Lampu-lampu rumah saat ini banyak yang diterangi dengan lampu LED (Light Emitting Diode) dibanding dengan lampu kuning. Hal ini sesuai dengan kampanye yang dilakukan pemerintah dengan korporasi yang selama hampir satu dekade terakhir sering mengiklankan keunggulan lampu LED. Ternyata di balik terangnya lampu LED ada dampak cahaya biru lampu LED pada mata.

 

Ya, lampu LED memang jauh lebih hemat energi dibanding lampu lainnya. Lampu LED dipercaya lebih bisa menghemat daya listrik 85 persen lebih rendah. Namun ternyata ada dampak lampu LED pada kesehatan Gengs!

 

Lampu LED merupakan salah satu inovasi di dunia penerangan. Oleh karena itu, penggunaannya tidak hanya di rumah-rumah, lampu LED juga telah diimplementasikan di hampir setiap bangunan di sudut kota juga di alat elektronik sehari-hari. Misalnya seperti layar komputer, televisi dan layar ponsel. Dengan penghematan energi listrik tersebut, lampu LED memang lebih ramah lingkungan.

 

Namun, tahukah Kamu Gengs jika pengunaan lampu hemat energi tersebut menimbulkan dampak terhadap kesehatan. Misalnya LED berpotensi merusak retina mata dan memicu gangguan tidur.

 

Baca juga: Kenali Ablasio Retina, Salah Satu Penyebab Kebutaan

 

Dampak Lampu LED pada Kesehatan: Merusak Retina Mata

Dalam penelitian yang dilakukan Dr. Celia Sanchez-Ramos dari Universias Madrid, diketahui bahwa konsumen mengalami gejala sakit kepala dan gatal-gatal di kulit setelah terpapar lampu LED. Sanches Ramos mengatakan paparan sinar lampu dalam waktu yang lama termasuk lampu LED dapat merusak retina mata.

 

Padahal, retina yang disusun oleh jutaan sel sangat peka terhadap cahaya dan banyak saraf yang berfungsi menangkap semua gambaran yang difokuskan di kornea dan lensa mata.

 

Ia menjelaskan, bahwa mata tidak didesain untuk menatap cahaya langsung ke cahaya, namun mata diciptakan untuk melihat cahaya. Masalah ini menjadi lebih besar karena dewasa ini paparan cahaya LED dari lampu penerangan dan elektronik sudah menyasar sejak usia anak-anak. Paparan yang berbahaya pada retina mata ini akan mempercepat penuaan jaringan retina, berkontribusi terhadap penuaan penurunan ketajaman visual dan penyaki degeneratif tertentu.

 

Penelitian mengenai dampak lampu LED tersebut ia publikasikan dalam jurnal Photochemistry and Photology, menyimpulkan bahwa radiasi LED merusak retina dan menyebabkan kerusakan pada pigmen sel-sel epitel retina. Hal ini karena rata-rata mereka terbuka selama 6.000 jam dalam setahun, dan kebanyakan dari waktu tersebut terpapar oleh sinar lampu.

 

Untuk mengurangi dampak lampu LED pada kesehatan. para ahli menyarankan agar sinar LED diberikan filter tambahan untuk mengurangi cahaya yang menyilaukan.

 

Baca juga: Sembarangan Mencoba Kacamata di Outlet, Bisa Bikin Mata Iritasi! 

 

Dampak Lampu LED Lainnya: Mengganggu Ritme Tidur

Dilansir dari laman worldinsidepicture.com, para ahli kesehatan mata juga menemukan bahwa keberadaan lampu LED tidak hanya merusak retina saja lho. Lebih dari itu, sinar lampu LED yang berlebih seperti perkotaan akan membuat mereka lebih rentan depresi, lebih mudah marah dan kesulitan tidur.

 

Laporan ANSES (Agency for Food, Environmental and Occupational Health & Safety), mencatat bahwa cahaya baru yang keluar daru lampu ini akan sangat berpengaruh terhadap ritme biologis dan pola tidur. Hal itu dikarenakan lensa-lesa kristal pada mata Kamu tidak sepenuhnya terbentuk.

 

Golongan anak-anak dan remaja sangat rentan terhadap gangguan seperti itu. Pengaruh stroboskopik pada lampu LED dipicu oleh fluktuasi kecil dalam arus listrik akan menyebabkan sakit kepala, kelelahan visual yang akan berujung pada kesulitan tidur.

 

Terganggunya ritme biologis ini juga diketahui memperburuk gangguan metabolisme seperti pada penderita diabetes, seperti penyakit kardiovaskular dan beberapa bentuk kanker.

 

Disarankan agar Kamu yang tinggal di kota besar tak sering-sering menghabiskan malam di luar rumah atau di jalan untuk menghindari resiko paparn LED merusak retina mata. Tak hanya lampu jalan di kota yang berpengaruh buruk buat kesehatan mata, lampu rumah pun bisa berbahaya jika Kamu tidak menggunakannya dengan bijak.

 

Ketika tidur, akan lebih baik jika Kamu mematikan lampu utama dan menggantinya dengan lempu yang lebih tenang saat tidur Selain itu, jangan biasakan mata menatap layar elektronik sbeleum tidur karena akan membuatmu kesulitan terlelap.

 

Baca juga: Kisah Inspiratif Penderita Kebutaan Akibat Kelahiran Prematur

 

 

 

Referensi:

Medicalxpress.com. Eyes health authority.

Ncbi.nlm.nih.gov. Light-emitting-diode induced retinal damage and its wavelength dependency in vivo