Menjaga anak tetap sehat dan bahagia di masa pandemi tentu tidak mudah ya Mums. Hal ini karena waktu anak bermain bersama teman-teman sebayanya mesti dibatasi. Anak lebih sering di rumah bersama orang tuanya.

 

Peran orangtua menjadi sangat krusial saat ini, di mana Mums dan Dads harus memegang semua peran: menjadi orang tua, guru, dan teman bermain anak.

 

Dijelaskan oleh psikolog anak, Samantha Elsener, M.Si, Psi, melalui edukasi secara online dalam rangka Hari Anak Nasional yang diselenggarakan Good Doctor, Sabtu, 24 Juli 2021, COVID-19 bisa memengaruhi mental anak. “Dampak yang paling terlihat adalah anak jenuh karena tidak bisa main keluar, lalu jadi kecanduan gadget. Ada masa ketika 200 orang tua datang ke psikolog anak dalam sehari, karena anaknya kecanduan gadget, dan orang tua tidak tahu harus berbuat apa,” ujarnya.

 

Data WHO pada bulan November 2020 menyatakan, terjadi 95% kasus anak stres, melonjak tajam dibandingkan sebelum pandemi. “Apalagi sekarang, setelah 1,5 tahun pandemi, bisa dibayangkan bagaimana tingkat stresnya. WHO sudah bilang, akan ada great depression setelah pandemi,” lanjutnya.

 

Baca juga: 5 Aktivitas Bersama, Mencegah Anak Bosan Sekaligus Mengajarkan Disiplin
 

Orang Tua Happy, Anak pun Happy

Menurut Samantha, tidak cuma anak yang stres, orang tua juga.Tips agar orang tua tetap waras selama pandemi adalah dengan melakukan hal-hal yang membuat rileks. Stres meningkatkan hormone kortisol di otak, sehingga dengan melakukan hal-hal yang meningkatkan produksi dopamin di otak, kita pun jadi lebih rileks dan lebih tenang.

 

Hal-hal yang bisa meningkatkan dopamin misalnya berolahraga, menjaga nutrisi dari makanan, melakukan hobi, dan tidur cukup.

 

“Pola tidur harus dijaga. Kelihatannya sepele, tapi penting sekali. Saat kita tidur, pada jam 10 malam hingga jam 2 pagi, ada cairan pembersih yang akan membersihkan kotoran-kotoran di otak. Jadi ketika kita bangun keesokan paginya, kita akan merasa lebih produktif, kreatif, dan perasaan lebih senang, sehingga kita pun lebih optimal melakukan aktivitas sehari-hari, dan tetap waras,” tambah Samantha.

 

Orang tua yang bahagia tentu akan optimal menjaga anak-anak dan bisa menjadi pelindung yang baik. Penting untuk menjalankan hobi yang bisa dilakukan di rumah saja. Meskipun Mums tidak bisa keluar rumah, tetaplah berpikir kreatif, misalnya dengan mengalihkan ke hobi masak, menggambar, atau melukis. Ajak anak-anak berpartisipasi di semua kegiatan Mums.

 

Baca juga: Bagaimana Membatasi Screen Time Anak Selama Masa Pandemi?
 

Tips Melindungi Anak dari Pandemi Covid-19

Dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A menjelaskan, selain anak menjadi rentan stres, saat ini kasus COVID-19 pada anak pun meningkat tajam. Di Indonesia sekarang, 1 dari 8 kasus COVID-19 adalah anak. Dari 1 anak itu, 3-5% di antaranya meninggal dunia, dan 50% dari 3-5% tadi usia balita.

 

Anak adalah kelompok yang rentan karena imunitasnya belum sebaik orang dewasa. “Apalagi anak-anak di bawah usia 12 tahun belum mendapat proteksi dari vaksin COVID-19. Orang tua harus waspada dengan gejala COVID-19 pada anak, yang bisa berbagai macam: demam, batuk, pilek, muntah, diare, atau ruam di kulit. Ini masuk kategori anak dicurigai terinfeksi COVID-19,” jelas dr. Natasya.

 

Mums mungkin tidak percaya karena anak memang tidak pernah ke mana-mana. Tetapi lingkungan sekitarnya masih berisiko. Misalnya ada keluarga jauh datang ke rumah, atau terpapar dari orang-orang di sekitarnya saat ke luar rumah. Maka sebaiknya Mums curiga dan segera lakukan tes.

 

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan kalau anak menunjukkan gejala COVID-19 adalah beri obat sesuai gejalanya. Misalkan anak demam, maka diberikan antidemam. Kalau anak diare, berikan obat antidiare.

 

“Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melindungi anak, yang paling sederhana adalah cukupi kebutuhan nutrisinya sesuai pedoman gizi seimbang, dan pastikan anak tidur cukup. Untuk meningkatkan proteksi, lengkapi imunisasi anak,” tegas dr Natasya.

 

Meskipun di rumah saja, Mums tetap harus terhubung dengan dokter, terlebih saat si Kecil terpapar Covid-19. Mums dan Dads tidak harus ke rumah sakit, namun Mums bisa berkonsultasi secara jarak jauh dengan dokter melalui berbagai aplikasi kesehatan yang mudah diakses, misalnya Covid Care Center di aplikasi Good Doctor. Dengan selalu terhubung dengan dokter, setidaknya Mums tidak terlalu khawatir jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. Akan ada dukungan dari dokter, ahli gizi, ataupun psikolog anak yang tersedia 24 jam.

 

 

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Anak Secara Mandiri di Rumah Selama Pandemi Covid-19