Setiap dari kita pasti pernah mengalami yang namanya rasa takut. Tapi pernahkah Geng Sehat menemukan seseorang yang sangat takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak menyeramkan, seperti takut bertemu orang atau berada di area ramai. Jika iya, bisa jadi teman Kamu tersebut mengalami fobia!

 

Fobia adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan berlebih terhadap suatu situasi, tempat, atau objek tertentu. Rasa takut yang dirasakan oleh penderita fobia terkadang bersifat irasional, dalam arti hal yang ditakutkan seharusnya bukan sesuatu yang wajar untuk ditakuti.

 

Seseorang dengan fobia cenderung mengalami rasa panik dan kecemasan berlebihan. Fobia juga dapat menimbulkan gejala-gejala fisik, seperti  berkeringat, detak jantung meningkat, nyeri dada, sesak napas, gemetar, kebingungan, mual, dan sakit kepala.

 

Seringnya, seseorang yang mengalami fobia malah dijadikan bahan bercandaan. Padahal, fobia perlu mendapat penanganan yang tepat. Pasalnya jika dibiarkan, dapat menyebabkan tekanan yang signifikan serta mengganggu kehidupan di rumah, pekerjaan, atau sekolah.

 

Penyebab fobia diketahui ada hubungan dengan genetik dan faktor lingkungan. Fobia terjadi pada seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis, yakni ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai rasa malu atau bersalah, yang semuanya berada dalam alam bawah sadar.

 

Fobia masuk ke dalam  International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10 (ICD 10) sebagai gangguan kecemasan. Secara garis besar, fobia digolongkan dalam 3 tipe, yaitu:

 

  1. Agorafobia

Fobia ini muncul ketika seseorang berada di tempat yang terbuka dan ramai. Seseorang dengan agorafobia umumnya merasa panik dan tidak nyaman saat berada di tempat yang penuh orang. Dia akan berusaha mencari jalan keluar dan memilih tempat yang sepi.

 

  1. Fobia Sosial

Seseorang dengan fobia sosial merasa cemas atau takut berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain. Dia merasa takut akan diawasi, dihakimi, dipermalukan, atau ditolak. Hal ini jika menetap tentu saja memengaruhi hubungan dengan orang lain.

 

  1. Fobia Spesifik 

Fobia tipe ini dialami oleh seseorang yang mengalami ketakutan berlebihan terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Ada beberapa macam fobia spesifik, antara lain:

  • Claustrofobia: rasa takut berlebihan  terhadap ruangan yang sempit dan tertutup.
  • Nyctofobia: rasa takut berlebihan  terhadap kegelapan.
  • Aviatofobia: rasa takut untuk terbang secara berlebihan.
  • Hemofobia: rasa takut berlebihan terhadap darah atau cedera.
  • Arachnofobia: rasa takut berlebihan terhadap laba-laba.
  • Zoofobia: rasa takut berlebihan terhadap hewan.
  • Acrofobia: rasa takut berlebihan terhadap ketinggian
  • Glossofobia: rasa takut berlebihan untuk berbicara di depan umum.
  • Brontofobia: rasa takut berlebihan terhadap petir.
  • Nomofobia: rasa takut berlebihan ketika jauh dari handphone.
  • Haphefobia: rasa takut berlebihan untuk disentuh.
  • Gamofobia: rasa takut berlebihan akan pernikahan.

 

Sekarang Geng Sehat sudah mengetahui macam-macam fobia. Mungkin salah satu dari teman Kamu atau mungkin Kamu sendiri mengalami hal ini. Bagaimana menyikapinya? Fobia yang dialami oleh anak-anak umumnya dapat sembuh dengan cepat. Lain halnya bila dialami oleh orang dewasa, yang mana akan cenderung bertahan lama dan membutuhkan penanganan khusus.

 

Fobia yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari tentu membutuhkan terapi. Beberapa fobia dapat diterapi dengan cara sensitisasi, yaitu paparan bertahap terhadap sumber ketakutan. Kamu bisa berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (AS)

 

Referensi 

  1. Phobic anxiety disorders
  2. Roxane D, Edward. Phobias.
  3. Harvard Health Publishing: Phobia