Ada banyak cara untuk menyambut tahun yang baru, mulai dari perayaan bersama orang-orang tersayang, hingga membuat rencana kehidupan di tahun mendatang, yang akrab disebut resolusi tahun baru. Buat saya, resolusi tahun baru tidak semata bercerita tentang karier, cita, maupun cinta. Resolusi tahun baru harus pula memuat life goals tentang kesehatan! Sebagai seseorang yang bekerja di rumah sakit, saya sudah ‘kenyang’ sekali melihat berbagai penyakit yang membuat produktivitas seseorang menurun. Dan sebagian besar adalah penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup, yang sebenarnya dapat dicegah. Terlebih, saya bekerja di ibukota, dengan gaya hidup yang dekat dengan makanan instan, sedentary behaviour alias kebiasaan malas gerak, polusi udara, overtime pekerjaan, dan segudang hal tidak sehat lainnya. Ini dia resolusi kesehatan di tahun baru versi saya! Siapa tahu, dapat menginspirasi Anda juga, ya!

Memperbanyak minum air putih

The Institute of Medicine, sebuah badan di Amerika Serikat, menyarankan wanita seperti saya untuk mendapatkan asupan cairan per hari sekitar 2,2 liter. Sedangkan untuk pria adalah 3 liter. 60% tubuh manusia terdiri dari air, sehingga kekurangan cairan dapat mengakibatkan dehidrasi yang mengganggu fungsi organ dalam tubuh. Jumlah asupan cairan tersebut memang tidak melulu air putih. Namun, buat saya air putih adalah pilihan yang ‘aman’ karena tidak mengandung terlalu banyak gula dan pengawet. Dan jika saya hitung-hitung, air putih yang saya konsumsi dalam sehari masih jauh dari jumlah di atas. Jika sudah bekerja, terkadang saya lupa untuk menenggak air. Parameter yang biasanya saya gunakan untuk melihat apakah saya sudah cukup minum adalah warna urine. Jika warnanya cenderung kuning pekat, ada semacam alarm dalam diri saya yang memperingatkan untuk memperbanyak minum. Pekerjaan di rumah sakit mengharuskan saya wira-wiri dari satu kamar pasien ke kamar lain. Untuk menyiasati hal tersebut, di tahun yang baru ini, saya sudah menyiapkan wadah minum kecil yang bisa saya masukkan dalam kantong seragam saya. Dengan demikian, saya enggak punya alasan untuk lupa minum lagi, sesibuk apa pun! Bagaimana dengan Anda? Apakah asupan cairan harian Anda sudah mencukupi jumlah yang disarankan tersebut

Menambah porsi serat dalam sehari

Sepanjang 2016, sepertinya saya mengalami lebih dari 5 kali episode hemoroid membengkak. Dan sudah jelas, hal tersebut karena menu makanan saya yang terkadang sepi dari serat. Selama ini porsi serat yang saya konsumsi tiap hari hanyalah satu porsi buah-buahan. Untuk sayuran, saya mengakui bahwa menu makanan saya seringkali sepi dari sayur mayur. Agar gangguan konstipasi dan hemoroid tidak lagi mengganggu  di tahun mendatang, saya berencana untuk meningkatkan asupan serat dalam sehari sebagai resolusi kesehatan di tahun baru. Dari yang biasanya hanya satu porsi buah setiap malam, akan saya coba tambahkan satu porsi buah juga di siang hari. Selain itu, lebih memilih menu makanan dengan sayur. Caranya? Ada di poin berikutnya!

Masak sendiri!

Setelah saya renungkan, asupan sayur yang cukup rendah karena saya lebih sering membeli makanan jadi di luar untuk menu makan siang atau makan malam. Namanya juga beli masakan jadi, sedikit sekali pilihan menu yang menawarkan sayur mayur. Apalagi kalau pilihan sudah terbatas pada aneka merek junk food, yang aksesnya sangat mudah dengan sistem delivery. Cepat dan mudah didapat, rasanya enak, namun sayangnya tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi. Memasak sendiri menu makanan, menurut saya adalah salah satu langkah mengatasi masalah di atas. Saya bisa berkreasi dengan menu sayuran yang mungkin sulit saya temui jika membeli menu masakan jadi di luar. Selain itu, kebersihan masakan sendiri tentunya lebih bisa kita jaga, rasa dapat disesuaikan dengan cita rasa favorit lidah, dan siapa tahu bisa menghemat uang jajan.

Worry less, smile more!

Selain kesehatan fisik, menurut saya kesehatan pikiran juga patut diperhatikan. Masalah utama saya dalam hal ini adalah kekhawatiran berlebihan akan suatu hal. Saya sering sekali khawatir berlebihan tentang masalah pekerjaan, keuangan, keluarga, dan macam-macam lainnya. Ternyata, stres yang kita ‘tanam’ dalam pikiran dapat memengaruhi kesehatan fisik juga. Saat stres, tubuh akan mengeluarkan suatu hormon bernama kortisol. Kortisol dapat menyebabkan reaksi fisik seperti mual, jantung berdetak kencang, mulut kering, sulit bernapas, rasa lelah, serta sulit berkonsentrasi. Saya sendiri, jika sedang stres, hampir pasti merasakan mual dan jantung berdebar. Seharian saya juga menjadi tidak produktif karena terlalu memikirkan kekhawatiran tersebut. Oleh karena itu, di tahun yang baru ini saya akan berusaha menjauh dari rasa kekhawatiran berlebihan ini. Melakukan hal-hal yang saya sukai adalah salah satu cara saya mengatasi hal tersebut. Menulis, menyanyi, ngobrol bersama teman, dan banyak lagi. Healthy body comes from healthy mind!

Realisasi jadwal rutin olahraga

Saya rasa resolusi berjudul ‘rajin olahraga’ hampir pasti ada di daftar resolusi semua orang dewasa muda. Tapi realisasinya? Saya mengakui termasuk orang yang susah sekali menepati resolusi yang satu ini. Perasaan malas bergerak, apalagi jika sudah lelah seharian bekerja, selalu menjadi alasan nomor satu untuk melewatkan olahraga. Keadaan ini ternyata juga dialami sebagian besar kolega. Kami pun mencoba mengatasi hal ini dengan membuat suatu jam olahraga bersama. Setiap Selasa, saya dan teman-teman rutin mengikuti kelas zumba yang memang diadakan di kantor kami. Sedangkan kolega pria di kantor saya ramai-ramai mendaftar di  gym dekat kantor. Adanya teman yang bersama berolahraga, membantu sekali dalam meningkatkan niat dalam berolahraga. Jika satu orang malas, ada teman lain yang membantu mengingatkan dan memotivasi. Semoga cara ini manjur untuk membantu saya makin rajin berolahraga di tahun yang baru! Nah, itulah dia 5 resolusi kesehatan di tahun baru versi saya. Bagaimana dengan Anda? Adakah resolusi kesehatan yang ingin Anda capai di tahun baru? Apa pun resolusi Anda, jangan lupa untuk menyeimbangkan selalu antara kesehatan fisik dan jiwa, agar kesehatan jadi optimal. Yuk, share mengenai resolusi kesehatan tahun baru Anda dan bagaimana cara Anda mencapainya!