Penyakit

Xanthelasma (Gumpalan Lemak Kelopak Mata)

Deskripsi

Xanthelasma atau yang sering dikenal dengan istilah xanthelasma palpebrarum berasal dari bahasa Yunani xanthos yang berarti kuning dan elasma yang berarti lempengan logam. Xanthelasma bisa lembut, semipadat, atau berkapur.

 

Xanthelasma adalah salah satu bentuk xantoma yang paling sering dijumpai dan letaknya di kelopak mata dekat kantus medial. Xantoma adalah plak atau nodus yang terdiri atas endapan lipid abnormal dan sel busa. Xantoma sering dikaitkan dengan gangguan metabolisme lipoprotein walaupun dapat terjadi tanpa gangguan metabolik yang mendasarinya.

Pencegahan

Xanthelasma akan meningkat risiko terjadinya bila kadar lipid dalam darah berlebihan atau hiperlipidemia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya xanthelasma dan mencegah kembali atau kekambuhan adalah dengan memperbaiki gaya hidup juga dengan memperbaiki penyakit yang dapat memacu hiperlipidemia.

 

Upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah rutin periksakan diri agar kondisi kesehatan tetap terkontrol dengan baik dan dapat mendeteksi penyakit dengan lebih cepat sehingga dapat mencegah keparahan.

Gejala

Xanthelasma merupakan lesi datar atau plak yang sedikit meninggi atau papul berwarna kuning kehijauan atau kecoklatan, dengan ukuran bervariasi 2-30 mm, biasanya simetris dan bilateral. Lesi terutama di kelopak mata atas, tetapi dapat juga di kelopak mata bawah, terutama daerah kantus medial. Lesi dapat bersatu, teraba lunak atau padat. Lebih sering pada orang dewasa, jarang pada anak atau remaja. Dapat sembuh spontan walaupun sangat jarang.

 

Xanthelasma dapat timbul sendiri atau bersama dengan jenis xantoma lainnya. Umumnya, dihubungkan dengan penyakit sistemik yang mendasarinya walaupun dapat timbul tanpa penyakit lain.

 

Pada pasien usia muda dengan riwayat keluarga dengan hiperlipidemia harus dicurigai kemungkinan adanya gangguan metabolisme lemak.

 

Xanthelasma dapat terjadi secara ekstensif, yaitu meliputi dareah luas pada kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Satu kasus melaporkan bentuk invasif, yaitu endapan lemak yang biasanya terletak pada lapisan dermis retikularis menyebar ke lapisan yang lebih dalam, yaitu sampai ke muskulus orbikularis okuli, septum orbita, dan lapisan subkutan.

 

Baca juga: Mitos dan Fakta Penyebab Pembuluh Darah Mata Pecah

Penyebab

Akumulasi kolesterol yang terjadi pada xantoma hiperlipidemik berasal dari kolesterol yang terdapat dalam darah. Diyakini bahwa sebagian besar berasal dari LDL yang masuk melalui dinding pembuluh kapiler. Tidak seluruh xanthelasma mempunyai profil lipid hiperlipidemia, sehingga dipikirkan adanya faktor lain yang berperan seperti genetik atau faktor lain.

 

Lokasi xanthelasma yang terbatas pada kelopak mata menandakan adanya faktor lokal. Xantoma normolipidemik dapat terbentuk pada kulit yang mengalami trauma, inflamasi dan infeksi.

 

Trauma dan inflamasi dapat mempengaruhi permeabilitas kapiler sehingga lipoprotein dapat masuk ke dalam dermis dan selanjutnya difagositosis oleh sel-sel dermis. Selain itu, LDL dapat pula mengalami oksidasi dalam tubuh dan makrofag dapat menyerap LDL teroksidasi melalui reseptor scavenger untuk membentuk sel busa.

 

Mekanisme tersebut diyakini berperan pada pembentukan xantoma pada xanthelasma hiperlipidemik maupun normolipidemik. Mekanisme lain adalah peningkatan lipogenesis lokal yang berperan pada akumulasi lemak intrasel.

 

Kadar kolesterol HDL yang rendah dan beberapa penyakit sekunder seperti penyakit hati obstruktif, juga merupakan faktor lain yang berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya xanthelasma.

Diagnosis

Penilaian xanthelasma dilihat dari gejala dan tanda yang muncul seperti gumpalan pada kelopak mata, warna, dan ukuran. Bila dicurigai xanthelasma, maka dilakukan tes lanjutan seperti pemeriksaan tekanan darah, tes laboratorium, dan tes kesehatan jantung, kemungkinan akan dilakukan.

 

Tes laboratorium seperti memeriksa kadar lipid termasuk LDL kolesterol, HDL kolesterol, trigliserida, dan apolipoprotein B100 sering dilakukan karena lebih dari 50% pasien dengan xanthelasma memiliki kelainan pada kadar lipid dalam darah.

Penanganan

Penatalaksanaan xanthelasma ditujukan untuk mengatasi gangguan kosmetis. Terapi dengan cara bedah maupun nonbedah dapat dilakukan sebagai pilihan. Beberapa pilihan terapi antara lain dari pola makan/dietary, obat-obatan, dermatologi, pembedahan, dan laser.

 

Pilihan terapi bedah antara lain bedah eksisi, bedah listrik, bedah beku, laser, dan bahan kaustik kimia. Sedangkan pilihan terapi nonbedah seperti obat diberikan apabila terjadi kelainan yang mendasari. Penatalaksaan xanthelasma juga disesuaikan dengan kausalnya.

 

Apabila terdapat penyakit sekunder yang menyebabkan hiperlipidemia, maka terapi ditujukan untuk mengobati kelainan yang mendasarinya sehingga hyperlipidemia dapat membaik dan diharapkan xanthelasma dapat mengalami regresi.

 

Setelah terapi, kemungkinan untuk muncul kembali tetap ada sehingga penderita perlu menjaga pola hidup dan bisa meminimalkan risiko untuk kekambuhan xanthelasma. Selain itu, sangat mungkin untuk muncul potensi komplikasi pasca-pembedahan, seperti hipopigmentasi atau perubahan struktur kelopak mata.

 

Baca juga: Yuk, Ikuti Cara Menjaga Kesehatan Mata Berikut!

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...