Cara Penggunaan Insulin Pen

Langkah 1: Persiapkan insulin pen, lepaskan penutup insulin pen.

 

Langkah 2: Buka kertas pembungkus dan tutup jarum.

  1. Tarik kertas pembungkus pada jarum pen.
  2. Putar jarum insulin ke insulin pen.
  3. Lepaskan penutup jarum luar.
  4. Lepaskan penutup luar jarum agar jarum tampak.

 

Langkah 3: Priming insulin pen

  1. Hal ini untuk mengatur ketepatan pen dan jarum dalam mengatur dosis insulin. Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit (putar tombol untuk mengatur dosis).
  2. Tahan pen dengan jarum mengarah ke atas. Tekan tombol dosis dengan benar dan amati keluarnya insulin. Ulangi jika perlu, sampai insulin terlihat di ujung jarum. Tombol pemutar harus kembali ke angka 0 setelah tampak tetesan insulin di ujung jarum pen.

 

Langkah 4: Aktifkan tombol dosis insulin sesuai dengan dosis anjuran (bisa diputar sesuai kebutuhan dosis).

 

Langkah 5: Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntik. Pastikan posisi nyaman saat menyuntikkan insulin pen. Hindari menyuntik di sekitar pusar.

 

Langkah 6: Suntik insulin.

  1. Genggam pen dengan 4 jari, letakkan ibu jari pada tombol dosis.
  2. Cubit bagian kulit yang akan disuntik.
  3. Suntik kulit pada sudut 90°. Lepaskan cubitan.
  4. Gunakan ibu jari untuk menekan tombol dosis ke bawah sampai berhenti (klep dosis akan kembali pada angka 0). Tahan jarum selama 5-10 detik untuk mencegah insulin keluar dari area injeksi. Tarik jarum dari kulit. Terkadang akan terlihat memar atau tetesan darah, tetapi itu tidak berbahaya. Cukup diusap dengan tisu atau kapas, tetapi jangan memijat area bekas suntik.

 

Langkah 7: Persiapkan pen insulin untuk penggunaan berikutnya

Lepaskan tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen. Tempatkan jarum yang telah digunakan pada wadah yang aman (kaleng kosong). Buang ke tempat sampah, dan jangan dibuang di tempat daur ulang sampah.

 

Lokasi penyuntikkan insulin berpengaruh terhadap kecepatan penyerapannya. Laju penyerapan yang paling cepat dan konsisten adalah pada bagian perut, diikuti oleh lengan, paha, dan bokong.

 

Memperhatikan rotasi atau perputaran pada tempat penyuntikkan juga penting untuk mencegah terjadinya lipohipertrofi. Karena kesalahan rotasi dapat menyebabkan penurunan penyerapan insulin, sehingga kontrol terhadap gula darah menjadi lebih buruk.