Koyo 

Kontrasepsi hormonal jenis koyo dibuat supaya bisa meresap di kulit. Kontrasepsi koyo bisa ditempel di tangan, abdomen, atau bokong. Kamu bisa menggunakan kontrasepsi koyo selama seminggu, lalu menggantinya dengan yang baru. 

 

Koyo kontrasepsi hormonal ini biasa disebut Ortho-Evra dan mirip dengan kontrasepsi oral, karena juga mengandung estrogen dan progesteron. Ortho Evra juga sama efektifnya dalam mencegah kehamilan. Namun kalau Kamu ingin menggunakan kontrasepsi koyo, pastikan koyonya tertempel dengan benar di kulit.

 

Kontrasepsi koyo bisa menjadi masalah dan mengganggu pada wanita yang mudah berkeringat, sering berenang, dan ketika mandi, karena cairan bisa merusak kontak koyo dengan kulit. Namun meski memiliki cara kerja yang sama dengan kontrasepsi pil, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa Ortho-Evra dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terkena efek samping negatif, seperti masalah penggumpalan darah, ketimbang kontrasepsi oral.

 

Cincin Vagina

Cincin vagina adalah alat kontrasepsi hormonal berbentuk cincin, mengandung hormon estradiol dan etonogestrel (progesteron), dan ditempatkan di vagina. Cincin vagina didiamkan di dalam vagina selama 3 minggu, kemudian dikeluarkan selama 1 minggu saat menstruasi.

 

Selama 3 minggu, cincin tersebut akan memproduksi hormon dosis rendah ke dalam aliran darah. Alat kontrasepsi hormonal ini 99 persen efektif mencegah kehamilan, sama dengan jenis kontrasepsi hormonal lain. Efek samping dari alat ini bisa berupa keputihan.

Baca juga: 3 Kontrasepsi Setelah Melahirkan
 

Semua jenis kontrasepsi hormonal ini memang sama efektifnya. Mungkin Kamu bingung mau memilih yang mana. Oleh sebab itu, lebih baik konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan. Dokter akan merekomendasikan jenis kontrasepsi hormonal yang sesuai dengan kebutuhan dan mengikuti kondisi kesehatan Kamu. (UH/AS)