Demam kabin atau cabin fever adalah istilah populer untuk reaksi yang relatif umum akibat terlalu lama diisolasi di dalam rumah atau gedung. Di masa pandemi Covid-19 ini, dikhawatirkan banyak orang akan mengalami demam kabin.

 

Beberapa ahli percaya bahwa demam kabin adalah semacam sindrom, sementara ahli yang lain berpendapat bahwa gejala ini terkait dengan gangguan afektif musiman dan claustrophobia.

 

Demam kabin berawal dari isolasi yang intens, yang dapat mencapai tingkat fobia tertentu. Jika Kamu merasa mengalami demam kabin akibat physical distancing atau karantina sendiri selama pandemi coronavirus (COVID-19), Kamu mungkin merasakan penambahan stres yang berasal dari masalah di luar sekadar diisolasi.

 

Baca juga: Awas, 9 Gejala Stres Berat yang Perlu Diwaspadai

 

Gejala Cabin Fever

Sebelum mengetahui cara menghindari demam kabin, berikut ini gejala yang harus Kamu wasapadai. Tidak semua orang yang menderita demam kabin akan mengalami gejala yang persis sama, tetapi banyak orang melaporkan merasa sangat mudah tersinggung atau gelisah. 

 

Berikut ini beberapa gejala demam kabin yang dilaporkan:

  • Gelisah
  • Lesu
  • Sedih atau depresi
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kurang sabar atau mudah tersinggung
  • Mengidam makanan
  • Motivasi turun
  • Susah bangun atau tidur berlebihan
  • Merasa putus asa
  • Berat badan berubah
  • Stres yang berlanjut

 

Ingat, bahwa gejala-gejala ini juga bisa menjadi indikasi gangguan lain, sehingga hanya profesional kesehatan mental terlatih yang dapat membuat diagnosis yang akurat. Selain itu, tidak semua orang yang takut terkurung di rumah akan menderita demam kabin. Hanya ketika seseorang menunjukkan beberapa gejala yang disebutkan di atas, maka kemungkinan ia memang mengalami fobia dan demam kabin.

 

Baca juga: 7 Tips Hindari Stres Selama Diam di Rumah karena Coronavirus
 

Cara Mengatasi Cabin Fever

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi demam kabin, selama masa isolasi pandemi Covid-19:

 

1. Tetap lakukan aktivitas rutin

Kamu disarankan tetap melakukan aktivitas rutin. Tentu saja aktivitas rutin yang sudah dijalani selama pandemi, bukan aktivitas saat situasi normal. Pakar psikologi menyatakan bahwa rutinitas yang konsisten dapat membantu meredakan kecemasan.

 

Beberapa aktivitas rutin yang bisa Kamu lakukan adalah:

- Mengonsumsi makanan sehat

Ada waktunya Kamu mengonsumsi makanan manis seperti brownies atau pizza untuk membunuh kebosanan. Tetapi ingat bahwa karantina tidak berarti boleh mengabaikan nutrisi penting untuk tubuh tetap sehat.

- Olahraga

Aktivitas fisik dan olahraga teratur dapat meredakan stres, depresi, dan membantu Kamu tidur lebih nyenyak. Cobalah berjalan atau jogging setiap hari di luar rumah, atau mengikuti kelas olahraga online. 

- Tidur teratur

Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Minimalkan tidur siang, yang bisa membuat Kamu kesulitan tidur malam.

 

Baca juga: Perbedaan Karantina, Karantina Diri Sendiri, dan Isolasi, Selama Pandemi
 

2. Coba Sesuatu yang Baru

Aktivitas baru akan menghindarkan dari rasa bosan. Cobalah lakukan sesuatu yang benar-benar orisinal, atau lakukan saja hal-hal biasa dengan cara baru yang lebih segar. Misalnya “piknik” bersama keluarga di halaman rumah. Kamu melakukannya seperti piknik betulan, yakni berkemas, membawa bekal, dan membawa perlengkapan piknik. Tebarkan selimut di halaman atau di lantai ruang tamu. 

 

Kamu juga bisa mempelajari keterampilan baru, dengan mendaftar untuk ikut kelas-kelas online. Ada banyak pilihan, mulai belajar bahasa Mandarin, memasak, atau bermain gitar.

 

3. Tetap terhubung dengan orang lain 

Kesepian dan isolasi sosial berkontribusi pada masalah kesehatan mental dan fisik, mulai dari depresi dan masalah tidur. Bahkan pada tahap berat bisa berkembang menjadi masalah jantung dan demensia.

 

Meskipun di rumah saja, gunakan koneksi virtual untuk mengisi kebosanan. Rencanakan waktu khusus untuk obrolan video dengan teman atau anggota keluarga yang jauh. Atau Kamu bisa berkreasi dengan menulis surat. 

 

4. Temukan moments of zen

Ada ikatan yang saling tumpang tindih antara demam kabin dan otak yang gelisah. Temukan cara menenangkan diri, misalnya dengan meditasi. Aplikasi meditasi di ponsel sangat berlimpah.

 

5. Ajak otak untuk selalu aktif

Berhari-hari di rumah bagi yang kebetulan dirumahkan dari pekerjaan bisa berakhir depresi, tanpa tujuan. Ada banyak jalan menghasilkan uang, selama Kamu mau berpikir. Lakukan kembali hobi lama yang menghasilkan peluang.

 

Misalnya mulai menulis novel, membuat kue untuk dijual, atau memanfaatkan sisi kreativitas Kamu yang lain. Intinya teruslah berpikir. Mulailah memimpikan hal-hal yang akan Kamu lakukan setelah pandemi ini berakhir.

 

Baca juga: Aktivitas Antibosan dan Mati Gaya Saat Harus di Rumah Saja
 

 

Referensi:

Health.clevelandclinic.com. Cures for covid-19 cabin fever.

Verywellmind.com. Cabin fever fear of isolation.