Mums pasti ingin sang Anak memiliki kepercayaan diri penuh. Memang banyak anak yang pemalu dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Tapi Mums tidak perlu khawatir, karena kepercayaan diri pada anak bisa dituntun dan diajarkan.

 

Anak yang percaya diri membutuhkan persepsi positif dan realistis terhadap kemampuannya. Untuk bisa meningkatkan kepercayaan dirinya, Mums perlu terus memberi anak semangat ketika ia sedang mengerjakan sesuatu. Untuk lebih lengkapnya, berikut 9 tips meningkatkan kepercayaan diri anak menurut Working Mother.

Baca juga: Ini Dampak Orang Tua Memaksakan Kehendak Anak

 

1. Sayangi Anak

Tips ini memang terkesan sangat biasa. Lagipula, siapa sih yang enggak sayang sama anak sendiri? Tapi, sebenarnya kasih sayang adalah hal terpenting yang bisa Mums berikan kepada anak. Ia perlu merasa dicintai dan didengar. Dimulai dari lingkungan keluarga, ia akan mulai merasa percaya diri di lingkungan teman dan sekolah.

 

Ketika Mums memarahi anak secara berlebihan atau melakukan kesalahan-kesalahan dalam mengasuhnya, segera peluk, minta maaf, dan katakan bahwa Mums menyayanginya, dan Mums jangan mengulanginya lagi. Rasa cinta tak terbatas yang Mums berikan akan membangun fondasi rasa percaya diri yang kuat pada anak.

 

2. Berikan Anak Pujian di Saat yang Tepat 

Memberikan anak pujian dan kata-kata positif itu sangat penting. Terutama bagi anak-anak yang masih kecil, mereka mengukur nilai dan keberhasilan dari apa yang orang tuanya pikir dan katakan. Tapi, Mums perlu realistis juga memberikan pujian.

 

Kalau anak gagal melakukan sesuatu atau tidak menunjukkan talenta pada suatu kemampuan, puji kerja kerasnya, namun jangan memuji hasilnya secara tidak realistis. Yakinkan anak bahwa untuk mencapai beberapa hal dibutuhkan latihan dan kerja keras.

 

Katakan bahwa jika gagal, ia sudah berusaha secara maksimal dan tidak boleh kecewa terus-menerus. Yakinkan kepadanya bahwa tidak apa-apa jika ia tidak bisa melakukan segalanya secara sempurna.

 

3. Bantu Anak Menetapkan Cita-Cita yang Realistis

Kalau anak tertarik bermain bola dan baru mulai melatih dirinya pertama kali, Mums boleh saja mengatakan kepadanya bahwa ia bisa masuk tim nasional ketika sudah besar. Tapi, jika ia sudah tumbuh besar dan tidak bisa lulus seleksi masuk tim sepak bola di sekolah, jangan sampai ia masih berpikir kemampuannya setaraf dengan pemain tim nasional.

 

Kamu perlu menuntunnya supaya fokus pada impian yang lebih realistis, supaya terhindari dari rasa kegagalan yang terlalu berat. Diskusikan hal-hal yang lebih realistis dengannya. Namun jika anak tetap ingin meraih impian yang terlalu tinggi, katakan kepadanya bahwa hal itu akan sulit untuk dicapai. Oleh sebab itu, Mums perlu mengatakan kepadanya bahwa ia harus bisa bekerja lebih keras dan mempersiapkan diri jika suatu saat gagal dalam mencapai impiannya tersebut.