Berteman adalah bagian penting dari kehidupan anak. Persahabatan membantu anak-anak membangun harga diri dan juga memberikan perlindungan terhadap penindasan. Selain itu, persahabatan yang sehat juga bisa memberdayakan anak-anak untuk saling mendorong untuk membangun minat pada hal-hal seperti altruisme, kesukarelaan, dan keadilan sosial.

 

Meskipun persahabatan adalah bagian penting dalam hidup, tidak setiap anak berbakat dalam berteman, dan itu bukanlah masalah besar. Berteman adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan didorong dengan bantuan orangtua. 

 

Jika Mums khawatir di Kecil memiliki masalah dalam hal membangun pertemanan, mungkin kamu perlu turun tangan membantu mereka. Dengan sedikit latihan dan kesabaran, anak akan segera memiliki lebih banyak teman.

 

 

Baca juga: Menghadapi Si Kecil yang Punya Teman Imajinasi

 

Cara Membantu Anak Mendapatkan Banyak Teman

Inilah sejumlah hal yang bisa dilakukan Mums untuk membantu anak mendapatkan lebih banyak teman.

 

1. Asah keterampilan sosial anak

Kunci menjadi teman yang baik adalah memiliki keterampilan sosial yang kuat dan mengetahui cara menunjukkan minat pada orang lain. Untuk alasan ini, orangtua perlu meningkatkan kemampuan anak untuk berempati pada orang lain.

 

Menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada orang lain dapat membuka pintu persahabatan. Jadi, ajarkan pada anak tentang mengenali ketika orang lain mengalami kesulitan dan mungkin membutuhkan perhatian dari orang lain. Misalnya, anak dapat membuat kue untuk temannya yang sedang mengalami masa yang sulit. Meluangkan waktu untuk menunjukkan kepada seseorang bahwa kamu peduli padanya adalah cara yang bagus untuk menunjukkan empati dan bertemu dengan teman baru yang potensial.

 

2. Cari peluang

Jika anak tidak memiliki teman, ini mungkin karena mereka tidak memiliki cukup kesempatan untuk membangun pertemanan. Melibatkan anak-anak dalam banyak aktivitas dengan anak-anak seusia mereka dapat menjadi cara yang bagus untuk membantu anak menemukan teman baru.

 

Karenanya, carilah peluang untuk melibatkan anak dalam aktivitas di luar rumah. Meskipun begitu, kamu harus peka terhadap tingkat energi anak serta tipe kepribadiannya. Misalnya, anak-anak introvert membutuhkan waktu sendiri untuk memulihkan tenaga, jadi kamu tidak boleh terlalu sering memaksanya ikut dalam banyak aktivitas.

 

Baca juga: Kurang Waktu Bermain Membuat Anak Mudah Cemas dan Depresi

 

3. Ajari anak cara mengungkapkan penyesalan dan menebus kesalahan

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan merasa menyesal karenanya. Selanjutnya, tak sedikit yang cenderung berfokus pada emosi negatif diri sendiri, seperti merasa terhina, kesal, dan bahkan marah. Sayangnya, itu sama sekali tidak membantu kita memperbaiki hubungan sosial tersebut.

 

Sebaliknya, pertimbangkan apa yang terjadi jika kita merasa bersalah. Merasa bersalah bisa bersifat membangun jika kita merenungkan bagaimana tindakan kita telah mempengaruhi orang lain dan berempati dengan orang yang mengalami kesulitan. Perasaan tersebut dapat menginspirasi diri sendiri untuk mencoba memperbaiki kerusakan yang telah kita buat.

 

Jadi, ajarkan pada anak untuk tidak ragu meminta maaf jika mereka memang melakukan kesalahan. Selanjutnya, ajarkan bagaimana menebus kesalahan mereka. Permintaan maaf yang tulus perlu pembuktian, yaitu dengan memperbaiki kesalahannya. Jadi, misalnya jika anak tanpa sengaja mengacaukan puzzle anak lain, ia harus segera meminta maaf dan membantu anak tersebut kembali menyatukan puzzle tersebut.

 

4. Bangun keterampilan percakapan

Mempelajari cara memulai dan mempertahankan percakapan dengan orang lain adalah keterampilan yang mungkin perlu diajarkan pada anak. Ajari anak seputar bagaimana kita harus bergiliran saat berbicara hingga mengajukan pertanyaan ke orang lain.

 

Kamu juga dapat menggunakan acara televisi sebagai ilustrasi tentang bagaimana orang-orang melakukan percakapan. Tunjukkan hal-hal seperti bahasa tubuh, nada suara, dan jeda dalam percakapan. Semua isyarat ini penting saat berbicara dengan orang lain.

 

Baca juga: Ini Cara Mengantisipasi Hambatan Berbicara pada Si Kecil

 

5. Amati cara anak berteman dengan anak lain

Jika kamu memperhatikan anak terus kesulitan mencari teman, coba amati apa yang terjadi saat anak berinteraksi dengan anak lain. Misalnya, apakah anak terlalu suka memerintah, agresif, sensitif, atau terlalu malu untuk membangun persahabatan dengan anak lain.

 

Dengan pengamatan, Mums dapat membantu anak mengidentifikasi mengapa anak lain mungkin merasa terganggu olehnya dan bagaimana mencoba berbagai cara berinteraksi saat mereka bersama. Namun perlu dicatat, pastikan untuk tidak mempermalukan anak atau membuat mereka merasa tidak enak hati. Jelaskan saja bahwa mereka mungkin perlu mencari cara lain untuk bisa berteman dengan anak lain.

 

Persahabatan di masa kanak-kanak memang penuh dengan suka dan duka. Jadi, jika anak sedang mengalami keterpurukan pertemanan, cobalah untuk tidak terlalu khawatir. Ingat, berteman dan menjadi teman yang baik adalah keterampilan yang bisa dan perlu dipelajari. Jadi, fokuslah membantu anak membangun dan melatih keterampilan persahabatan mereka.

 

Baca juga: Orangtua Menjadi Teman Baik Anak, Jangan Berlebihan!
 

 

Referensi:

Verywellfamily.com. Making and keeping friends

Parentingscience.com. Kids make friends