Setiap penderita diabetes harus selalu bisa mengontrol kondisinya, terutama gula darahnya. Pasalnya, diabetes yang tidak terkontrol bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya dan berdampak fatal. Sudah banyak kematian akibat diabetes yang sebenarnya bisa dicegah. Meskipun penyakit ini termasuk kronis, diabetes bisa dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan obat yang tepat. 

 

Ketika diabetes tidak terkontrol, kadar gula darah bisa melonjak naik, atau turun drastis. Hal ini bisa memicu sejumlah gejala yang sangat beragam mulai dari perubahan mood hingga kerusakan organ. Seperti yang dilansir dari Medical News Today, berikut 10 tanda diabetes tidak terkontrol yang perlu Diabestfriend ketahui.  

 

Baca juga: Kepatuhan Berobat Pasien Diabetes
 

1. Hasil Tes HbA1c Tinggi 

Hasil tes gula darah tinggi adalah gejala yang paling jelas dari diabetes yang tidak terkontrol. Indikator utama adalah tes HbA1c. Ini adalah tes untuk melihat rata-rata kadar gula darah selama 3 bulan terakhir. Nilai HbA1c pada penderita diabetes dikatakan normal atau terkontrol jika berkisar pada angka 6%.

 

Jika lebih dari angka tersebut, bahkan sampai 9% atau12% artinya kontrol gula darah penderita diabetes sangat buruk. Bedanya tes HbA1c dengan tes gula darah sewaktu yang dilakukan tiap hari adalah lebih akurat karena memantau rata-rata gula darah selama 3 bulan. 

 

2. Sering Terkena Infeksi

Diabetes bisa mengganggu sistem imun dan menyebabkan penderitanya lebih mudah terkena infeksi. Penderita diabetes yang tiba-tiba terkena infeksi atau jika lukanya tidak kunjung sembuh, maka sebaiknya langsung periksa ke dokter. Beberapa infeksi yang paling sering dialami penderita diabetes adalah:

  • Infeksi kulit, seperti selulitis
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi jamur pada penis atau vagina

Jamur mendapatkan makanan dari gula. Jadi, kombinasi antara menurunnya sistem imun dan tingginya kadar gula darah menyebabkan penderita diabetes memiliki risiko tinggi terkena infeksi jamur.

 

3. Frekuansi Buang Air Kecil (BAK) Meningkat

Kondisi ini biasa disebut poliura. Pada umumnya, orang dewasa buang air kecil 1 – 2 liter per harinya. Namun, penderita diabetes bisa buang air kecil hingga 2 – 3 liter per hari, bahkan terkadang lebih banyak lagi. Penderita diabetes lebih sering buang air kecil karena tubuh berusaha untuk mengeluarkan kadar gula darah berlebih. Jika diabetes tidak terkontrol, penderitanya juga akan jadi lebih sering minum karena selalu haus. Alhasil, frekuensi buang air kecil meningkat.

 

4. Lebih Sering Dehidrasi

Penderita diabetes dapat mengalami polidipsia, atau kondisi dehidrasi akut. Kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan penderita diabetes merasa sangat kehausan. Kadar gula darah tinggi juga bisa merusak kemampuan tubuh untuk menyerap cairan. Ciri-ciri dehidrasi pada penderita diabetes adalah merasa sangat kehausan, mulut kering, dan pusing.

 

Orang yang mengalami polidipsia akan tetap mengalami dehidrasi meski sudah minum banyak air. Kombinasi dari kondisi tersebut dan tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan kondisi diabetik ketoasidosis. Ketoasidosis adalah kondisi ketika kadar gula darah yang tidak terkontrol menyebabkan penumpukan asam keton di dalam darah. Gejala ketoasidosis meliputi pusing, mual, kebingungan, kehilangan kesadaran, dan nyeri abdominal.

 

5. Peningkatan Nafsu Makan Tanpa Kenaikan Berat Badan

Glukosa membantu proses pembakaran energi tubuh. Penderita diabetes yang gula darahnya tinggi tidak bisa memanfaatkan glukosanya secara maksimal. Hal tersebut disebabkan keticakcukupan insulin yang memasukkan gula ke dalam sel, atau sel yang tidak peka terhadap insulin. Oleh sebab itu, penderita diabetes tidak bisa menggunakan glukosanya meskipun jumlahnya meningkat. Sel pun selalu kelaparan. 

