Beberapa orang yang punya hewan peliharaan tidur dengan peliharaannya tersebut. Namun, meski banyak orang yang melakukan hal tersebut, ahli dan dokter hewan menganjurkan agar orang-orang tidak tidur dengan hewan peliharaan karena beberapa alasan. 

 

Alasannya? Dilansir dari PetMD, ahli dan dokter hewan mengatakan, tidur bersama hewan peliharaan berisiko pada masalah kesehatan manusia. Para ahli berspekulasi kemungkinan transmisi atau infeksi bakteri, virus atau parasit dari hewan peliharaan, terutama yang berbulu.

 

Semua orang memiliki risiko terkena penyakit akibat tidur hewan peliharaann. Namun, beberapa orang yang memiliki kondisi seperti gangguan imun, HIV AIDS, pasien transplantasi dan kemoterapi, memiliki risiko yang lebih tinggi karena daya tahan tubuh lemah.

 

Ahli dan dokter hewan juga menyatakan, hewan peliharaan yang dirawat secara maksimal dan sehat sekalipun tetap berisiko menularkan penyakit meskipun kemungkinannya lebih kecil.

 

Baca juga: Apakah Benar Bulu kucing Penyebab Toksoplasma?

 

Lalu Apa Aman Tidur dengan Hewan Peliharaan?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa meskipun jarang terjadi, risiko terjadinya zoonotic bisa terjadi. Zoonotic adalah infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Penularan ini umumnya akibat kontak langsung antara manusia dan binatang peliharaan dengan saling tidur bersama, mencium, dan menjilat. 

 

Beberapa kasus zoonotic pernah dilaporkan dan menyebabkan infeksi berbahaya dan juga wabah. Namun, banyak juga yang menilai bahwa meski bisa menyebabkan wabah, risikonya sangat kecil.

 

Seorang ahli kesehatan hewan Dr. Jane Heller mengemukakan bahwa saat ini masih sedikit penelitian yang benar-benar meneliti tentang risiko zoonotic. Menurut Heller, risiko tertular penyakit dari hewan peliharaan itu memang ada. Namun, jika sampai menyebabkan wabah sangat rendah. Menurutnya, kemungkinan hanyalah penularan bakteri dan parasit dari hewan peliharaan, bukan virus. 

 

Baca juga: Manfaat Memelihara Anjing Bagi Kesehatan

 

Bakteri yang Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan

Dokter Heller mengatakan, bakteri yang bisa ditularkan dari hewan peliharaan ke manusia dibagi menjadi 2 kategori, yakni bakteri yang ditelan oleh hewan peliharaan, dan bakteri yang memang sudah ada di hewan peliharaan tersebut.

 

Kategori pertama contohnya bakteri Salmonella dan Campylobacter. Bakteri tersebut biasanya tidak menyebabkan penyakit pada hewan peliharaan. Bakteri tersebut bisa menular ke manusia jika sudah terkandung di feses hewan peliharaan. Kalau Kamu terkena kontak langsung dengan feses binatang yang mengandung bakteri tersebut, Kamu bisa terkena penyakit lambung yang cukup parah.

 

Bakteri-bakteri tersebut bisa masuk ke tubuh hewan peliharaan jika mereka diberi makan daging mentah seperti ayam dan tulang. Jadi sebaiknya Kamu tidak memberikan daging mentah meskipun hewan peliharaanmu menyukainya. Sebuah penelitian dari Kanada menunjukkan kemungkinan besar feses mereka akan mengandung Salmonella.

 

Risiko akan lebih besar jika Kamu memiliki kontak langsung dengan feses hewan peliharaan. Jadi, kalau punya memelihara hewan, pastikan Kamu selalu cuci tangan dengan bersih sebelum memasak atau mengonsumsi makanan.

 

Bakteri lain yang bisa menyebabkan penyakit adalah bakteri yang hidup secara alami di dalam binatang peliharaan namun bisa menyebabkan infeksi atau penyakit pada manusia. Bakteri yang paling terkenal dari golongan ini adalah Staphylococcus. Bakteri ini bisa menyebabkan banyak penyakit, mulai dari infeksi kulit hingga pneumonia dan meningitis.

 

Binatang peliharaan seperti anjing dan kucing biasanya memiliki Staphylococcus di hidung dan bulu mereka. Risiko terbesar tertular bakteri-bakteri tersebut adalah dengan menempelkan mata, mulut, dan hidung Kamu kepada tubuh hewan peliharaan. Kalau Kamu memiliki luka yang masih terbuka atau sistem imun yang rendah, maka memang benar risiko terkena penyakit dari binatang peliharaan menjadi lebih tinggi.

 

Jadi kesimpulannya, meski banyak orang yang berpendapat tidur bersama hewan peliharaan bisa menyebabkan wabah, risiko terkena penyakit tetap ada dan nyata. Untuk mengurangi risikonya, ahli menganjurkan supaya hewan peliharaan secara rutin diperiksakan ke dokter hewan. Pemeliharaan secara intensif di antaranya dengan vaksinasi, mengobatinya saat sakit, menjaga kebersihan tubuh dan kandangnya, memberikan vitamin, dan makanan sehat.

 

Selain itu, lebih baik jangan tidur ataupun mencium hewan peliharaan Kamu terlalu sering. Tentu saja Kamu tetap bisa memelihara ataupun memeluk mereka , namun batasi kontak langsungnya. Jangan lupa mencuci tangan setiap sehabis memegang dan bermain dengan hewan kesayangan. Jagalah kesehatan Kamu dan binatang peliharaan!

 
 Baca juga: Lakukan Ini Jika Kamu Terkena Gigitan Binatang!

 

 

 

Referensi:

CDC.gov. Zoonotic disease.

WebMD. Disease you can get form your pets.