Perkembangan motorik anak merupakan hal yang penting pada anak-anak usia dini. Jika kemampuan motoriknya berkembang, maka kemampuan belajar, bergerak, atau melakukan aktivitas lainnya ikut berkembang pula. Lalu, bagaimana mengoptimalkan perkembangan otak dan motorik untuk anak usia dini? 

 

Pertumbuhan otak sebenarnya telah terjadi sebelum Mums melahirkan, lho. Menurut dr. David Perlmutter yang merupakan ahli saraf di Amerika Serikat, rata-rata saraf yang tumbuh saat masih dalam kandungan ialah sekitar 250.000 sel otak baru per menit. Selain itu, bayi yang baru lahir juga memiliki lebih dari 100 miliar neuron.  

 

Menurut dr. Frances Jensen yang merupakan anggota dari American Neurological Association, perkembangan otak bayi sangat cepat. Saat lahir, ukuran otak bayi baru sekitar 60% dari ukuran otak orang dewasa. Saat memasuki usia 3 tahun, ukuran otak anak sudah sekitar 80% dari ukuran otak orang dewasa. "Otak anak usia ini sangat hebat," ujar dr. Frances. Pada usia ini, perkembangan otak sudah memiliki lebih dari 200% sinaps.

 

Baca juga: Perbedaan antara Otak Wanita dan Otak Pria 

 

Pada usia 5 tahun, setiap pengalaman yang dirasakan anak akan langsung membentuk sinaps. Inilah alasan  usia ini juga dikenal dengan periode kritis dalam tumbuh kembang anak. Jika anak mengalami hal yang menurutnya negatif, maka otak akan membentuk pengalaman negatif atau meninggalkan luka psikologis, seperti trauma ataupan ingatan buruk akibat sinaps yang telah terbentuk itu.

 

 

Perkembangan Motorik pada Anak Usia Dini

Perkembangan otak akan menentukan perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik dibagi menjadi 2, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar berhubungan dengan gerakan otot besar yang ditandai dengan kemampuan anak untuk duduk, berjalan, berlari, dan lain aktivitas lainnya. Sedangkan, motorik halus berhubungan dengan gerakan otot-otot kecil, seperti kemampuan anak untuk memegang, memindahkan barang atau sesuatu, merasakan sesuatu dengan bibir dan mulutnya, menggambar, menulis, dan sebagainya.

 

Baca juga: 9 Cara Meningkatkan Kerja Otak untuk Mencegah Pikun

 

Anak-anak mengalami perkembangan motorik tertentu pada usia tertentu pula karena tidak semua anak memiliki mengalami perkembangan yang sama. Lalu, apa saja perkembangan motorik yang umum pada anak usia dini?

  •  0-3 bulan. Pada masa ini, anak akan berusaha untuk mengangkat kepalanya. Oleh karena itu, Mums bisa membantu untuk melatih kemampuan si Kecil agar otot lehernya semakin kuat. Bayi pada masa ini juga suka menendangkan kakinya yang berguna untuk memperkuat otot kakinya. Selain itu, si Kecil juga biasanya masih menggenggam erat jari-jarinya. Untuk melatih motorik halusnya, Mums bisa memberikan benda yang dapat digenggam.
  •  4-6 bulan. Dengan kekuatan leher dan tubuhnya yang semakin berkembang, anak sudah bisa belajar duduk dengan bantuan Mums. Oleh karena itu, latihlah ia duduk dengan bersandar pada tubuh Mums, misalnya. Ia juga sudah bisa mulai bereksplorasi dengan mainan yang ada digenggaman tangannya.
  •  7-9 bulan. Pada masa ini, anak mulai memegang benda atau menggunakan tangannya untuk memindahkan benda atau meremas benda. Ia juga sudah bisa memegang finger food-nya sendiri dan menggenggam dengan posisi seperti menjepit. Ia sudah bisa mengubah posisi dari tengkurap menjadi merangkak. Latihlah kemampuan merangkak si Kecil dengan meletakkan mainan di depannya untuk diraih.
  •  10-12 bulan. Pada masa ini, anak bisa mengangkat badannya untuk berdiri dan melangkahkan kaki. Ia juga sudah mampu duduk tanpa bantuan, serta memutar kepala tanpa kehilangan keseimbangan. Selain itu, ia juga sudah bisa mengambil benda kecil ataupun melempar bola.
  •  1-2 tahun. Anak pada masa ini sudah dapat membangun menara dengan mainan, bertepuk tangan, menyoret dengan krayon di atas kertas, dan memegang krayon dengan ujung dan ibu jari. Selain itu, anak pada masa ini dapat berjalan tanpa bantuan, naik tangga tanpa bantuan, menarik atau mendorong mainan dengan roda, ataupun melompat menggunakan kedua kaki secara bersamaan.
  •  3-4 tahun. Pada usia ini, anak dapat menggambar lingkaran setelah diberikan contoh, memotong selembar kertas menjadi dua, membuka dan memasang kancing baju, menggunakan garpu dengan benar, bahkan menggunakan pakaian tanpa bantuan. Selain itu, pada usia ini anak sudah mulai naik sepeda roda tiga, berjalan dengan lancar bahkan dengan perubahan kecepatan, ataupun menangkap bola dengan lengah dan tubuh.

 

Baca juga: Manfaat Senam Otak bagi Kesehatan

 

Jadi, sekarang Mums lebih tahu tentang perkembangan otak dan motorik untuk anak usia dini kan? Yang perlu Mums ketahui bahwa setiap anak mungkin memiliki kemampuan otak dan motorik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk berkonsultasi pada dokter anak mengenai perkembangan otak dan motorik untuk anak Mums, ya! (TI/AY)

 

lucunya si otak

 

 

Sumber:

Laliberte, Marissa. Tanpa Tahun. Brain Development: 10 Ways Your Brain Changes as You Get Older. [online] Reader’s digest. Akses 11 Januari 2019.

 

Caton, Gemma. 2017. What’s the Difference Between Fine Motor and Gross Motor Skills? [online]. Baby Centre. Akses 11 Januari 2019.

 

Mauro, Terri. 2018. What Are Fine and Gross Motor Skills? [online]. Very Well Family. Akses 11 Januari 2019.