Penyakit memang dapat menyerang siapa saja baik wanita maupun pria. Namun, kondisi fisik dan organ dalam tubuh wanita yang berbeda dengan pria juga dapat memengaruhi masalah kesehatan yang berbeda pula. Atas dasar perbedaan fisik dan organ dalam tubuh itulah membuat beberapa penyakit justru lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria, lho. Dilansir dari Reader’s digest, berikut 7 penyakit tersebut.

 

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Penyakit CAH

 

Osteoartritis

Banyak masalah kesehatan yang menyerang wanita dan pria secara berbeda termasuk osteoarthritis (OA) yang disebabkan oleh peradangan sendi dengan penipisan pada sambungan tulang rawan. Wanita punya 3 kali resiko osteoarthritis dibandingkan pria. Selain itu, struktur tubuh wanita yang berbeda seperti persendian yang lebih fleksibel dan otot yang elastis membuat wanita menjadi lebih rentang dengan penyakit ini.

 

Depresi

Berdasarkan penelitian terbaru dari National Center for Health Statistics, wanita ternyata 2 kali lebih banyak menderita depresi dbandingkan pria. Berdasarkan keturunan biologis, wanita juga lebih sering menderita depresi dibandingkan pria.

 

Pergantian dan perubahan hormon tiap bulannya, setelah melahirkan hingga masa sebelum menopause dapat menyebabkan depresi awal. Saat wanita berpikir dan memeroses emosi dan stress, hal itu dapat membuat fungsi otak yang mengatur mood menjadi turun. Makanya nih, saat Kamu merasa putus asa, tersakiti dan dimanfaatkan, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan dan terapi medis.

 

Baca juga: Kuis: Kamu Mengalami Gangguan Kecemasan atau Depresi?
 

Penyakit Jantung

Penyakit jantung menjadi penyebab kematian pertama yang menimpa baik pria maupun wanita. Namun, kematian wanita akibat serangan jantung lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Nah, untuk mencegah resiko penyakit tersebut, wanita disarankan berolahraga selama 5 kali seminggu, minimal 30 menit dan melakukan diet sehat serta melakukan checkup rutin terhadap kolesterol, diabetes dan tekanan darah.

 

Cemas

Menurut data dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Amerika Serikat, wanita 2 kali mudah mengalami cemas dibandingkan pria. Penderita yang memiliki kecemasan biasanya menghindari aktivitas setiap harinya dan punya gejala fisik seperti detak jantung yang cepat dan nafas yang pendek. Saat gejala ini mulai muncul, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Setelah itu, biasanya penderita penyakit ini akan disarankan untuk melakukan konseling dan meminum obat.

 

Lupus

Lupus merupakan penyakit autoimon yang menyerang jaringan sehat sehingga memicu kerusakan pada kulit, sendi dan organ pada tubuh. Penyakit ini sulit sekali terdiagnosa dan orang yang menderita penyakit ini akan mengalami gejala seperti sakit kepala, rambut rontok, lelah dan persendian menjadi bengkak. Walaupun belum ditemukan obat untuk menyembuhkan peyakit lupus ini, perubahan gaya hidup dan pemeberian obat dapat mengurangi gejala yang timbul dari pernyakit ini.

Baca juga: Tips Menghadapi Rasa Takut dan Cemas Menjelang Persalinan

 

Celiac Disease

Celiac disease atau biasa juga disebut sebagai penyakit celiac merupakan penyakit yang memberikan reaksi negatif pada tubuh karena nggak bisa mencerna gluten protein yang merupakan kandungan dalam gandung maupun tepung. Celiac disease awalnya dianggap sebagai masalah pencernaan biasa seperti perut kembung, diare hingga sakit perut. Namun, penyakit ini ternyata dapat memengaruhi siklus menstruasi dan ketidaksuburan.

 

Chronic Fatigue Syndrome

Chronic fatigue syndrome juga dikenal dengan sindrom kelelahan kronis. Penyakit ini membuat orang yang mengidapnya merasa letih dan lesu sepanjang waktu. Awalnya, penderita menganggap bahwa penyakit yang dialaminya dapat hilang hanya dengan beristirahat. Namun, gejala lainnya bisa muncul seperti berkurangnya daya ingat, insomnia dan nyeri pada otot. Nggak ada penyakit yang benar-benar menyembuhkan penyakit ini, namun biasanya dokter akan memberikan obat dan treatment untuk mengobati gejala yang timbul dari penyakit letih dan lesu ini. (TI/AY)