 

Hal tersebut juga menyebabkan penderita diabetes jadi sering merasa sangat lapar, kondisi ini disebut polifagia. Tubuh memicu gejala kelaparan tersebut ketika sedang mencoba untuk menggunakan glukosa. Karena glukosanya tidak bisa digunakan dengan benar, gejala kelaparan pun tidak bisa berhenti. 

 

Meskipun obesitas berhubungan erat dengan diabetes, penderita diabetes yang kondisinya tidak terkontrol bisa mengalami ketidakmampuan untuk meningkatkan berat badan meskipun sudah makan sangat banyak. 

 

Baca juga: Rahasia Fit dan Sehat Penderita Diabetes
 

6. Penurunan Berat Badan yang Penyebabnya Tidak Jelas

Selain bisa makan banyak tanpa mengalami kenaikan berat badan, beberapa penderita diabetes yang kondisinya tidak terkontrol juga bisa mengalami penurunan berat badan. Keduanya disebabkan oleh hal yang sama, yaitu penurunan kemampuan tubuh memetabolisme glukosa.

 

7. Bau Mulut yang Tidak Biasa

Banyak penderita diaebetes yang gula darahnya tidak terkontrol mengalami gejala bau mulut yang beraroma seperti buah pir atau aseton dan sangat manis. Ketika glukosa darah meningkat sangat tinggi, tubuh akan mencerna lemak untuk memperoleh energi. Hal ini menyebabkan keluarnya zat kimia aseton.

 

8. Masalah Ginjal

Semakin lama, kondisi diabetes yang tidak terkontrol bisa merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di dalam ginjal. Hal ini berdampak negatif pada kemampuan organ tersebut untuk menyaring darah. Lama kelamaan, hal tersebut dapat menyebabkan penyakit ginjal.

Penderita diabetes yang juga mengalami penyakit ginjal biasanya mengalami gejala-gejala ini:

  • Urin berwarna sangat gelap atau bahkan berdarah
  • Urin berbusa
  • Nyeri di area ginjal di bagian punggung bawah
  • Infeksi ginjal kronis atau infeksi saluran kemih 

 

9. Gejala Kardiovaskular

Penderita diabetes seringkali memiliki gejala kardiovaskular, tekanan darah tinggi. Masalah insulin dapat meningkatkan tekanan darah. Diabetes juga sangat berkaitan dengan kadar kolesterol yang tidak sehat dan obsesitas. Keduanya adalah faktor risiko penyakit jantung. Kondisi-kondisi ini bisa disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol.

 

10. Sensasi Kesemutan atau Mati Rasa 

Diabetes yang tidak terkontrol bisa merusak saraf di seluruh tubuh, terutama saraf yang memengaruhi sensasi pada tangan dan kaki. Sensasi mati rasa atau kesemutan bisa menjadi pertanda kerusakan saraf. Beberapa penderita diabetes mengalami nyeri saraf, yang biasanya terasa seperti sensasi kesetrum atau terbakar. Meskipun nyeri saraf bisa terjadi di bagian tubuh manapun, penderita diabetes umumnya merasakannya pada kaki dan tangan.

 

Apa yang Harus Dilakukan

Kalau Diabestfriend mengalami gejala diabetes tak terkontrol apapun dari yang sudah disebutkan di atas, segeralah periksa ke dokter. Kalau mengalami gejala diabetik ketoasidosis atau nyeri dada, maka Diabestfriend harus langsung menerima penanganan gawat darurat.

 

Pada umumnya, kadar gula darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi adalah faktor-faktor dari diabetes yang tak terkontrol. Diabetes bisa dikontrol dengan penggunaan obat secara tepat dan menjalani gaya hidup sehat.

 

Pengobatan untuk komplikasi diabetes pada umumnya fokus memperlambat perkembangan kerusakan akibat penyakit tersebut. Pengobatan yang dipilih bisa terapi, operasi, atau lainnya. 

 

Baca juga: Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes 

 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Diabestfriend perlu selalu mewaspadai gejala-gejala diabetes tak terkontrol. Kondisi ini sangat berbahaya jika tidak diatasi dengan cepat. Oleh sebab itu, lakukan pencegahan dengan selalu menjaga kadar gula darah stabil. (UH/AY)