Hampir kebanyakan orang pernah mengalami peristiwa traumatis dalam hidupnya dan ini bisa dialami di masa kanak-kanak. Trauma psikis yang dialami oleh anak bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kehilangan orang terdekat, kecelakaan, hingga perundungan (bullying).

 

Penelitian menunjukkan bahwa trauma dapat membahayakan perkembangan otak serta berdampak negatif pada perkembangan perilaku dan fisik. Karenanya, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda trauma pada anak, sehingga dapat segera ditangani.

 

Baca juga: Trauma Masa Kecil Bisa Menyebabkan Penuaan Dini
 

Penyebab Trauma pada Anak

Ada banyak faktor atau peristiwa yang bisa memicu terjadinya trauma psikis pada anak, beberapa di antaranya sebagai berikut:

- Tinggal bersama orang tua atau pengasuh dengan penyakit mental yang signifikan.

- Menjadi korban rasisme dalam lingkungan sosial.

- Kehilangan orang yang dicintai karena berbagai keadaan, misalnya kematian, perceraian, atau perpisahan.

- Bencana atau terorisme.

- Kekerasan di rumah, sekolah, atau komunitas sosial.

- Menyaksikan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

 

Tanda Trauma pada Anak

Sama halnya dengan orang dewasa, ketika bayi atau balita mengalami peristiwa yang mengancam jiwa atau traumatis, tentu muncul ketakutan luar biasa. Selain perasaan takut, ini juga dapat memunculkan beberapa reaksi umum dan tanda:

- Menghindari orang, tempat, dan hal-hal tertentu.

- Perubahan prestasi akademik.

- Perubahan perilaku.

- Mengalami kekhawatiran atau kecemasan terus-menerus.

- Sulit fokus.

- Hiperaktif.

- Tampak selalu sedih.

- Mengisolasi diri dari keluarga dan sekitarnya.

- Bereaksi berlebihan terhadap situasi yang dulunya bukanlah masalah besar.

- Mengalami gangguan makan.

- Sulit tidur.

- Emosi tidak stabil.

 

Baca juga: Kenali Gejala PTSD atau Stress Pasca Trauma Berat!

 

Dampak Trauma pada Anak

Jika tidak ditangani dengan segera, trauma masa kecil dapat memberikan dampak buruk dalam jangka panjang. Paparan pengalaman traumatis memiliki efek seumur hidup, salah satunya terhadap prestasi akademik anak.

 

Anak mungkin akan memilih untuk menghindari sekolah dan pekerjaan sekolah, menunjukkan ketidakpedulian, menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap figur otoritas di lingkungan akademik, atau mengalami penurunan dalam kemampuan akademiknya secara keseluruhan.

 

Seiring bertambahnya usia, ini juga dapat bermanifestasi secara fisik. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), pengalaman traumatis dapat meningkatkan risiko fisik, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan bunuh diri.

 

Aktivitas_untuk_Membantu_Perkembangan_Otak_Anak

 

Membantu Anak Menghadapi Trauma

Melihat buah hati mengalami trauma menyakitkan dalam hidupnya tentu menjadi tamparan keras bagi setiap orang tua. Alih-alih menyalahkan diri sendiri dan keadaan, lebih baik Mums melakukan beberapa hal berikut ini untuk membantu anak dalam menghadapi traumanya!

- Perbanyak pengetahuan Mums mengenai hal-hal seputar trauma, terutama trauma yang dialami oleh anak. Hal ini juga berlaku bagi pengasuh atau kerabat yang terlibat mengurus anak.

- Sadari faktor apa yang memicu trauma anak.

- Pelajari tanda-tanda stres pada anak atau isyarat yang muncul ketika ia mengalami trauma, serta bagaimana cara menghadapinya.

- Bawa anak ke terapis kesehatan mental untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

- Jika anak direkomendasikan untuk mengonsumsi obat, pastikan ia minum obat secara teratur.

- Berikan ruang yang aman secara emosional pada anak agar ia dapat mengekspresikan diri ketika menghadapi situasi yang memicu trauma.

- Usahakan untuk tetap merawat diri Mums, baik secara fisik maupun psikis. Jika memang merasa kesulitan, segera cari bantuan dari orang lain atau berkonsultasi dengan terapis.

 

Menghadapi trauma memang bukan hal yang mudah, terlebih pada usia anak-anak. Jika tidak ditangani dengan tepat, trauma di masa kecil dapat berpengaruh terhadap masa depan bahkan fisik anak. Oleh karena itu, kenali tanda-tanda trauma pada anak dan konsultasikan kepada terapis untuk penanganan yang tepat. (AS)

 

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Trauma Masa Lalu
 

Referensi

Better Health Channel. "Trauma and children - newborns to two years".

Choosing Therapy. "Childhood Trauma: Types, Causes, Signs, and Treatments".