Pola pengasuhan anak di zaman modern telah berkembang semakin pesat. Dari sudut pandang psikologi saja, kini dikenal terdapat lebih dari 21 istilah gaya parenting. Pastinya, jumlah tersebut akan semakin bertambah jika cakupannya kita luaskan dari sudut pandang agama dan budaya.

 

Salah satu parenting style yang menarik untuk diamati adalah gaya pengasuhan anak ala orang tua Prancis. Mengutip informasi dari buku Bringing Up Bébé: One American Mother Discovers the Wisdom of French Parenting karya Pamela Druckerman, orang tua Prancis memiliki rahasia tersendiri untuk mendidik anak agar tidak gampang tantrum di tempat umum, betah tidur sepanjang malam sejak usia 2 bulan, bertanggung jawab mengelola jatah uang jajan, dan sebagainya.

 

Bagi orang Prancis, pasangan suami istri bisa pula menjadi orang tua tanpa perlu kehilangan jati diri. Prinsip ini tentunya berguna bagi Mums untuk mencapai keseimbangan tugas menjadi wanita, istri, dan ibu. Simak yuk, siapa tahu ada informasi positif yang cocok Mums dan Dads terapkan untuk si Kecil!

 

Baca juga: Ini Dampak Jika Orangtua Memaksakan Kehendak Anak

 

Pola Asuh Anak Ala Orang Tua Prancis

 

1. Idealnya, para ibu di Prancis memiliki pembawaan yang tenang, bijaksana, mampu mengendalikan tugas dari rumah, dan pandai menentukan sikap terhadap keluarga. Di Prancis, tidak ada alasan seorang wanita harus berhenti terlihat cantik hanya karena dia sudah memiliki anak. 

 

2. Para ibu di Prancis terbiasa mengenakan pakaian menarik sambil menjalani keseharian untuk mengurus anak dan rumah tangga. Mereka berpendapat, sisi psikologis mereka dapat tersugesti secara positif, sehingga aspek kehidupan yang didapatkan pun berjalan lebih seimbang ketika melakukannya hal tersebut.

 

3. Pasangan di Prancis berasumsi bahwa orang tua yang baik semestinya tidak perlu merasa bersalah jika memiliki waktu untuk diri mereka sendiri. Misalnya, malam hari merupakan waktunya orang tua. Sedapat mungkin diupayakan agar situasi berjalan kondusif untuk anak beristirahat, sebelum waktu untuk orang dewasa dimulai.

 

4. Orang tua dari Prancis sangat memperhatikan anak-anak mereka. Mereka mencari tahu segala risiko kesehatan yang berkaitan tentang anak, untuk mengetahui apa saja tindakan pencegahan yang masuk akal. Pandangan yang lebih tenang ini membuat mereka lebih baik dalam menetapkan batasan dan menjaga keselamatan anak-anak mereka.

 

5. Hal yang paling orang tua Prancis harapkan dapat dimiliki oleh anak-anaknya adalah mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, serta bisa menemukan jati diri. 

 

6. Para ibu di Prancis selalu memasukkan sayuran dan buah-buahan dalam setiap menu makan anak.

 

7. Ibu-ibu di Prancis terbiasa memisahkan kapan saatnya mesti membantu anak dan kapan anak mesti dibiarkan mandiri.

 

8. Orang Prancis percaya anak-anak adalah makhluk rasional yang bisa mengendalikan diri mereka jika diajari sejak dini. Detail batasan untuk anak diterapkan dalam kebiasaan tidur sendiri, jadwal makan, dan ritual keluarga. 

 

9. Sejak kecil, anak-anak di Prancis diajarkan untuk tidur terpisah dengan orang tua mereka. Bila anak bangun di tengah malam dan menangis, ibu akan menunggu beberapa saat sebelum datang dan menenangkan anaknya. Ibu di Prancis meyakini bahwa metode The Pause ini merupakan cara terbaik untuk menciptakan ritme tidur yang baik untuk anak. Lama kelamaan anak akan terbiasa untuk tidur sendirian.

