Mums, bulan puasa sebentar lagi datang. Mengajarkan anak berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban orangtua. Orangtua dengan anak penderita diabetes tipe 1, harus ekstra memantau kondisi kesehatan anak, terutama menjaga asupan makan selama sahur dan berbuka serta  memberikan insulin dengan dosis dan waktu yang tepat sehingga tidak menimbulkan risiko kesehatan.

 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada bulan Maret lalu mengadakan seminar tentang “Persiapan Puasa bagi Anak dengan Diabetes Tipe 1”  di sekretariat PP IDAI, Selamba. Dijelaskan ketua IDAI Dr. Aman Bhakti Pulungan SpA(K), saat ini angka penderita diabetes tipe 1 di Indonesia meningkat 500% dalam 5 tahun terakhir. Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun, di mana pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Penderita diabetes tipe 1 tergantung sepenuhnya dengan insulin, seumur hidupnya.

 

Baca juga: Terapi Insulin untuk Penderita Diabetes

 

Tips Berpuasa Aman untuk Anak dengan Diabetes Tipe 1

Menurut dr. Aman, prinsip pengelolaan diabetes tipe 1 pada anak, secara umum harus memerhatikan 5 hal berikut, yaitu:

 

1. Insulin

Kebutuhan insulin setiap anak dengan diabetes tipe 1 berbeda. Dosis umum adalah setengah unit untuk setiap 1 kg berat badan. Dosis insulin disesuaikan dengan berat badan anak, aktivitas, dan pola makan anak. Misalnya ada dua anak dengan diabetes tipe 1, meskipun memiliki berat badan yang sama, belum tentu kebutuhan insulinnya sama, karena aktivitas fisik keduanya berbeda. Semakin aktif seorang anak, umumnya membutuhkan insulin lebih sedikit.

 

2. Olahraga

Olahraga pada anak dengan diabetes tipe 1 sangat penting untuk mengendalikan gula darah mereka. Sebisa mungkin jangan biarkan anak terlalu sering diam di rumah hanya main gadget atau televisi, karena akan membuat ia cepat naik berat badan dan gula darahnya lebih sulit dikendalikan.

 

3. Menjaga pola makan

Target diet untuk anak dengan diabetes tipe 1 adalah 1.800 kalori sehari, dan jumlah karbohidrat hanya 225 gram. Jika aturan diet ini dipatuhi, menurut dr. Aman, tidak akan terjadi lonjakan gula darah yang ektsrem. Kebutuhan 1.800 kalori ini dibagi dalam beberapa kali makan, sesuai kenyamanan anak. Diet untuk anak dengan diabetes tipe 1 tidak memerhitungan protein dan lemak, hanya karbohidrat yang harus benar-benar dibatasi. Sesuaikan juga dengan aktivitas dan pantau berat badan anak.

 

4. Monitor gula darah

Ini merupakan langkah paling penting, sama halnya seperti mengelola diabetes tipe 2 pada orang dewasa. Cek gula darah pada anak dengan diabetes tipe 1 dilakukan sebelum makan, sesudah makan, saat akan tidur, atau kapan saja jika diperlukan. Memang tidak nyaman, namun orangtua harus membuat tes ini senyaman mungkin dengan kerjasama yang baik dengan anak.

 

5. Edukasi

Edukasi penting karena pengelolaan diabetes tipe 1 adalah manajemen seumur hidup. Diperlukan pemahaman tentang penyakit, bagaimana mengelola gula darah, penggunaan insulin agar anak dengan diabetes dapat hidup normal layaknya anak tanpa diabetes. Semua itu bisa tercapai jika gula darah terkendali.

 
Baca juga: Kapan Insulin Mulai Diberikan?

 

Apakah Anak dengan Diabetes Tipe 1 Boleh Berpuasa?

Anak dengan diabetes tipe 1 yang sehat, memang sudah sewajarnya diajarkan berpuasa. Prinsip berpuasa pada anak dengan diabetes tipe 1 adalah puasa yang aman. Puasa tidak dianjurkan pada anak dengan diabetes tipe 1 yang usianya kurang dari 8 tahun, memiliki riwayat gula darah sangat tinggi, pernah mengalami komplikasi ketoasidosis, dan hipoglikemia berulang.

 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatian orangtua ketika anaknya yang merupakan pengidap diabetes tipe 1 menjalani puasa, yaitu mengatur pemberian insulin dan mewaspadai risiko hipoglikemia.

 

Mengatur Pemberian Insulin Saat Puasa 

Pada prinsipnya, pemberian insulin pada anak dengan diabetes tipe 1 yang menjalankan puasa, sama saja dengan hari biasa. Hanya saja penyuntikan insulin disesuaikan dengan jam makan yang begeser. Insulin bolus atau insulin aksi cepat disuntikkan pada saat sebelum makan sahur, sebelum berbuka puasa, dan jika perlu diberikan kembali saat habis taraweh jika anak banyak ngemil. Sedangkan insulin basal dengan cara kerja panjang tetap diberikan satu kali sehari, dan bisa diberikan kapan saja siang atau malam.

 

Berbagai cara pemberian insulin basal/bolus (kombinasi insulin aksi panjang dan aksi cepat) 

  • Setiap kali makan (buka puasa dan sahur) diberi suntikan insulin aksi cepat.
  • Untuk setiap 12 gram karbohidrat biasanya kebutuhan insulin adalah 1 unit.

 

Awas Risiko Hipoglikemia!

Saat puasa, jangan lupa cek gula darah seperti hari biasa. Cek gula darah minimal dilakukan sebelum makan sahur, sesudah makan sahur, jam 10 pagi, sebelum buka puasa, dan sesudah buka puasa. Dalam sehari bisa dilakukan 7 kali pemeriksaan gula darah. Cek gula darah saat puasa sangat penting karena menurut penelitian khusus pada diabetes tipe 1, risiko gula darah turun saat bulan puasa meningkat 5-10 kali lipat pada anak-anak. 

 

Hal ini karena asupan karbohidrat yang turun, meskipun puasa sebenarnya tidak mengurangi porsi makan, hanya menggeser jam makan. Namun anak-anak kerap sulit diajak makan sahur sehingga rentan mengalami kekurangan asupan karbohidrat. Jangan ambil risiko, karena hipoglikemia sangat berbahaya. Segera saja buka puasa jika anak menunjukkan gejala hipoglikemia seperti lemas, gemetar dan keringat dingin. Itu tandanya gula darah terlalu rendah, hanya berkisar 70 mg/dL atau kurang. (AY)