Injeksi 

Kontrasepsi hormonal suntik Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) adalah jenis kontrasepsi hormonal dalam bentuk suntikan. Sama seperti minipil, DMPA hanya mengandung progesteron, tanpa estrogen. Sama seperti kontrasepsi progesteron lainnya, DMPA bekerja mencegah keluarnya sel telut dari ovarium (proses ovulasi) dan mempertebal lendir serviks, sehingga mempersulit masuknya sperma. Efektivitas DMPA dalam mencegah kehamilan hampir mendekati 100 persen.

 

DMPA disuntikkan setiap 3 bulan (12 minggu). Kamu harus disuntik dalam kurun waktu 5 hari pertama siklus menstruasi. Fungsinya akan langsung bekerja dalam waktu 24 jam setelah disuntikkan. Kamu bisa tidak mengalami menstruasi setelah menggunakan DMPA selama 1 tahun.

 

Setelah 2 tahun penggunaan DMPA, 70 persen wanita tidak mengalami menstruasi. Pasalnya, DMPA menyebabkan ovarium memasuki keadaan istirahat karena tidak pernah memproduksi sel telur setiap bulan. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan dinding rahim tidak terjadi dan tidak ada dinding rahim yang runtuh di saat siklus menstruasi.

 

Namun, siklus menstrasi Kamu biasanya akan bisa kembali lagi dalam kurun waktu 6–18 bulan setelah berhenti menerima suntikan DMPA. Kamu bisa hamil dalam kurun waktu 12–18 bulan setelah berhenti menggunakan DMPA. Kalau Kamu menyusui, penggunaan DMPA baru bisa dilanjutkan 6 minggu setelah melahirkan. Suntikan ini tidak akan memengaruhi jumlah dan kualitas ASI.

 

Efek Samping Injeksi DMPA 

Efek samping DMPA yang paling umum adalah siklus menstruasi yang tidak teratur, berhentinya menstruasi, dan kenaikan berat badan. Efek samping lainnya yaitu kekhawatiran, sakit kepala, sakit perut, dan kelelahan. Yang perlu Kamu ketahui, setelah menggunakan DMPA efek samping apapun yang dirasakan tidak akan bisa disembuhkan.

 

Siapa yang Bisa Menggunakan Injeksi DMPA?

Sama seperti pil kontrasepsi oral, DMPA juga direkomendasikan untuk wanita yang memiliki kondisi kesehatan yang harus menghindari estrogen. DMPA tidak boleh digunakan oleh wanita yang memiliki riwayat kanker payudara, penggumpalan darah, penyakit hati, perdarahan vagina yang tidak jelas asalnya, dan stroke.

 

Kalau Kamu menggunakan DMPA dan mengalami beberapa efek samping, seperti menstruasi berat, nyeri di bagian abdominal yang parah, sakit kepala, atau depresi, maka sebaiknya langsung periksakan ke dokter. Sama seperti pil kontrasepsi oral, DMPA tidak meningkatkan risiko wanita terkena kanker, termasuk kanker payudara. Bahkan, kontrasepsi hormonal ini mengurangi risiko terkena kanker rahim.

Baca juga: Berbagai Mitos Tentang Alat Kontrasepsi Spiral