Media sosial saat ini tidak hanya sebatas memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga dijadikan sebagai bagian dari hidup kita. Yup, bisa dibilang media sosial memengaruhi kehidupan kita, termasuk tentang cara pandang kita terhadap tubuh atau body image nih, Gengs. Selama ini, menurut Stacey Lee yang merupakan psikolog sekaligus influencer, seperti dikutip dari Health Magazine, media sosial seperti Instagram hanya dijadikan sebagai ajang untuk menunjukkan kesempurnaan diri sendiri.

 

“Kebanyakan orang tidak suka membagikan hal-hal dari dirinya karena khawatir tidak sesuai dengan standar kecantikan yang pada umumnya diterima di masyarakat,” jelas Stacey melalui akun pribadi Instagramnya, @psychandsquats. Nah, untuk mengubah cara pandang masyarakat, khususnya warganet yang sering kali memandang negatif bentuk tubuh orang lain, ia pun mulai mengunggah foto-foto perbedaan antara yang dipublikasikan di Instagram dengan realita atau keadaan sebenarnya.

 

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Media Sosial bagi Kesehatan


Bagaimana Media Sosial Dapat Membentuk Body Image yang Negatif?

Body image atau citra tubuh merupakan cara seseorang melihat atau menilai tubuhnya sendiri. Hal ini merujuk pada pikiran tentang tubuh atau kondisi fisik Kamu. Kamu mungkin menilai tubuh Kamu terlalu gemuk, padahal belum tentu seperti itu. Citra tubuh ini pun dapat dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya media sosial nih, Gengs.



Dikutip dari MedicalNewsToday, Jennifer Mills yang merupakan asisten profesor Fakultas Psikologi di York University di Toronto, Kanada, dan Jacqueline Hogue, seorang mahasiswa program doktoral klinis, melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap citra tubuh. Penelitian itu pun dilakukan dengan melibatkan para mahasiswi. 

 

Sebelum dan setelah pembagian kelompok, para peserta diminta menjawab kuisioner yang berisi seberapa puas penilaian mereka terhadap penampilan dirinya. Penilaian ini menggunakan skala dari “tidak puas sama sekali” hingga “sangat puas”. Para peneliti kemudian membagi 118 mahasiswi berusia 18 hingga 27 tahun menjadi 2 kelompok.

 

 

Peserta kelompok pertama diminta untuk membuka Facebook dan Instagram selama 5 menit atau lebih. Mereka juga diminta untuk mencari satu teman seusia mereka yang dianggap lebih menarik dari dirinya sendiri. Para peneliti meminta semua peserta untuk mengomentari foto teman-temannya itu. Sedangkan, pada kelompok kedua yang juga diminta membuka Facebook dan Instagram selama minimal 5 menit, mereka harus mencari dan mengomentari foto anggota keluarga yang dianggap tidak lebih menarik dari mereka sendiri.

 

Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa kelompok pertama yang aktif di media sosial dan melihat teman-teman dinilai lebih menarik dapat memengaruhi citra tubuh menjadi negatif lho, Gengs. Berbeda dengan kelompok kedua, mereka yang melihat akun media sosial anggota keluarga tidak memiliki pengaruh pada citra tubuh mereka.

 

Baca juga: Yuk, Intip Kepribadian Seseorang dari Media Sosial Favoritnya!
 

 

Lalu, Bagaimana Menghilangkan Body Image yang Negatif?

“Saya berharap dengan cara ini (menggunggah foto perbedaan antara di Instagram dan realita) dapat membantu orang lain dan pengikut saya untuk lebih menerima diri sendiri. Tugas tubuh kita ialah membuat kita untuk tetap hidup dan tugas kita ialah memberikan bahan bakar yang diperlukan tubuh. Berhenti membandingkan tubuh sendiri dengan tubuh orang lain dan belajarlah untuk lebih menerima diri Kamu sendiri,” jelas Stacey.

 

Sikap Kamu yang lebih menerima dan merasa nyaman dengan tubuh saat ini terlepas dari segala kekurangannya disebut dengan body positivity. Nah, untuk menghilangkan citra tubuh yang negatif dan lebih menerima tubuh Kamu sendiri, awalilah dengan menjalin hubungan baik terlebih dahulu dengan diri sendiri. Dikutip dari PsychologyToday, berikut cara yang bisa Kamu lakukan untuk meningkatkan body positivity!

1. Cantik Tidak Selalu Dinilai dari Fisik
Rasa percaya diri akan muncul saat Kamu memiliki cara pandang yang baik terhadap diri sendiri dan menemukan bahwa orang lain juga merasa nyaman denganmu. Ingatkan diri sendiri bahwa kecantikan yang sebenarnya tidak terlihat dari tampilan fisik saja. Cantik yang sebenarnya tidaklah berkaitan dengan standar milik orang lain, melainkan berkaitan dengan hati dan pikiran.

 

Baca juga: Body Shaming di Media Sosial Bisa Dipenjara! 


2. Tumbuhkan Sikap Positif

Sikap positif akan muncul jika Kamu menerima seluruh kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Sikap negatif cenderung membuat Kamu menjadi perfeksionis, senang membandingkan, dan menjadi sangat kritis atau menghakimi diri sendiri maupun orang lain. Sikap seperti itu kerap dimiliki oleh penderita anoreksia dan orang dengan gangguan mental terhadap citra tubuh.

  • Perfeksionis dapat menciptakan perasaan negatif tentang tubuh dan menggagalkan keinginan Kamu untuk menjadi lebih baik.
  • Senang membandingkan diri sendiri dan orang lain dapat meningkatkan penilaian diri yang negatif.
  • Menjadi sangat kritis atau suka menghakimi orang lain dapat meningkatkan kemungkinan Kamu melakukan hal yang sama terhadap diri sendiri.

 
3. Kuatkan Diri saat Menghadapi Orang Lain
Emosi yang stabil akan tercipta jika Kamu telah mampu mempertahankan hubungan antara perasaan, pikiran, dan keinginan saat berbagi pengalaman dengan orang lain. Untuk menciptakan body positivity, Kamu harus bisa menjaga perasaan dalam menghadapi perkataan-perkataan negatif dari orang lain. Kelilingi diri Kamu dengan orang-orang positif yang akan membuatmu merasa nyaman dengan diri sendiri. Selain itu, mereka akan memberikan dukungan kepadamu untuk mencintai diri sendiri.

 

Apapun bentuk, ukuran tubuh, ataupun penampilan fisikmu, jangan pernah membandingkan diri sendiri dan membiarkan diri Kamu mengikuti standar atau definisi kecantikan milik orang lain. Sebab, Kamu itu cantik dengan segala hal yang ada di diri Kamu dulu, kini, ataupun hingga nanti. (TI/AS)

 

nyinyir itu kelainan mental