Penyakit

Silindris (Astigmatisme)

Deskripsi

Gangguan penglihatan silindris (astigmatisme) diakibatkan oleh cacat pada kelengkungan lensa atau kornea, yang menyebabkan pandangan terdistorsi atau kabur.

Pencegahan

Cara mencegah astigmatisma dapat dilakukan dengan menghindari semua penyebab timbulnya kelainan ini, di antaranya menghindari kebiasaan menggosok mata dengan kuat, terutama pada anak-anak. Hindari kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan trauma mata. Jangan biarkan benda-benda asing merusak jaringan dalam mata. Selain itu, jaga kesehatan dan konsumsi asupan bernutrisi yang baik bagi mata.

 

 

Gejala

  • Penglihatan kabur atau terdistorsi.
  • Mata mudah lelah atau terasa tidak nyaman.
  • Sakit kepala.
  • Kesulitan melihat pada malam hari.
  • Terkadang memincingkan mata untuk dapat melihat lebih jelas.

Penyebab

Pada mata normal, kornea dan lensa memiliki kelengkungan sempurna seperti permukaan bola yang halus. Jadi, semua cahaya yang masuk akan membuat objek terfokus langsung pada retina, yang berada di belakang mata.

 

Kondisi ini umumnya dipicu oleh cedera yang menyebabkan luka pada kornea. Kasus astigmatisme umumnya muncul sejak lahir, walau penyebab pasti kenapa kondisi ini muncul masih belum diketahui. Terdapat asumsi bahwa astigmatisme bersifat keturunan di dalam keluarga. Kondisi ini juga lebih banyak ditemukan pada bayi dengan berat badan rendah atau lahir prematur.

 

Baca juga: Merusak Retina, Dampak Cahaya Biru Lampu LED pada Mata

 

Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan astigmatisme antara lain:

  • Komplikasi akibat operasi mata.
  • Cedera pada kornea akibat infeksi.
  • Kondisi pada kelopak mata yang mengganggu struktur kornea. Misalnya terdapat benjolan pada kelopak mata yang menekan kornea.
  • Keratoconus dan keratoglobus, kondisi ketika kornea dapat berubah bentuk, baik mengggembung atau menipis. 
  • Kondisi mata lainnya yang memengaruhi kornea atau lensa.
  • Penyakit rabun (hipermetropi atau hiperopia) atau rabun jauh (miopia) dapat menyertai astigmatisme.

Diagnosis

Astigmatisme didiagnosis dengan pemeriksaan mata. Pemeriksaan mata lengkap melibatkan serangkaian tes untuk memeriksa kesehatan mata serta pembiasan yang menentukan bagaimana mata membelokkan cahaya. Dokter mata dapat menggunakan berbagai instrumen, mengarahkan cahaya terang langsung ke mata, dan meminta penderita untuk melihat melalui beberapa lensa.

Penanganan

Tujuan pengobatan astigmatisme adalah untuk meningkatkan kejelasan penglihatan dan kenyamanan mata. Hal ini dicapai dengan penggunaan lensa korektif atau operasi refraktif. Lensa korektif menggunakan kacamata atau lensa kontak untuk mengoreksi kesalahan bias.

 

Sedangkan bedah refraktif akan membantu membentuk kembali lengkungan kornea untuk mengoreksi kesalahan bias. Bedah refraktif dapat meliputi prosedur LASIK, LASEK, Epi LASIK, atau photorefractive keratectomy (PRK).

 
Baca juga: Cozi Lasik, Prosedur Lasik Mata dengan Teknologi Terbaru

Rekomendasi Artikel

Inilah Ciri-ciri Jika Kamu Memiliki Mata Silinder

Inilah Ciri-ciri Jika Kamu Memiliki Mata Silinder

Kesulitan dalam melihat suatu objek, seperti garis lurus sering kali dikaitkan dengan mata silinder nih, Gengs. Apa saja ya ciri-ciri lainnya?

GueSehat

15 September 2018

Mengobati Mata Minus, Plus, dan Silinder dengan Operasi LASIK

Mengobati Mata Minus, Plus, dan Silinder dengan Operasi LASIK

Ada teknologi yang bisa mengobati rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Prosedur itu dinamakan LASIK.

GueSehat

01 February 2018

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...