 

 

Mengapa jumlah penderita diabetes semakin bertambah dan adakah upaya mencegahnya? 

 

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Melakukan Cek Gula Darah?

 

Transisi Gaya Hidup Picu Diabetes

Dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (5/11) mengatakan, Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia tengah mengalami banyak transisi.

 

Pertama, adalah transisi epidemiologi di mana terjadi pergeseran pola penyakit. “Saat ini pola penyakit didominasi penyakit tidak menular, salah satunya diabates. Fakta ini dipengaruhi oleh adanya transisi demografi, di mana usia lanjut semakin banyak dan penyakit diabetes dan penyakit menular lainnya semakin banyak ditemukan,” jelasnya.

 

Namun transisi yang paling berpengaruh pada tingginya penderita diabetes di Jakarta dan di Indonesia adalah transisi perilaku. Masyarakat perkotaan semakin kurang beraktivitas fisik sehingga cenderung kegemukan. Pola makan juga mengarah ke makanan tinggi kalori sehingga semakin rentan diabetes.



“Ada transisi gizi dari makanan sehat beralih ke makanan instan dan cepat saji yang tinggi kalori. Makanan seperti ini sangat mudah dijangkau lewat aplikasi online,” tambah dr. Oktavia.

 

Upaya menanggulangi hal ini adalah dengan mengkampanyekan masyarakat untuk melakukan CERDIK, yakni:

- Cek kesehatan secara rutin
- Enyahkan asap rokok
- Rajin olahraga 3-5 kali seminggu, 150 menit total
- Diet seimbang
- Istirahat yang cukup dan berkualialtad
- Kelola stres

 

Baca juga: Kamu Prediabetes? Konsumsi 8 Makanan Ini untuk Mencegah Diabetes!
 

Deteksi Dini Diabetes dengan Cek Gula Darah

Cek gula darah adalah salah satu upaya deteksi dini diabetes. Nah Geng Sehat, dalam rangka menyambut Hari Diabetes Sedunia, Nutrifood bekerja sama dengan jaringan minimarket Alfa Corporation tengah mengadakan layanan cek gula darah gratis nih!

 

Cek gula darah gratis ini diadakan di 25 cabang Alfamart dan Alfamidi DKI Jakarta. Sasarannya adalah menjangkau hingga 5.000 pelanggan. Biasanya, banyak yang terdeteksi diabetes secara tidak sengaja melalui cek gula darah ini.

 

“Target skrining cek gula darah dan deteksipenyakit tidak menular adalah semua penduduk usia produktif. Kalau ditemukan warga yang memiliki gula darah tinggi, langsung diarahkan ke puskesmas terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan edukasi tentang diabetes,” jelas dr. Oktavia.

 

Kegiatan ini adalah dalam rangka kampanye ‘Deteksi Dini dan Batasi Gula Garam Lemak untuk Cegah Diabetes.’  Selain cek gula darah, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga melakukan program Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yaitu pemeriksaaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular yang mencakup pengukuran lingkar perut, tinggi badan, berat badan, dan cek gula darah.



Angelique Dewi, Head of Division Corporate Communication Nutrifood mengatakan, tingginya prevalensi diabetes di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, membuat perlunya kolaborasi dengan mitra strategis agar angka diabetes dapat menurun.

 

Selain cek gula darah, penting juga dilakukan pembatasan gula, garam dan lemak (GGL). Batasan gula adalah 4 sendok makan sehari, garam 1 sendok the sehari, dan lemak 5 sendom makan sehari.

 

Baca juga: Cek Gula Darah Lebih Mudah dengan Aplikasi Ini



Fakta Diabetes di Indonesia

Diabetes adalah penyakit kronis serius yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi atau di atas normal. Umumnya penyakit diabetes dipicu oleh pola hidup tidak sehat, salah satunya konsumsi gula dan lemak berlebih.

 

Penderita diabetes seringkali tidak menyadari telah mengidap diabetes dalam jangka waktu yang lama, hingga muncul komplikasi serius. Penyakit ini pun kini tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga sudah ditemukan pada anak-anak dan remaja.



Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi diabetes di tingkat nasional dari 1,5% pada 2013, menjadi 2% pada 2018. Ada pun angka kejadian diabetes di DKI Jakarta meningkat dari 2,5% menjadi 3,4%.

 

Presentase diabetes di DKI Jakarta adalah yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Bahkan, berdasarkan data Sample Registration Survey Indonesia 2014, diabetes menjadi penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan presentase sebesar 6,7%.


Baca juga: Gula Merah Atau Gula Pasir, Mana yang Lebih Baik untuk Penderita Diabetes?