Di zaman yang serba modern ini, uji kehamilan biasanya menggunakan alat tes kehamilan. Ada pula yang melakukan pemeriksaan uji darah, urine, dan USG. Namun pada zaman dahulu, uji kehamilan dilakukan dengan cara-cara sederhana dan kuno. Percaya tidak percaya, ternyata cara-cara tradisional tersebut memiliki tingkat akurasi yang cukup baik. Ada berbagai tes kehamilan tradisional yang bisa dilakukan, yang mungkin belum semua orang mengetahuinya. Simak di bawah ini, yuk!

 

  • Tes kehamilan dengan cuka

Cara tradisional pertama yang dapat dilakukan untuk mengetahui hamil atau tidak adalah dengan menggunakan cuka. Pengujian ini dilakukan dengan cara mencampur cuka dan urine, kemudian diaduk hingga rata. Jika terjadi reaksi berupa gelembung dan warna berubah cerah, maka artinya Mums sedang hamil. Namun apabila tidak terjadi reaksi apapun pada campuran bahan tersebut, maka artinya Mums sedang tidak hamil.

 

 

  • Tes kehamilan dengan biji gandum

Selain cuka, tes kehamilan tradisional juga dapat dilakukan dengan menggunakan biji gandum. Caranya adalah merendam biji gandum ke dalam urine yang sudah ditampung. Jika tidak terjadi reaksi apapun, maka Mums sedang tidak hamil. Namun jika biji gandum tumbuh dalam beberapa hari, maka kemungkinan Mums sedang hamil anak perempuan! Sedangkan jika hanya tumbuh rambut kecil, maka artinya Mums sedang hamil anak laki-laki. 

Baca juga: Pentingnya Asupan Zat Besi Selama Kehamilan
 
  • Tes Kehamilan dengan pasta gigi

Cara tradisional lain yang digunakan untuk mengetes kehamilan adalah dengan menggunakan pasta gigi. Pengujian ini dilakukan dengan cara mencampur pasta gigi dan urine di suatu wadah. Setelah itu, diamkan beberapa saat. Jika pasta gigi berubah menjadi biru dan berbusa, maka berarti Mums sedang hamil. Namun jika tidak terjadi reaksi apapun, maka berarti Mums tidak hamil.

 

 

 

  • Tes Kehamilan dengan tylenol dan peroksida

Tes kehamilan juga dapat dilakukan dengan menggunakan tylenol dan peroksida. Caranya cukup mudah dan hampir sama dengan sebelumnya, yaitu mencampurkan urine dengan bahan kimia peroksida dan tylenol. Jika warna urine berubah warna menjadi biru, maka tandanya Mums sedang hamil. Sedangkan jika tidak terjadi perubahan warna, berarti Mums sedang tidak hamil.

Baca juga: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kehamilan
 

 

  • Tes kehamilan dengan baking soda

Jika tidak punya bahan kimia tylenon dan peroksida, Mums juga bisa mengecek kehamilan dengan baking soda, lho. Baking soda mengandung bahan antasid dan asam yang tinggi. Caranya sama, campurkan baking soda dengan urine di dalam sebuah wadah. Jika terjadi perubahan warna dan muncul sedikit asap, maka artinya sedang hamil. Sedangkan jika tidak terjadi reaksi sama sekali, berarti Mums sedang tidak hamil.

 

Itulah beberapa cara tes kehamilan tradisional selain menggunakan tes USG dan test pack. Tes-tes kehamilan di atas dapat dicoba, tetapi untuk hasil yang lebih akurat dan tepercaya sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. 

Baca juga: Kehamilan Ektopik, Kehamilan yang Terjadi di Luar Rahim