Tes darah itu sangat penting bagi ibu hamil. Tes darah pada umumnya diwajibkan selama kehamilan, Mums. Saat melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, Mums akan ditawarkan beberapa tes darah. Fungsinya untuk memeriksa jika Mums terkena infeksi atau penyakit dan memastikan tidak adanya ketidaknormalan pada janin. Menurut Baby Centre, berikut sejumlah tes darah penting yang perlu Mums lakukan!

 

Baca juga: Lakukan Persiapan Ini Sebelum Medical Check-Up

 

Tes Darah yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil

Inilah beberapa tes darah yang mungkin perlu dilakukan Mums selama hamil. Tentunya dokter yang akan menyarankan tes mana yang akan dilakukan, sesuai riwayat penyakit Mums, sehingga bisa jadi masing-masing ibu hamil melakukan tes yang berbeda.

 

Tes Golongan Darah 

Dokter perlu mengetahui golongan darah Mums sebagai persiapan jika nantinya transfusi darah dibutuhkan ketika proses persalinan. Golongan darah yang paling umum adalah O, diikuti dengan A, B, dan AB.

 

Tes Faktor Rhesus 

Dokter perlu tahu status rhesus Mums. Kalau hasilnya menunjukkan rhesus positif (RhD positif), artinya ada protein (antigen) tertentu di permukaan sel darah merah Mums. Kalau tes menunjukkan bahwa status rhesus Mums negatif (RhD negatif), maka tidak ada protein di permukaan sel darah merah. 

 

Kalau status rhesus Mums negatif namun pasangan Mums memiliki status rhesus positif, ada kemungkinan bayi Mums juga akan memiliki rhesus positif. Hal ini dapat menyebabkan tubuh Mums memproduksi antibodi yang akan menyerang sel darah merah bayi di dalam kandungan. Untuk mencegah hal tersebut, Mums akan diberikan suntikan immunoglobulin pada usia kehamilan 28 minggu.

 

Tes Darah Lengkap 

Salah satu fungsi tes ini adalah untuk mendeteksi kadar hemoglobin. Kadar hemoglobin rendah menunjukkan Mums memiliki anemia, di mana salah satu penyebab tersering adalah kekurangan zat besi. Tubuh Mums membutuhkan zat besi untuk memproduksi hemoglobin yang mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh di dalam sel darah merah. Selain itu, tes ini juga biasanya digunakan untuk mendeteksi jika jumlah darah putih normal atau mengalami peningkatan.

 

Kalau Mums anemia akibat kekurangan zat besi, dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa makanan yang bisa meningkatkan kadar zat besi untuk dikonsumsi. Dokter juga bisa memberikan Mums tablet zat besi untuk mengobati anemia.

 

Pada usia kehamilan 28 minggu, kadar hemoglobin Mums akan diperiksa lagi. Kalau Mums sering mengalami kelelahan atau mengandung anak kembar, dokter akan melakukan tes hemoglobin ini lebih awal.

 

Baca juga: Yuk, Kenali Penyakit Hepatitis!

  

Tes Hepatitis B & C

Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui jika Mums memiliki virus hepatitis B dan C. Kalau Mums menularkan penyakit ini ke bayi sebelum atau sesudah melahirkan, bayi Mums akan memerlukan proteksi berupa suntikan vaksin dan antibodi langsung setelah ia lahir. Tes darah hepatitis B dan C juga perlu dilakukan jika anak Mums sudah berusia 1 tahun untuk mengecek jika infeksinya sudah tidak ada.


Tes Sifilis

Penyakit menular seksual ini memang sudah langka saat ini. Namun, kalau Mums memiliki penyakit ini dan tidak diobati saat hamil, bisa menyebabkan ketidaknormalan pada bayi. Sifilis juga bisa menyebabkan stillbirth atau kelahiran mati.

 

Tes darah untuk sifilis terkadang bisa menunjukkan hasil positif yang salah. Sebabnya sulit untuk membedakan bakteri yang menyebabkan sifilis dari bakteri lain yang mirip dan pada umumnya menyebabkan penyakit lain. Kalau Mums didiagnosis sifilis, biasanya akan diobati dengan penisilin. Cara ini biasanya cukup untuk melindungi bayi Mums dari penyakit tersebut. Namun, pada beberapa kasus bayi membutuhkan antibiotik setelah lahir.


Tes HIV AIDS

Semua ibu hamil wajib melakukan tes darah untuk mendeteksi HIV AIDS. Tes ini bisa mengurangi kemungkinan bayi terkena infeksi virusnya jika Mums terbukti positif.

 

Tes Darah Apa Lagi yang Direkomendasikan?

Pada umumnya ibu hamil juga boleh melakukan tes darah untuk mendeteksi ketidaknormalan genetik, seperti down syndrome, pada bayinya. Salah satu tes yang paling akurat adalah tes darah gabungan yang terdiri dari tes-tes darah dan pemeriksaan nuchal translucency yang dilakukan di akhir trimester pertama. 

 

Mums juga bisa tes darah toksoplasma, terutama jika memiliki binatang peliharaan. Toksoplasmosis adalah infeksi yang tersebar dari feses binatang peliharaan dan konsumsi daging belum matang. Toksoplasma bisa merusak perkembangan bayi, menyebabkan keguguran, atau kelahiran mati.

 

Rutin melakukan tes darah sangat penting dalam mendeteksi sedini mungkin potensi kondisi tertentu selama kehamilan. Dengan begitu, Mums dan bayi bisa mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah kondisi serius jika terdeteksi memiliki penyakit tertentu.

 

Baca juga: Kontrol ke Dokter Kandungan Sebaiknya Berapa Kali?