Siapa sih yang enggak pernah memiliki jerawat? Apalagi untuk wanita, jerawat terasa muncul tidak ada habisnya, terutama menjelang menstruasi. Tidak hanya di wajah, jerawat juga sering muncul di punggung, dada, bahkan vagina. Hah, di vagina?! Yep, jerawat ternyata juga bisa tumbuh di organ intim Kamu, karena terdapat kelenjar minyak di sana. Meski begitu, sebenarnya Geng Sehat tidak perlu khawatir jika muncul jerawat di vagina. Untuk mencegahnya, yuk ketahui apa penyebab timbulnya kondisi ini.

Baca juga: Vagina dan Keputihan

 

1. Waxing Rambut Kemaluan

Menurut dokter, melakukan waxing pada rambut kemaluan sering kali menjadi penyebab utama munculnya jerawat vagina. Kulit kita dilapisi oleh bakteri, jadi kalau ada iritasi, maka bakteri akan mudah masuk ke dalam kulit. Waxing kerap menyebabkan iritasi pada vagina, yaitu mengakibatkan folikulitis atau inflamasi pada folikel rambut. Alhasil, muncul jerawat di vagina.

 

2. Mencukur Rambut Kemaluan

Sama seperti waxing, mencukur rambut kemaluan juga bisa menyebabkan folikulitis, yang bisa menimbulkan tumbuhnya jerawat di vagina. Ketika Kamu bercukur, luka kecil akan muncul di kulit vagina dan menyebabkan bakteri masuk ke dalam kulit.

 

3. Keringat 

Kapanpun Kamu berkeringat di sekitar vagina, bakteri kemungkinan besar akan tumbuh. Keringat pun mengendap dan menyebabkan jerawat. Kamu bisa mencegah hal ini dengan selalu mandi setelah berolahraga, agar keringat dan bakteri tidak menyumbat pori-pori. Namun, jangan menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia yang keras untuk vagina.

 

4. Memakai Pakaian Ketat

Mengenakan pakaian yang ketat, seperti pakaian olahraga atau baju renang, juga bisa menimbulkan jerawat pada vagina, karena menahan kelembapan kulit. Kenakan pakaian yang longgar agar kulit vagina Kamu dapat bernapas. Dengan begitu, Kamu juga bisa mengurangi keringat di vagina.

Baca juga: Bahaya Penggunaan Tisu untuk Vagina

 

Apakah Aman Memecahkan Jerawat di Vagina?

Lebih baik jangan pecahkan jerawat pada vagina. Selain bisa menyebakan bakteri dan menimbulkan infeksi, kulit vagina yang sensitif sangat mudah terkena iritasi. Hal tersebut hanya akan memperparah kondisi vagina. Jerawat di vagina memang bisa bertambah besar untuk beberapa hari dan menimbulkan rasa sakit. Namun, jangan pernah mencoba menyentuh terlalu sering ataupun memecahkan jerawat di area vagina. Biasanya, jerawat tersebut akan hilang sendiri.

 

Kalau tidak kunjung sembuh juga, lebih baik periksakan diri ke dokter. Ada banyak cara untuk mengobati jerawat pada vagina yang bisa Kamu pilih. Jika diperiksakan ke dokter, biasanya Kamu akan diberikan obat khusus dan antibiotik oral. Sabun benxoyl peroxide biasanya juga akan direkomendasikan untuk mengobati jerawat pada vagina. Terkadang, ada hal-hal lain pada vagina yang menyerupai jerawat, seperti kista milium, kista epidermal, atau kutil kelamin. Maka dari itu, akan lebih baik jika Kamu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan jenis jerawat yang ada di vagina.

 

Tips Mencegah Jerawat Pada Vagina

Kalau jerawat yang ada pada vagina Kamu sudah sembuh, tentunya langkah selanjutnya adalah mencegah munculnya kembali jerawat untuk kedua kalinya. Untuk membantu Kamu mencegah iritasi dan jerawat di kemudian hari, berikut tips-tipsnya:

  • Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat dan menyebabkan gesekan.
  • Pilihlah pakaian dalam yang bahan dasarnya terbuat dari kapas ketimbang yang berbahan dasar sintetis.
  • Kalau jerawat kembali muncul, jangan disentuh terlalu sering untuk menghindari iritasi.
  • Hindari air yang sangat panas ketika mandi, supaya iritasi tidak terjadi.
  • Jangan pula bersihkan vagina dengan sabun yang memiliki aroma.
  • Tanyakan pada dokter produk pembalut menstruasi mana yang aman untuk digunakan supaya tidak memperparah jerawat.

Baca juga: Apa Saja Perubahan yang Terjadi Pada Vagina Seiring Usia?

 

Sebagai tips akhir, kalau ingin membersihkan rambut kemaluan, lebih baik gunakan gunting ketimbang alat cukur. Hal ini bisa meminimalisasi risiko Kamu terkena iritasi, yang bisa menyebabkan jerawat pada vagina. Lagipula, dokter juga akan merekomendasikan gunting untuk memotong rambut kemaluan. Untuk memudahkan Kamu ketika menggunting rambut kemaluan, mulailah dari atas ke bawah. Lalu, jangan terlalu terburu-buru ketika mengguntingnya agar tidak menimbulkan luka. Selalu jaga kebersihan ya, Gengs!