 

10. Salah satu alasan lain mengapa anak di Prancis jarang tantrum ialah orang tuanya memberikan kebebasan untuk bertindak dan melakukan sesuatu secara mandiri sesuai keinginan anak. Orang tua tidak ikut campur urusan anak-anak. Mereka membiarkan anak-anak menyelesaikan sendiri masalah yang terjadi saat anak bermain bersama teman-temannya.

 

11. Kakek dan nenek tidak memiliki andil besar dalam pengasuhan anak. Apabila kakek dan nenek ingin menghabiskan waktu bersama cucu, mereka akan meluangkan waktu di hari libur atau akhir pekan. Biasanya, saat tidak mendapatkan apa yang diinginkan dari orang tua, anak akan beralih memintanya pada kakek dan nenek. Tentu kebiasaan ini tidak baik untuk jangka waktu panjang.

 

12. Tidak ada perbedaan antara makanan anak-anak dan orang dewasa di Prancis. Jadi, anak-anak pun terbiasa dengan makanan orang dewasa, sehingga tidak memiliki kecenderungan untuk memilih-milih makanan. Satu hal lagi ialah waktu makan. Orang tua di Prancis menekankan agar seluruh anggota keluarga bisa makan bersama setiap hari, walaupun hanya sekali di waktu malam atau waktu pagi saat sarapan. 

 

13. Anak-anak di Prancis sejak kecil dididik untuk berkelakuan sopan dan selalu berbuat baik kepada orang lain. Misalnya, menyapa tetangga atau menawarkan tempat duduk di kendaraan umum kepada orang yang membutuhkan.

 

14. Sejak usia dini, anak diajarkan 4 kalimat yang penting dalam interaksi sosial, yakni ‘terima kasih’, ‘terima kasih kembali’, ‘selamat tinggal’, juga sapaan selamat pagi, selamat siang, dan selamat sore. Mums dapat menambahkan kosakata semacam 'halo', 'selamat tinggal, 'terima kasih', atau 'tolong' untuk menjadi pilihan kata reguler dalam aktivitas si Kecil sehari-hari.

 

15. Di Prancis, jika anak usia 5 tahun belum bisa membaca, menulis, dan berhitung, itu merupakan hal yang normal. Orang tua membiarkan anak-anak menjalani masa kecil mereka dengan bermain, menjelajahi sekitarnya, dan belajar perilaku sopan serta bertanggung jawab. Di usia 6 tahun, barulah mereka diajarkan untuk baca, tulis, dan hitung. Tentunya anak yang masih muda tidak dicekoki pelajaran sejak dini supaya tidak mengalami tekanan serta stres.

 

16. Orang tua di Prancis sangat tegas dalam menjadwalkan rekreasi atau liburan keluarga di hari Minggu. Mereka akan meninggalkan semua pekerjaan dan mendedikasikan waktu hanya untuk buah hati. Jadi jika di hari biasa jarang bertemu orang tua, anak bisa mengharapkan kehadiran keduanya seharian penuh di akhir pekan.

 

17. Anak-anak di Prancis sudah diajarkan mengatur keuangan sejak dini, sehingga mereka jarang menunjukkan respons berlebihan jika tidak dibelikan apa pun oleh orang tua mereka. Sejak usia 7 tahun, anak-anak di Prancis akan menerima uang saku bulanan yang bisa mereka pergunakan sesuka hati. Orang tua pun bisa dengan tegas tidak akan memberikan tambahan apa pun selain yang sudah diberikan. Jumlah uang saku akan disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak. Selain itu, mereka juga dibiasakan untuk tidak meminta dibelikan apa pun jika diajak ke toko atau tempat belanja. 

 

Baca juga: Jangan Terlalu Cepat Menolong Anak

 

Setiap gaya pengasuhan memiliki sisi kelebihan juga kekurangan yang harus orang tua sesuaikan dengan karakter anak. Tiru dan terapkanlah inti prinsip pengasuhan anak yang tidak hanya positif, melainkan juga efektif bagi si Kecil. (TA/AS)

 

Baca juga: Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak